Saturday 19 June 2010

Opor enthok

Daging unggas yang dimasak opor itu bisa juga digoreng. Rasanya, tentu lebih lezat ketimbang ayam goreng. Bumbu-bumbu yang telah meresap jauh hingga ke dalam tulang itu serasa membawa kita terbang ke awan. Serat-serat daging mungkin sedikit alot, namun mudah pisah dari tulang. Itulah salah satu ciri daging menthok gempal, namun dengan pengolahan tradisional Jawa, akan menjadi lembut dan gurih.
Kelezatan opor dan menthok goreng tradisional jawa ini dapat kita nikmati di Warung Makan Setia Rasa, yang ndongkrok di Dusun Pucang, Desa Prayan, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Warung milik Nanik ini memang letaknya agak jauh, dari jalan utama, namun siapa tahu, di warung yang berada di pinggir area persawahan ini menjadi jujugan para 'turis kuliner'. Suasana yang tenang akan menambah citarasa menikmati kelezatan masakan wanita asli Jawa ini.
Sedikit mengungkap rahasia masakannya, Nanik mengatakan agar daging entok empuk, memasaknya menggunakan kayu bakar pilihan. Proses memasak akan sedikit lama namun baginya yang terpenting adalah kualitas masakan, sehingga daging menjadi lembut dan bumbu-bumbu meresap hingga ke serat daging. "Tulang pun terasa gurih, racikan bumbu meresap juga ke tulang," ucapnya.
Jangan lewatkan menikmati sedapnya opor entok dengan sambal cabai rawit dan rebusan daun singkong atau selada air. Sambal cabai rawit super pedas ini diulek dengan bawang putih, dan kemudian diberi sedikit minyak goreng yang tadi digunakan menggoreng opor. Sambal pun selain pedas dan bikin mata merem melek dan badan gebrobyos, akan terselip khas mentok. Sambal cabai berfungsi pula sebagai penawar gurihnya opor entok. Namun, yang perlu diingat, waspada jangan sampai keasikan menyantap sambal cabai rawit itu, bisa-bisa perut panas

Keuntungan Dibalik Desahan Entok

Menyantap menu entok cabai hijau yang disajikan Mbak Saliem, sebutan untuk istri Ramiono, seakan mengingatkan memori di era 90-an. Saat itu, Yogyakarta-Medan, menjadi rute tetap penulis yang memanfaatkan transportasi darat saat menikmati liburan kuliah untuk pulang kampung ke Medan. Kota Gombong, yang menjadi tempat persinggahan pertama bus antar lintas provinsi, merupakan alasan utama memilih jalur darat. Pasalnya, salah satu kota kecamatan di Kabupaten Jawa Tengah itu menyediakan sajian kuliner khas, yakni entok dengan beragam olahan. 

Beruntung, rumah makan yang disinggahi menyediakan menu olahan entok, mulai gulai entok, entok bakar, hingga sate entok. Tarifnya juga relatif murah untuk ukuran saat itu, yakni Rp 7.000 per porsi. Menggunakan sistem prasmanan (ambil sendiri), konsumen bebas memilih menu kesukaannya berikut porsi yang dikehendaki. Biasanya, setiap mampir di tempat itu, minimal dua potong bebek gulai berukuran sedang bakal masuk ke perut. Tak jarang, seporsi sate entok atau sepotong dada entok bakar ikut menyelinap ke dalam perut. Rasanya, jauh melebihi daging ayam karena gurih, dan khas. Selain itu, dagingnya tidak berbau seperti bebek.

Wajar di siang "bolong" pada Minggu (4/4), Ramiono hanya bisa memandang takjub sekaligus keheranan saat menyaksikan tamunya sangat lahap, bahkan, terkesan rakus, menyantap entok cabai hijau olahan sang istri. Setelah dijelaskan penyebabnya, ia akhirnya mengerti, dan, justru memersilakan tamunya untuk menghabiskan hidangan tersebut.

Memang, unggas yang suka mendesah ini masih sangat langka di Kota Medan. Bila di Kota Gombong, banyak bertabur warung tenda sederhana bertuliskan menu entok, di Medan justru dikuasai menu pecel lele dan ayam penyet. Sementara, menu entok, mungkin, hanya segelintir. Padahal, rasa yang ditawarkan unggas ini jauh lebih memikat ketimbang ayam dan bebek. Selain itu, memeliharanya juga relatif mudah. Hanya saja, imej jorok tentang entok mengalahkan nilai ekonomis yang ditawarkan unggas ini.

Betapa tidak, hanya membutuhkan waktu berkisar tiga sampai empat bulan, entok siap dijual untuk keperluan konsumsi.

Mengenai harganya, jangan khawatir, Ramiono telah membuktikannya. Untuk seekor entok berusia empat bulan yang memiliki berat berkisar empat kilogram, bisa dilego seharga Rp 100 ribu. Apalagi, selain melahap semua makanan, unggas ini juga belum mengenal "Keluarga Berencana". Ramiono mengaku, setiap betina entok mampu bertelur sebanyak 14 butir dengan masa pengeraman selama lima minggu.

Bayangkan lembaran rupiah yang bakal dihasilkan unggas "genit" ini. Uniknya, memulai usaha ini tidak membutuhkan modal besar. Berbekal dana senilai Rp 1 juta, setiap orang sudah bisa merawat sekira 25 ekor anak entok berusia seminggu yang dibeli seharga Rp 10 ribu hingga Rp 15 ribu per ekor. Sisa dananya dimanfaatkan untuk membuat kandang dan persediaan pakan ternak, selain mencari tambahan makanan lainnya untuk pertumbuhan anak entok tersebut. Masa rawannya terhadap serangan penyakit juga sebentar, yakni di usia kurang dari sebulan. Setelah itu, tinggal menanti entok siap dijual dengan memberinya banyak makanan. Dalam hitungan kasar, pada empat bulan ke depan, sebanyak 25 ekor anak entok itu akan berharga Rp 2.500.000. Artinya, ada pendapatan bersih senilai Rp 1,5 juta dalam kurun waktu empat bulan. Pemasarannya juga tak sulit. Ramiono mengaku banyak pedagang yang mengincar entok peliharaannya.

Agaknya, ini merupakan peluang bisnis yang cerah dan masih belum dilirik banyak pihak. Apa salahnya menafikan imej jorok itu, karena bisa disiasati dengan rajin membersihkan kandang, dan lebih memikirkan keuntungan finansial yang bakal diperoleh melalui budidaya entok. Jadi, jangan ragu memanfaatkan lahan pekarangan yang tersia-siakan dengan memelihara entok. Pasalnya, tersembunyi keuntungan dibalik desahan entok.

Rica Rica Enthok

Kalau mau pedas tinggal tambahin aja cabe-nya. Sehabis makan dijamin keringat akan bercucuran.

Bahan :
* 1 ekor Enthok dipotong 14 bagian
* 2 batang sere di memarkan
* 6 buah bawang merah dirajang
* 1 lembar daun pandan
* 5 lembar daun jeruk
* 50 ml minyak goreng
* 150 ml air
* 1 buah jeruk nipis

Bumbu yang dihaluskan agak kasar:
* 12 buah cabe merah
* 10 buah cabe rawit merah
* 7 siung bawang putih
* 4 cm jahe

Cara Membuat:
- Lumuri daging Enthok dengan air jeruk nipis, diamkan selama 20 menit
- Tumis bawang merah, sere dan daun pandan hingga bawang kecoklatan. Masukkan bumbu yang dihaluskan dan daun jeruk, aduk hingga harum.
- Kemudian masukkan daging Enthok, aduk hingga Daging Enthok berubah warnanya, tambahkan air, kecilkan api dan tutup.
- Diungkep hingga airnya agak mengering sambil sekali-sekali diaduk-aduk kemudian angkat.
- Tambahkan sedikit air jeruk nipis, aduk hingga rata.

Tuesday 15 June 2010

Di Metropolitan pun Bisa Beternak Enthok

30 June 2001

Jakarta KBI Gemari,
Berkat bimbingan Petugas Pengawas Lapangan Keluarga Berencana (PPLKB) Kecamatan Cilincing, Jakarta, kaum ibu di Kelurahan Marunda aktif beternak enthok. Bantuan ternak ethok yang diterima Juni 2000 lalu dari PT Kawasan Berikat Nusantara (PT KBN), dari 10 ekor tersebut - 9 ekor di antaranya betina - kini berkembang menjadi 20 ekor enthok. Agaknya ternak enthok wirausaha yang menjajikan.

Binatang ternak enthok - sejenis bebek - ternyata banyak dipelihara di kota Jakarta yang berjulukan Metropolitan. Selain daging dan telornya enak, ternak jenis ini pun gampang cara pemeliharaannya. Sehingga dipandang cocok PT Kawasan Berikat Nusantara (PT KBN) untuk dijadikan jenis ternak bantuan bagi keluarga Pra Sejahtera dan Sejahtera I di lingkungan Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara.
Di Kelurahan Marunda, misalnya, PT KBN selain memberikan bantuan berupa ternak induk ayam kepada 4 kelompok juga memberikan ternak enthok bagi 3 kelompok yang di 7 Rukun Warga (RW). Berdasarkan data dari pihak BKKBN Jakarta Utara khususnya PPLKB Kelurahan Marunda hingga bulan Maret tahun 2001, jumlah bantuan ternak ayam dan enthok di Kelurahan Marunda sudah berkembang menjadi 478 ekor. Jumlah anak ayam dan enthok sekitar 488 ekor, jumlah telor 333 butir. Sedangkan ternak yang mati 296 ekor, dijual 17 ekor serta hilang 7 ekor.
Ibu Nunung, Ketua Kelompok RW 06, Kelurahan Marunda misalnya. Seperti halnya Ny Adela Mutiara, Ny Nunung bersama kelompoknya ini pun mendapat bantuan ternak enthok sebanyak 50 ekor untuk dibagi 5 anggota masing-masing mendapat 10 ekor.
“Saya dan anggota kelompok RW 06 memilih ternak enthok karena sesuai dengan kondisi lingkungannya yang dekat dengan air. Selain itu pemeliharaan ternak enthok lebih gampang dan tahan terhadap penyakit tidak seperti ternak ayam,” ujar ibu empat anak ini mantap.
Berkat bimbingan dari Petugas Pengawas Lapangan Keluarga Berencana (PPLKB) Kecamatan Cilincing, bantuan ternak ethok yang diterima Juni 2000 lalu, dari 10 ekor tersebut 9 ekor di antaranya betina dan kini telah berkembang menjadi 20 ekor enthok. Beberapa ekor enthok saat ini tengah mengiring anak-anaknya serta ada pula yang tengah bertelor.
“Lumayan telornya sebagian, terutama telor yang pertama dan terakhir sudah pasti digoreng atau direbus buat makanan tambahan gizi anak,” kilah Nunung sembari mengumbar tersenyum. Kesemua ternak enthoknya dibiarkan mencari makan bebas di pinggir-pinggir pematang mau pun di saluran-saluran air irigasi di dekat rumahnya. Namun demikian, pemberian pakan rutin setiap pagi tidak pernah terlambat.
“Asal cukup pakan, kandang bersih, telaten dan sabar, enthok akan cepat besar dan berkembang biak dengan baik. Selain itu diupayakan juga untuk menghilangkan bau kurang sedap yang dikeluarkan dari kotoran ternak tersebut dengan menyapu serta menaburi abu,” urai Nunung.
Di sela-sela menemui wartawan dan beberapa petugas PPLKB dari kelurahan, kecamatan maupun dari BKKBN Kodya Jakarta Utara, Ny nunung berucap setengah percaya, “Nggak kebayang sebelumnya kalau bisa beternak enthok di kota Jakarta yang berisi gedung-gedung tinggi, mobil-mobil mewah dan kehidupan serba ‘wah’. Sehingga, benar kata banyak orang, Jakarta tak ubahnya kampung besar tempat paling komplet dan segala ada di Jakarta ini.”
Tapi, ada yang lebih menyentuh perasaan dan nurani orang seperti dirinya. Hidup miskin di tengah kota yang megah, lanjut dia, ternyata masih ada sikap kepedulian, rela membantu dan mengajak hidup berdampingan dari pihak yang berposisi kuat seperti PT KBN.
“Alangkah indah dan nyamannya hidup saling peduli satu sama lain, saling bantu satu sama lain, seperti dilakukan pihak PT KBN. Adakah yang lainnya bisa berbuat sama?” ucap Nunung lirih di ujung kalimatnya. ()

Perbandingan ternak Bebek dan entok

- Untuk masa beternak antara bebek dan menthok, menthok lebih lama untuk
dipanen karena masa pertumbuhannya lebih lama. maksud saya begini misalnya kita
sama sama punya DOD menthok dan bebek di awal bulan januari, di akhir february
atau awal maret saya sudah bisa jual bebek dengan harga misalnya 23 ribu tapi
untuk bebek kita belum bisa jual karena untuk 2 bulan badannya masih belum bisa
dikonsumsi
- Untuk mendapatkan bibit menthok itu lebih susah karena produksinya belum bisa
massal dan harga DOD nya  lebih mahal menthok daripada bebek.
- Untuk tingkat konsumsi pakan memang menthok lebih sedikit makannya dan tidak
se rakus bebek, tapi kalo dijumlah total hampir sama karena memang waktunya
lebih lama.
- ketika lebaran memang harga menthok bisa selangit bahkan di
 bisa mencapai 120 ribu per ekor untuk menthok Jantan.Jadi kalo
beternaknya untuk sampingan dan santai itu bisa jadi ide yang bagus.
- Untuk perawatan Bebek dan Mentok kira- kira hampir sama
- Kelebihan menthok struktur dagingnya lebih tebal sehingga kalo pas dimakan
lebih manteb pegangannya.
- Kalo sudah besar, tingkat ketahanan tubuh antara bebek dan mentok hampir sama
hanya bedanya bebek lebih lincah dan menthok kelihatan lebih slow geraknya.

Perbandingan ternak Bebek dan enthok

- Untuk masa beternak antara bebek dan menthok, menthok lebih lama untuk 
dipanen karena masa pertumbuhannya lebih lama. maksud saya begini misalnya kita 
sama sama punya DOD menthok dan bebek di awal bulan januari, di akhir february 
atau awal maret saya sudah bisa jual bebek dengan harga misalnya 23 ribu tapi 
untuk bebek kita belum bisa jual karena untuk 2 bulan badannya masih belum bisa 
dikonsumsi
- Untuk mendapatkan bibit menthok itu lebih susah karena produksinya belum bisa 
massal dan harga DOD nya di tempat saya lebih mahal menthok daripada bebek.
- Untuk tingkat konsumsi pakan memang menthok lebih sedikit makannya dan tidak 
se rakus bebek, tapi kalo dijumlah total hampir sama karena memang waktunya 
lebih lama.
- Pak Farhan benar ketika lebaran memang harga menthok bisa selangit bahkan di 
tempat saya saja bisa mencapai 120 ribu per ekor untuk menthok Jantan.Jadi kalo 
beternaknya untuk sampingan dan santai itu bisa jadi ide yang bagus.
- Untuk perawatan Bebek dan Mentok saya kira hampir sama, cuma untuk umur 
dibawah 10 hari sesuai pengamatan saya pas saya mencoba ambil menthok kok 
tingkat kematiannya lebih tinggi dibandingkan bebek
- Kelebihan menthok struktur dagingnya lebih tebal sehingga kalo pas dimakan 
lebih manteb pegangannya.
- Kalo sudah besar, tingkat ketahanan tubuh antara bebek dan mentok hampir sama 
hanya bedanya bebek lebih lincah dan menthok kelihatan lebih slow geraknya.

Di kandang saya sekarang ada mentok sekitar kurang lebih 00 ekoran kalo tidak 
salah, saya juga mau rencana untuk jual pas lebaran saja karena lumayan lho 
kalo beli dod mentok misalnya harga 5000 dan misalnya perhari konsumsi makan 
150 rupiah x 210 hari (7 bulan) jadi total modal 36500 per ekor. Jadi kalo laku 
100 ribu se ekornya kita dapat margin 63500 per ekor. Kan lumayan 63500 kali 
100 ekor.Anggap aja menthoknya numpang kost gratis di kandang bebek.

Daging bebek, mentah

Nutrisi, Nilai per 100 gram porsi makanan
Air, 73.77 g
Energi, 132 kcal
Energi, 552 kj
Protein, 18.28 g
Total Lemak, 5.95 g
Karbohidrat, 0 g
Serat, 0 g
Ampas, 1.06 g
Mineral
Kalsium, Ca, 11 mg
Besi, Fe, 2.4 mg
Magnesium, Mg, 19 mg
Phospor, P, 203 mg
Potassium, K, 271 mg
Sodium, Na, 74 mg
Seng, Zn, 1.9 mg
Tembaga, Cu, 0.253 mg
Mangan, Mn, 0.019 mg
Selenium, Se, 13.9 mcg
Vitamin
Vitamin C, asam ascorbic, 5.8 mg
Thiamin, 0.36 mg
Riboflavin, 0.45 mg
Niacin, 5.3 mg
Asam Pantothenic, 1.6 mg
Vitamin B-6, 0.34 mg
Folate, 25 mcg
Vitamin B-12, 0.4 mcg
Vitamin A, 79 IU
Vitamin A, RE, 24 mcg_RE
Vitamin E, 0.7 mg_ATE
Lemak
Asam lemak Jenuh, saturated, 2.32 g
4:0, 0 g
6:0, 0 g
8:0, 0 g
10:0, 0 g
12:0, 0.03 g
14:0, 0.02 g
16:0, 1.22 g
18:0, 0.77 g
Asam Lemak Tak Jenuh, monounsaturated, 1.54 g
16:1, 0.22 g
18:1, 1.32 g
20:1, 0 g
22:1, 0 g
Asam Lemak Tak Jenuh, polyunsaturated, 0.75 g
18:2, 0.67 g
18:3, 0.08 g
18:4, 0 g
20:4, 0 g
20:5, 0 g
22:5, 0 g
22:6, 0 g
Kolesterol, 77 mg
Asam Amino
Tryptophan, 0.254 g
Threonine, 0.781 g
Isoleucine, 0.939 g
Leucine, 1.544 g
Lysine, 1.564 g
Methionine, 0.494 g
Cystine, 0.281 g
Phenylalanine, 0.766 g
Tyrosine, 0.696 g
Valine, 0.956 g
Arginine, 1.166 g
Histidine, 0.483 g
Alanine, 1.158 g
Asam Aspartic, 1.79 g
Asam Glutamic, 2.86 g
Glycine, 1.024 g
Proline, 0.898 g
Serine, 0.787 g

Nikmatnya Daging Bebek…


    Konotasi orang terhadap daging bebek kebanyakan adalah rasanya yang sedikit pahit, dagingnya yang keras dan kadar lemaknya yang sangat berkolestrol tinggi. Padahal dengan tekhnik pengolahan yang tepat ditangan saya, daging bebek bisa tampil memukau lidah dengan rasa yang mampu menggoda iman seorang supermodel sekalipun.
    Ada 2 daging yang saya gemari selama ini selain ikan, daging kambing dan daging bebek. Kedua daging tersebut memang beraroma berbeda, memiliki bau yang khas dan mampu membangkitkan gairah bila menciumnya, terlebih bila asapnya masih mengepul ketika disajikan. Karena itu lah saya lebih prefer mengkonsumsi kedua daging tersebut dibanding daging ayam.. emang sih muahall!
    Saya sengaja menyajikan resep rahasia turun temurun ini bagi para lajang maupun para jablai khususnya dengan cara siap saji disaat kencan. Ini saya yakin akan sangat berguna untuk dapat berkencan candle light dinner dengan makanan buatan sendiri, tentunya akan menambah romansa romantisme dan.. mengurangi biaya tagihan credit card anda juga tentunya.
    Bebek Rica-rica contohnya, dengan bumbu kental dan daging bebek yang empuk , dapat membuat anda berdua pasangan sangat bersemangat untuk menyantapnya. Jangan lupa pelengkapnya, jika semua menu ini diberikan sambal terasi, sambal mangga, dan bumbu2 gurih. Saya jamin, anda dan pasangan jablai anda akan mabuk kepayang setelah menyantap bebek ini. Mabuk karena kekeyangan amat sangat.
Cara membuat Bebek Jablai Rica-Rica
Bahan :
- 1 Ekor bebek! Bebek yah bukan sapi!
Bumbu Rebus :
- Masing-masing 2 Sdm Kunyit, bawang putih, Bawang Merah, dan Kemiri
- 6 sdm garam
- 5 lembar daun salam
- 3 lembar sereh
- 5 cm lengkuas (harap dipotong secara presisi, beda 1mm bisa menyebabkan beda rasa.. hehehe, becanda)
- 15 Lembar daun jeruk (jeruk nipis or lemon, terserah!)
Bumbu Rica-Riba :
- 1 ons bawang merah
- 1/4 kg cabai merah keriting! jangan yang rebounding yee
- 4 lembar daun Jeruk
- 1 buah jeruk apa aja, asem2 dikit juga oke, peras airnya
- Garam, secukupnya tapi jangan sampai kadar membunuh.
- Bumbu penyedap (gw biasa pake royco atau garam gurih)
Cara memasak!
1. Bersihkan bebek lalu rebus dengan presto agar empuk sekitar 1-2 jam
2. matikan kompor lalu tutup pancinya selama kurang lebih 1/2 jam, kalau pake presto biarkan sampai uapnya habis.
3. angkat lalu tiriskan (jangan nanya tiriskan ape yee), kemudian goreng itu bebek sesuai selera… gw senengnya agak2 kering.
4. Tumis bumbu rica-rica hingga harum dan matang, lalu masukkan bebek yang sudah digoreng tadi kedalamnya.
5. masukkan juga bumbu rebus juga jangan lupa, airnya juga disirim dikit2 sambil terus ditumis.
6. Aduk terus pokoknya sampai merata. angkat dan letakkan diatas piring, jangan diatas celana.
7. Sajikan kepada pasangan jablai anda.
Atau bisa juga bila anda kurang suka pedas, saya berikan tekhnik kungfu lain untuk membuat Bebek Goreng Istimewa. Pokoknya banyak macam jurus untuk mempesona jablai anda.
Cara membuat Bebek Goreng Jablai.
Bahan :
- 1 Ekor bebek! Bebek yah bukan sapi!
Bumbu Rebus :
- Masing-masing 2 Sdm Kunyit, bawang putih, Bawang Merah, dan Kemiri
- 6 sdm garam
- 5 lembar daun salam
- 3 lembar sereh
- 5 cm lengkuas (harap dipotong secara presisi, beda 1mm bisa menyebabkan beda rasa.. hehehe, becanda)
- 15 Lembar daun jeruk (jeruk nipis or lemon, terserah!)
Cara memasak!
1. Bersihkan bebek bila masih berbulu lalu rebus sampai empuk sekitar 1-2 jam. Pakai presto kalo mau cepet empuk
2. Matikan kompor lalu tutup terus tunggu sampai setengah jam kurang lebih, angkat lalu tiriskan.
3. Goreng deh tu bebek sesuai selera, saya senangnya agak2 kering garing gitu lohhh..
4. Sajikan ke jablai anda.. dan jangan lupa menuliskan biaya tagihan kepadanya setelah selesai makan malam.
    Bagi anda yang kurang suka aneka rempah2an, Bebek goreng ini juga saya jamin akan mampu membelai lidah jablai anda, karena rasanya bila dipadukan dengan sambal goreng akan dipercaya akan meningkatkan libido makan berkali-kali lipat.
    Untuk mendapatkan olahan bebek yang prima memang saya selalu pilih yang perawan. Sudah pasti akan menyerap sedikit usaha untuk mencarinya di sekitar citarum atau cianjur sana. dengan kata lain, bebek yang dipilih janganlah yang perawan tidak, tapi janda pun tidak. Jangan terlalu tua atau terlalu muda. Karena kalau terlalu tua dagingnya keras dan pahit. Sedangkan kalau ABG banget.. dagingnya sedikit. Untuk bumbu rica-rica, bisa saja anda gunakan blender sedikit bila pasangan jablai anda sudah lapar mampus dan butuh makan secepatnya. Selain lebih praktis juga bumbu akan lebih halus. Hanya saja, kalau di blender bumbunya akan hancur sehingga aroma khas cabai dan aneka rempah-rempah itu akan kurang terasa di lidah jablai anda. KArena itu saya rekomendasikan untuk mengolah rempah2 itu selalu gunakan cara alam, yaitu menumbuknya dengan batu. Memang lama sih, tapi worthed lah.
    Satu lagi petuah, selama merebus bebek, usahakan memakai api kecil saja. Bebek itu aneh dagingnya, bila anda memakai api sebesar obor maka bumbunya saja yang matang, tapi dagingnya tidak empuk. Tapi dengan api kecil, bumbu akan lebih meresap, daging bebek pun akan lebih menjadi empuk.

Daging Unggas Beku Lebih Aman

Bila Anda diminta memilih daging unggas yang tampak segar padahal berformalin dan daging unggas yang diawetkan dengan pembekuan, tentu Anda memilih yang kedua. Sebab, biasanya, unggas beku itu bebas bahan beracun.

“Empat jam setelah dipotong, tanpa pengawet, daging unggas mulai membusuk. Salah satu cara mengawetkan yang manusiawi adalah dengan didinginkan (dibekukan, Red.),” ungkap Drh. Hari Wiyoso Tri Kuncoro, pengusaha daging unggas beku di Cinere, Depok, Jabar. Berjualan unggas setelah dipotong dalam volume besar, lanjut dia, tidak mungkin sekaligus habis. Oleh sebab itu, sisanya harus dibekukan.

Sebelumnya, Hari mengaku berjualan daging unggas segar. Kelemahannya, daging unggas hasil pemotongan pukul enam pagi, empat jam kemudian sudah kelihatan menghijau. Atas dasar itu pula, dia beralih jualan daging unggas beku.

Menurut Hari, di pasar, boleh dibilang 80% daging unggas yang dijual segar, menggunakan formalin sebagai bahan pengawetnya. Sebenarnya banyak bahan pengawet, tapi yang paling murah adalah formalin. Tapi jangan salah, formalin termasuk racun yang paling karsinogenik (menyebabkan kanker).

Hal senada diutarakan Dr. drh. Denny Widaya Lukman, MSi, ahli dan Dosen Kesehatan Masyarakat Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan IPB. “Bagaimana pun hewan yang sudah dipotong seperti kambing, domba, sapi, juga unggas, (karkas) itu harus dipertahankan dengan rantai dingin. Artinya, dia harus dipertahankan kondisinya di bawah 4oC. Oke, ada orang mengatakan 7oC,” paparnya.

Masa simpan daging unggas di suhu kamar (tempat terbuka) tanpa adanya penambahan bahan-bahan yang aneh, lanjut Denny, paling lama 5—6 jam sudah bau. Kalau ada daging unggas pada suhu kamar bisa tahan lebih dari 6 jam, dirinya curiga daging itu dikasih bahan pengawet. Soalnya, lebih dari itu biasanya daging unggas sudah tidak bagus karena kuman berkembang setiap 15 menit. “Kalau pada daging unggas itu hanya mengandung satu kuman, terutama bakteri, maka dalam waktu lebih dari lima jam bisa mencapai lebih dari satu juta bakteri. Padahal, jumlah bakteri pada unggas yang baru dipotong nggak mungkin hanya satu sel. Bisa dibayangkan berapa juta jumlah bakterinya bila tanpa ada perlakuan. “Kalau ada pedagang yang mengklaim daging unggasnya steril, bohong itu! Nggak mungkin!,” tandasnya.

Denny tidak menampik daging unggas yang sudah melewati rantai dingin (dibekukan) itu tidak bebas bakteri. “Bakterinya ada, tapi tidak berkembang,” jelasnya. Dan selama penanganannya baik, yaitu mengikuti kaidah-kaidah sanitasi, lanjut dia, maka kuman itu tidak bertambah. Penanganannya, misalnya karkas terkemas dengan baik, pada suhu yang konstan, dan tidak terpapar suhu di atas 10oC. Perubahan suhu yang terlalu ekstrem juga akan mempengaruhi kandungan kuman-kuman dalam daging unggas. Di atas 10oC beberapa jenis kuman sudah mulai tumbuh. Sudah bisa Anda bayangkan bagaimana daging unggas segar yang dijajakan berjam-jam terbuka di pasar-pasar tradisional. “Para ahli kesehatan pangan menganjurkan menyimpan makanan di bawah 4oC atau di atas 60oC,” saran Denny.

Kandungan Gizi Tetap

Benarkah daging unggas beku lebih sehat dibandingkan daging unggas segar? “Daging unggas segar (tanpa pengawet) dan unggas beku sebetulnya sama sehatnya,” tukas Suharyati, SKM, MKM, Kepala Unit Produksi Makanan RSCM dan Kepala Instalasi Gizi RSCM, Jakarta.

Unggas beku itu, menurut Suharyati, intinya tidak mematikan kuman, tapi menonaktifkan kuman. Karena pada suhu tertentu, khususnya pada -18ÂșC, kuman dinonaktifkan oleh keadaan suhu yang sangat rendah.

Menurut Ir. Hasanuddin Yasni, MM, Direktur Eksekutif Asosiasi Rantai Pendingin Indonesia, suhu yang disarankan untuk membekukan produk unggas adalah -4oC sampai dengan -12oC. Tapi orang sering sering mencampurnya dengan produk perikanan yang -18oC karena memang logistik khusus unggas di Indonesia masih minim. “Kelemahan produk unggas yang dibekukan adalah dari tekstur dagingnya menjadi lebih keras,” ucapnya.

Meski begitu, “Unggas beku bisa bertahan sampai tahunan. Pada suhu   -18oC, karkas utuh bertahan hingga 12 bulan. Sedangkan yang sudah dipotong-potong, bertahan sampai 9 bulan,” paparnya. “Sebenarnya, unggas beku bisa tahan sampai 1,5 tahun,” imbuh Hari.

Lantas, bila unggas beku itu dicairkan, apakah kumannya akan berkembang lagi? Proses pencairan (thawing) bertujuan untuk melembekkan daging unggas sebelum dimasak. “Proses pelembekan sebaiknya dilakukan dalam refrigerator (kulkas) atau dalam microwave di mode refrost,” ucap Suharyati. Namun bukan berarti secara manual tidak bisa. Pencairan bisa juga dilakukan pada air mengalir (keran) yang dingin, bukan dengan air panas. “Kalau setelah proses thawing daging unggas tidak segera dimasak, kumannya akan berkembang lagi,” imbuhnya.

Meskipun dibekukan, sesungguhnya nutrisi (gizi) daging unggas tidak berubah. “Gizi, terutama vitamin, akan turun pada saat suhu dipanaskan,” ucap Denny. Tujuan utama pembekuan, tambah Suharyati, bertujuan lebih untuk mempertahankan umur simpan. Sementara kehilangan nutrisi, lantaran sangat kecil, sesuai laporan USDA, dapat diabaikan.

Sementara menurut pendapat Hari, penurunan nutrisi pada unggas yang dibekukan pasti ada. Oleh sebab itu, untuk memperlambat penurunan itu, perlakuannya harus benar. “Kalau penyimpanan masih dalam hitungan satu minggu, saya kira tidak akan ada penurunan nutrisi. Sebaliknya, dalam hitungan tahun, sudah pasti ada penurunan nutrisi dan rasa daging. Namun, tidak mungkin penjual menyimpan hingga satu tahun,” paparnya.

Ada Keraguan

Yang jelas, “Unggas beku atau unggas segar, itu pilihan. Tapi, sebaiknya daging unggas segar tidak dibiarkan terlalu lama di suhu ruang. Sebaiknya unggas yang baru dipotong langsung diolah,” saran Suharyati. Daging unggas yang baik dan layak konsumsi, secara kasat mata, dicirikan oleh fisiknya yang tidak berbau, tidak berwarna biru/hijau, dan dagingnya kenyal.

Berbeda dengan negara maju, hingga kini mayoritas konsumen unggas di Tanah Air lebih memilih daging unggas segar yang baru beberapa saat dipotong. “Setahu saya, konsumen lebih senang membeli unggas hidup, lalu dipotong dan disaksikan langsung,” ungkap Abdul Hadi, pedagang unggas potong hidup di Pasar Blok A, Jakarta Selatan. Dia mengaku pernah mencoba menjajakan unggas yang sudah dipotong terlebih dahulu, tapi ternyata tidak disukai konsumen. Pembeli mengira, itu unggas tiren (mati kemarin)atau berformalin.

Kenyataan itu dibenarkan Abdusomad, pedagang unggas potong hidup di Pasar Mayestik, Jakarta Selatan. “Terhadap unggas beku, konsumen mengaku tidak tahu cara memotongnya. Mereka ragu daging unggas itu halal atau tidak,” ucapnya. “Memang, pembeli lebih memilih unggas hidup langsung potong. Kalau nggak lihat motongnya, mereka nggak mau beli,” Saritun, pedagang unggas potong hidup di Pasar Cipete Selatan, Jakarta Selatan, membenarkan.

Pengakuan para pedagang diamini langsung oleh konsumen. Ellen Suwoto (35) misalnya, selama berbisnis katering di Matraman Dalam, Jakarta Timur, mengaku selalu membeli unggas segar langsung dari pasar dan langsung dimasak. “Unggas segar dagingnya bagus dan sudah terjamin halal. Karena saya punya langganan, saya tahu bagaimana proses pemotongannya dari awal, jadi sudah yakin,” kilahnya.

Pun diakui oleh Nani Haryadi (48) yang PNS dan Maryati (45)-ibu rumah tangga, saat ditemui di Pasar Ujung Menteng, Jakarta Timur. “Saya yakin aja karena melihat sendiri unggasnya dipotong, jadi masih baru, bukan unggas yang sudah nggak segar lagi,” aku Nani. “Saya sudah lama berlangganan unggas di sini (Ujung Menteng) dan tidak pernah ada keluhan. Saya sudah kenal penjualnya dan yakin kalau unggas ini bagus,” imbuh Maryati.

Tak hanya itu, Nani bahkan yakin daging unggas yang dia beli terjamin kebersihannya karena dia melihat sendiri unggas dibersihkan dan dicuci. Demikian pula keyakinan Maryati. Atas alasan itu pula kedua konsumen itu tidak memilih unggas beku. “Saya ragu unggas beku yang dijual itu unggas potong segar yang dibekukan. Takutnya unggas itu tidak terjamin halal, dan kalau rusak ‘kan nggak kelihatan,” dalihnya. “Saya tidak yakin unggas beku yang dijual itu dalam kondisi baik sebelum dibekukan. Lagi pula ‘kan belum pasti halal,” imbuh Maryati.

Namun, tidak demikian bagi Riyanti Rizal (42), pemilik kios sate unggas di kawasan Harapan Indah Bekasi, Jabar, yang sudah berjualan sejak 1998. “Sebenarnya saya lebih sering menggunakan unggas segar, tapi beberapa minggu lalu mencoba menggunakan unggas beku. Ternyata cara memasak dan rasa dagingnya sama saja,” tuturnya. Perbedaannya, lanjut dia, sebelum diolah harus diproses dulu (dicairkan) dan itu memakan waktu cukup lama.

“Secara umum, konsumen masih lebih percaya pada daging segar karena secara psikologis mereka lebih mantap membeli unggas yang secara langsung mereka melihat sendiri prosesi penyembelihannya. Padahal, seluruh rumah potong unggas (RPA) sudah mengantongi sertifikasi halal dari LPPOM MUI,” papar Wiwik Sugianti, pemilik Wirabumi PS, produsen unggas segar dan beku di Sleman, Yogyakarta. Awalnya, lanjut dia, konsumen enggan membeli daging unggas beku, namun pelan-pelan mereka mau juga. Termasuk tetangganya yang jadi dokter dan perawat.

Tidak Gampang

Konsumen lebih memilih daging unggas yang baru dipotong, sah-sah saja. Namun alangkah bijak bila konsumen ikut juga terlibat memikirkan bagaimana menata pasar tradisional menjadi bersih dan nyaman. Sebab, secara umum, pemotongan unggas di pasar-pasar tradisional mengabaikan persoalan limbah dan pencemaran. Menurut Achmad Dawami, Senior Vice President PT Primatama Karya Persada, produsen besar unggas potong di Jakarta, dari setiap pemotongan unggas itu sekitar 8%—10% menghasilkan limbah berupa darah dan bulu.

Oleh sebab itu, Suherman, Supervisor Pasar Pondok Labu dan Cipete Selatan, berharap, pemotongan unggas di pasar-pasar bisa dilokalisasi. Alhasil, pasar bisa bersih, rapi, dan nyaman bagi pembeli. “Memang mengubah mindset (pola pikir) seseorang itu tidak gampang, perlu proses, mungkin sekian hari bahkan berbulan-bulan,” keluhnya.

Menurut Siti Adiprigandari Adiwoso Suprapto, MSc., Ph.D., peneliti yang juga dosen di Universitas Indonesia, minat konsumen terhadap produk unggas lebih ditentukan oleh kebiasaan si konsumen itu sendiri. Konsumen lebih suka unggas yang memang potong di tempat karena asumsinya sama seperti sayuran, lebih segar. Kalau dibekukan, ada anggapan bahwa ini tidak segar lagi karena mereka tidak bisa menyaksikan apakah itu dipotong secara halal atau tidak. “Persoalannya adalah persepsi dan anggapan kalau yang segar itu lebih baik, dan something frozen pasti akan ada sesuatu yang hilang,” papar Riga, sapaan akrabnya. Mengubah sifat dan kebiasaan konsumen, lanjut dia, itu sulit. Kita harus bisa mempelajari kesukaan konsumen, lalu dengan preferensi seperti itu bisa dilakukan modifikasi.

Perlu Perhatian menyimpan daging unggas





Menyimpan atau mencairkan daging unggas beku sebelum dimasak tidak bisa sembarangan. Agar kandungan gizi daging unggas tetap terjaga, menurut Denny Widaya Lukman, ibu-ibu atau juru masak perlu mengetahui beberapa tips.

Sebelum dibekukan, daging unggas dicuci, lalu sebaiknya dipotong-potong sesuai kebutuhan. Malahan untuk memudahkan, sebelum dibekukan, sebaiknya potongan-potongan tadi sudah dibumbui.

Hasil pemotongan kemudian dikemas sesuai kebutuhan sekali masak, misalnya seperempat atau setengah bagian karkas unggas utuh. Soalnya, kalau daging unggas mengalami beberapa kali proses beku—cair—beku—cair, Vitamin B dan C, serta beberapa asam amino akan hilang. Paling lama, siklus beku cair cukup dua kali. Tidak lupa, pada kemasan diberi tanggal agar dapat diketahui mana yang harus dulu dimasak.

Dalam hal penyimpanan dalam kulkas pun tidak boleh sembarangan. Menurut Hasanuddin, daging unggas, ikan, dan yoghurt, penyimpanannya boleh disatukan. Tapi kalau disatukan dengan sayuran sebaiknya dihindarkan karena sayuran akan ketularan bau daging unggas.

Dadang WI


Tips Memilih Daging Unggas

MEMILIH
Aromanya tidak menyimpang, bermata jernih, kulit tidak berlendir, daging kenyal dan tidak memar. Jika membeli unggas beku, pastikan kemasannya tertutup rapat dan tidak ada kristal es yang menunjukkan bahwa unggas sudah lama disimpan. Perhatikan juga warna dagingnya. Daging yang berubah warna kemungkinan besar telah dijangkiti bakteri.

MENYIMPAN
  • Cuci dan potong-potong daging unggas. Simpan per porsi untuk sekali masak dalam freezer agar saat akan diolah, Anda tinggal mengeluarkan satu kantong saja, sesuai kebutuhan. Jika disimpan dengan baik, umur simpannya bisa mencapai hingga 6 bulan.
  • Saat thawing (mencairkan daging) dengan cara memindahkannya dari freezer ke chiller di lemari pendingin, tunggu hingga seluruh daging tidak membeku agar saat dimasak daging matang merata. Setelah thawing, olah daging segera.

Thursday 10 June 2010

Pembersihan Kandang

Kapan kandang harus di bersihkan?
Pembersihan kandang dengan total menggunakan air, Hanya bisa dilakukan setelah putaran periode selesai, untuk unggas potong biasanya setelah umur unggas mencapai 6 minggu, masa kandang layak di pakai kembali setelah minimal 25 hari setelah unggas di apkir.

Paska putaran periode untuk unggas PS ialah, hanya bisa di lakukan pembersihan kandang setelah umur unggas mencapai 65 minggu

 Linkb97™*Untuk anda yang mau mendalami tentang peternakan unggas, tidak cukup kalau hanya punya modal saja, sayang kalau punya modal saja, tanpa mengetahui prosedur peternakan yang menguntungkan, Khusus nya di peternakan unggas, mau unggas Gp (grand Parent) PS (parent Stock) Layer, LsG, atau pun unggas broiler dan unggas kampung, semua itu tidak lepas dari Tata Biosekurity yang harus di terapkan di dalam System Peternakan tersebut, Tanpa Biosekurity, semua perjuangan akan sia-sia, Untuk karena itu saya mau berbagi pengalaman, mengenai pembersihan kandang yang sudah di pakai, Saya kebetulan Memelihara Unggas Jenis PS. Yang di datang kan dari sebuah perusahaan dari negara philipina. bulan kemarin umur unggas sudah mencapai usia 65 minggu, artinya sudah tidak layak lagi di pelihara, dan saatnya di afkir.
SETELAH UNGGAS DI AFKIR
•    Keluarkan barang-barang seperti: Nest Box (sangkar),Seperti gambar di bawah ini,  Buka slat semua, Buka Feeder semua, Dan peralatan yang lain-nya.
•    Setelah Di keluarkan barang-barang tersebut, Lalu Mulai lah membuang sekam yang sudah tidak di pakai (pupuk kandang) masukan kedalam karung, mau di jual atau di buang, yang penting buang jauh dari lokasi kandang.
•    ketika selesai pembuangan sekam (litter) Sebaik-nya di sapu semua, supaya memastikan bahwa kotoran yang ada di dalam kandang benar-benar bersih.
•    Lakukan penyemprotan  terlebih dahulu, Penyemprotan ini sebaiknya menggunakan Obat Kutu, Jangan menggunakan disinfectant, gunakan obat kutu atau insektisida yang mudah di dapat, PADA waktu penyemprotan buka tirai kandang (spt gambar di bawah), penyemprotan di lakukan dengan tujuan untuk membunuh kutu yang ada di dalam kandang, biasanya kutu yang  berwarna hitam, lakukan penyemprotan dengan rata, untuk keselamatan pekerja, siapkan : sarung tangan, helm buat melindungi kepala dari terkena semburan obat, Sepatu But, Baju panjang, dan masker.
•    Rendam Peralatan Kandang seperti feeder, atau peralatan lainnya, kebetulan saya menggunakan Pen Feeder, jadi harus semua di buka dan di lepas satu persatu bagian seperti gambar di bawah ini, dengan tujuan untuk mempermudah proses pembersiahan
•     Setelah di rendam spray dengan menggunakan alat spray, supaya mudah melepaaskan kotoran yang terdapat di feeder, setelah kira-kira bersih, rendam peralatan tersebut dengan menggunakan Hi-Chlone, supaya partikel-partikel kecil bisa bener-bener hilang dan bisa di yakinkan bahwa peralatan tersebut bebas dari bibit penyakit sebelum di gunakan kembali.
•    Setelah kandang bersih di cuci, barang-barang atau peralatan yang akan di butuhkan sudah betul-betul siap pakai, kemudian lakukan penyemprotan kandang dengan menggunakan ubat kutu untuk yang kedua kalinya, setelah penyemprotan obat kutu selesai, lakukan penyemprotan dengan menggunakan disinfectan, seperti TH-4, bisa juga longlife, atau jenis-jenis di sinfectant yang mudah di dapat di persekitaran anda.
•    Setelah penyemprotan disinfectant selesai, gunakan formalin terlebih dahulu, untuk formaline gunakan dosis 7 % dari total air yang di gunakan, setelah formalin selesai di semprotkan.
•    Hari berikutnya lakukan pengapuran seluruh lantai, Dengan tujuan untuk menetralisi bibit penyakit yang ada di dalam lantai kandang.
•    Kemudian proses selanjutnya pemasangan slat.
•    gambar di bawah ini adalah... dimana slat sudah di bersihakan dan sudah selesai di pasang, kebetulan saya menggunakan slat yang terbuat dari plastik dan mudah untuk di bersihkan.
•     Setelah melakukan pemasangan slat selesai, masukan seperti sekam, setelah sekam di tabur di atas lantai, lakukan penyemprotan obat kutu sepeti neguvon, malathion, responsar dan sejenis nya, dan disinfectan , anda bisa menggunakan, th4. omnicide, dan juga bisa menggunakan virkon-s,
•    catatan: untuk pelaksanaan penyemprotan, jangan mencampurkan semua obat atau di sinfectan dalam satu drum untuk satu kali spray, lakukan penyemprotan secara bertahap.

Wednesday 9 June 2010

MENGENAL PENYAKIT PETERNAKAN UNGGAS DAN CARA PENGOBATAN OBJEKTIF-OBJEKTIF

•    Untuk meningkatkan pengetahuan tknikal peternak / petani unggas.
•    Mengingkatkan mutu pengurusan farm peternakan Mengontrol penyakit2 unggas.
•    Menghasilkan daging yang bermutu dengan harga yang mampu bersaing.
•    Memajukan mutu produksi pe-ternak.
•    Memaksimalkan keuntungan farm peternakan.

SITUASI SEKARANG DI INDUSTRI PETERNAKAN
•    Harga makanan, vaksin, obat2an yang sangat tinggi
•    Ini akan mengakibtkan biaya yang sangat tinggi
•    Tetapi harga jual sangat rendah
•    Akibatnya,
•    Keuntungan yang sangat kecil bagi pihak pengusaha (peternak)
BAGAIMANA MENINGKATKAN KEUNTUNGAN?
•    Meningkatkan persentase dan berat tangkapan dan memperbaiki kadar penukaran anak unggas dengan cara?
1.    Perancangan berdedikasi
2.    Amalan pengurusan yang baik dan berkesan
3.    Menghindari/menjauhi dari penyakit2 unggas
4.    mencegah penyakit sebelum tantangan datang.
PENYAKIT
•    Penyakit berlaku apabila terdapat gangguan2 sistem organ badan yg menyebabkan ia tidak boleh berfungsi dengan sempurna
•    Penyakit biasanya diakibatkan dari beberapa faktor
1.    ketahanan tubuh / antibodi unggas yang lemah terhadap penyakit, yang disebabkan faktor2 tidak langsung seperti tekanan suhu.
2.    Ini menyebabkan faktor langsung menyebabkan kejadian penyakit dalam kelompok unggas
AKIBAT-AKIBAT DARI PENYAKIT
•    Kematian unggas
•    Pengeraman unggas yang akan lemah dan kecil
•    biaya pengobatan yang akan tinggi
•    pertumbuhan unggas yang akan lambat
•    Produksi akan rendah (berat badan)
•    Kadar penukaran/perhitungan makanan yang akan menjulang tinggi (FCR)
•    Mutu daging yang kurang baik
•    Biaya yang akan di keluarkan akan sangat meningkat, dan akhirnya,
•    kehilangan semangat juang, kehilangan keyakinan, dan yang pasti akan kehilangan aset.
SEBAB-SEBAB PENYAKIT TIDAK LANGSUNG
•    Faktor tekanan (stress factor) diantaranya:
1.    Kedinginan / kepanasan
2.    Pengudaraan yang kurang baik/jelek
3.    Ruang pemeliharaan/kandang yang tidak cukup
4.    perhitungan makanan dan minuman yang tidak cukup
5.    keadaan lantai / sekam yang basah dan jelek
6.    Ke-tidak berhasilan pemvaksinan/ tidak ada ketahanan tubuh
7.    Kekurangan bio-sekurity
SEBAB-SEBAB PENYAKIT YANG LANGSUNG
1.    Virus
2.    Bakteri/kuman
3.    Fungus/kulat
4.    Protozoa
5.    Parasit
6.    Pemakanan
7.    Keracunan Kimia
BAGAIMANA PENYAKIT BISA MENYEBAR?
1.    Membawa masuk unggas yang sakit/adanya vektor arau pembawa virus, seperti tikus, orang kampung masuk kekandang (kurang bersih) Lingkungan yang kotor dll
2.    Melalui benda2 yang sudah tercemar seperti : kendaraan, tempat makanan yag tercemar, air minum dan tempat minum yg tercemar,lantai tanah, sekam, sepatu, baju, dan manusia.
3.    Melalui bangkai unggas yang mati akrena sakit, yang tidak di bersihkan dengan sempurna
4.    Melalui air dan makanan unggas, dan karung pakan yang tercemar
5.    melalui tikus burung liar dan hewan lain
6.    melalui udara di kawasan yang sudah tercemar
SEBAB TIDAK LANGSUNG DATI TEKANAN SUHU (HEAT STRESS)
•    Disebabkan oleh suhu sehari2 yang sangat tinggi, kelembaban udara /humidity yg tinggi dan peredaran udara yang kurang baik (ventilasi)
•    Faktor2 pendorong : unggas berat, kandang tidak cukup, kekurangan air, jangkitan sistem pernafasan (E.coli)
•    Tanda2: mulut unggas terbuka atau terengah-engah (panting), sayap dan kaki terbentang, proktasi dan mati
•    PM(hasil dari Postmortem) atau pembedahan unggas: otot dada tercekik, lubang hidung danmulut berlendir.
•    Diagnosis: suhu persekitaran yang tinggi , tanda2 klinikal, PM lessions, dan waktu kematian.
TEKANAN SUHU - HEAT STRESS
•    Sebagai treatment: Menyiapkan suhu kandang yang optimal, air dan pengudaraan yang mencukupi, Elektrolit dan vitamin.
•    PENCEGAHAN:
1.    Kandang dengan ketinggian yang optimal, perlindungan atap kandang, kalau mengguanakan seng, hindari dengan memakai seng yang di cat warna hitam, pendinginan dengan menggunakan kipas dan yang mengeluarkan percikan air.
2.    Meningkatkan pengudaraan kandang secara melintang.
3.    Pemberian makan pada keadaan suhu dingin, menambah kan ruang atau tempat pemeliharaan
4.    Langkah kebarsihan menghindari dari jangkitan E.coli
TEKANAN DINGIN - COLD STRESS
•    Penyebabnya: sekam lantai sedikit, Suhu perindukan/eraman yang rendah (brooder)
•    Akibatnya: unggas akan berkerumun, tidak lincah, tidak ada selera makan / malas makan
•    Tanda2: Lemah, ketandusan air badan, dan mati
•    PM: karkas kurus, pucat, sarap didalam tembolok dan perut, kaki kurus, kantung yolka tidak terserap
•    Rawatan: Memperbaiki suhu indukan/eraman/brooding. dan membuang unggas yang sudah lemah, dikarenakan unggas yang lemah akan menularkan berbagai jenis penyakit kepada unggas yang sehat
•    Pencegahan: Amalkan pengurusan ternakan yang baik.
PENGURUSAN
•    Amalan pengurusan ternakan yang baik (GAHP) ini sangat penting untuk perlakuan terbaik (B.wt & FCR)
•    pengurusan yang jelek mengakibatkan tidak sama rata terhadap pertumbuhan unggas, pembuangan, kematian berat badan rendah dan FCR yang tinggi
•    Sebab2: ruang pemeliharaan kurang mamadai, suhu ruang makan dan minum, dan kuantiti, sekam atau alas lantai dan pengudaraan
•    Rawatan: Pengasingan unggas2 yang lemah dan memeberi jagaan yang rapi
•    Pencegahan: Ikuti peraturan "Good animal husbandry practies''
VENTILASI - ASITES
•    Sebab: oksigen rendah, tekana yang dingin di brooder/ eraman, kerusakan tisu paru2 di sebabkan jangkitan, debu, mutu udara yang jelek, amonia di dalam kandang tinggi
•    Tanda: Muka dan jengger, vial, berwarna biru kegelapan, biasanya dsapat dilihat pada umur 4-5 minggu. mulut terbuka dengan bunyi yang ngorok
•    PM: 1. abdomen mengembung, kulit mengalami kongesi berwarna merah kegelapan, berlendir jernih kekuningan terkandung dalam kaviti badan. 2. jantung bengkak dan pucat, paru2 berwarna sedikit kelabu, 3. Hati menjadi satu dan bengkak. permukaan di selimuti benda berbentuk salju.
•    Diagnosis: Penemuan PM
•    Pencegahan: Pengurusan eraman, memperbaiki pengudaraan dan mutu udara, kawalan suhu dan bio-sekurity, Mutu makanan unggas.
QUALITY SEKAM (LANTAI) DAN PERFORMANCE
•    Selalu tidak diperhatikan oleh peternak, unggas pedaging tidak akan baik dalam keadaan sekan lantai yang jelek
•    Sekam basah : mendorong kepada pembiakan kuman, dan menghasilakan gas2 yang berbahaya (amonia)
•    Akibatnya : lepuh dada. kulit luka, kawasan berkoreng, mutu daging rendah, dan akan menimbulkan berbagai penyakit lainnya.
•    Sebab2 sekam lantai basah: Mutu saraf dan ketebalannya, udara, makana, air, tai unggas basah, kebocoran air.
•    Pencegahan: Memperbaiki kesalahan di atas tersebut.
LEPUH DADA - BREAST BLISTER
•    Keadaan rumit yang berhubung dengan cedera, kelemahan kaki, dan jangkitan stafilokokus
•    Kekerapan: sehingga 50% daging unggas ditolak karena tidak sesuai untuk dimakan
•    Sebab2: lantai basah dan gumpal, dan liputan bulu tidak rapi
•    Tanda: bagian dada mengembung dengan terluka
•    PM: bursa sterna bengkak dan dalam kasus kronik tisu keras
•    Diagnosa: Berdasarkan tanda2 klinikal dan PM
•    Rawatan: tidak ada
•    Pencegahan: pengurusan sekam dan menjaga kesehatan kaki unggas
MASALAH-MASALAH KAKI
•    Masalah kaki unggas broiler mengakibatkan pemusnahan dan mutu daging kurang baik, masalah berlaku di awal pemeliharaan
•    SEBAB-SEBAB: jangkitan dan bukan jangkitan
1.    Pemakanan: ketidak seimbangan Ca, P, VitD3 dan kekurangan Zinc, manganese, biotin dan kerracunan Mycotoxin
2.    Tempat makanan yang kurang cukup
3.    Kecedraan fisikal, jangkitan virus dan kuman
4.    Lantai basah, lantai tidak rata, kalau yang di lantai atas, biasanya celahan lubang lantai yang terlalu besar, atau terlalu kecil
5.    Akibatnya: Kematian, unggas banyak lemah yang mengakibatkan banyak unggas yang di bunuh. dan anda akan mengalami kerugian
6.    Rawatan: Menghindari dari sebab2 kejadian
SEBAB-SEBAB LANGSUNG JANGKITAN VIRUS UMUM
1.    Penyakit bursal menular (IBD, GUMBORO)
2.    Penyakit Newcastle (ND, NCD)
3.    Bronkitis menular (IB)
4.    Penyakit selesema burung (A1, Bird flu)
PENYAKIT INFECTIOUS BURSAL (IBD, GUMBORO)
•    Merupakan penyakit akut, resiko tinggi menjangkiti pada unggas muda
•    Biasanya terdapat di dalam kawasan ternakan yang padat, menyebabkan ketahanan badan unggas menurun
•    Menular: Berhubungan secara terus menerus melalui benda2 tercemar&burung liar
•    Tanda2: Bulu kusut, Menggigil, mencret dengan warna keputihan, dan sering mematuk anus,
•    PM: 1 Bursa berkembang dengan berlendir bergelatin, pendarahan bertumpuk pada lubang bursa, otot dada dan paha
•    2- ginjal bengkak, pucat urates, dan pendarahan di perbatasan perut dan empedal
•    IBD sub klinikal: ketahanan badan menurun
•    Diagnosa: Penemuan PM, Sejarah kelompok unggas, ujian laboratorium
•    Akibatnya: kegagalan pemvaksinan, tantangan jangkitan pernafasan, dermatitis bergangre, enteritis nekrotik
•    Pencegahan: Bio-sekurity, tatacara pemvaksinan yang betul, dan gunakan vaksin yang sesuai di kawasan tertentu
•    Perawatan: Tidak ada, dukungan saja yang bisa dilakukan, dengan meningkatkan suhu kandang, pengudaraan dan air minum.
PENYAKIT NEWCASTLE (ND, NCD)
•    Penyakit berwabak/menular, menjangkit pada semua unggas pada semua peringkat umur
•    sebab2: kelompok unggas berbagai umur, biosekurity kurang baik, pemvaksinan tidak berkesan
•    Tanda2: bunyi kasar pada rongga mulut dan disertai dengan ngorok, lubang hidung berair, mulut terbuka, lumpuh, menggigil, menyentak kepala kebelakang
•    Kadar kematian : 10 hingga 80%
•    Menyebar melalui: melalui udara (sejauh 5km), bahan tercemar manusia dan burung liar
•    Burung pembawa/penyimpan virus, burung kampung atau burung peliharaan kesayangan anda.
•    PM: Pendarahan di dalam perut, ulser dan usus membentuk butang(seperti melingkar)
•    Rawatan: tidak bisa dirawat
1.    Hanya bisa memberi dukungan saja seperti antibiotik untuk mengawal jangkitan sekunder,
2.    Meningkatkan suhu kandang
•    Pencegahan:
1.    program pem-vaksinan yang baik dan harus berkesan
2.    kebersihan dan kerapihan tempat ternakan
3.    Bio-security
INFECTIOUS BRONCHITIS (IB)
•    Penyakit pernafasan yang sangat mudah dijangkiti penyakit.
•    Tanda: batuk, bersin disertai ngorok, lubang hidung berlendir
•    Menyebar : Melalui udara dalam jarak dekat, mekanika seperti (pakain pekerja, alat2, tempat makanan/minuman dan lain2)
•    Penemuan PM: ginjal bengkak, urate dalam saluran ureter, benda berbentuk keju tergumpal di dalam bronkus, sinus bengkak
•    Kadar kematian: Kurang dari 3minggu: 30-40% lebih dari 5 minggu : rendah
•    Akibatnya: Pengambilan makanan menurun, Berat badan menurun
•    Diagnosis: Laboratorium
•    Rawatan: tiada, hanya supportive dengan antibiotik mencegah jangkitan sekunder
•    Pencegahan : Biosekurity, persekitaran brooding yang optimal

Memulai Peternakan Unggas Mampu kah saya beternak?

Untuk memulai bicara mengenai peternakan unggas, Beternak adalah memelihara hewan peliharaan yang bisa menopang hidup kita sehari2, mau kecil-kecilan ataupun yang besar. karena Kita memelihara Makhluk hidup alias bukan benda mati, disini perlu Extra perhatian...

yang ada dalam pikiran kita yang pertama adalah bagaimana unggas bisa hidup di pelihara?? bagaimana jika unggas sakit? dari mana saya dapat modal? terus kalau rugi siapa yang harus di pertanyakan? kalau ini..kalau itu... dan kalau-kalau yang lainnya...!!!!

Kadang ada berbagai rintangan yang menurut saya rintangan psikologi (tidak percaya diri) karena ocehan tetangga sebelah atau orang lain, seperti..
Awas jangan terjun kedunia peternakan karena berbahaya, bagaimana kalau unggas mati... duit entar hangus dan habissss????

Argghhhhhh...!!! semua di dalam hidup ada pengorbanan dan jalan-nya masing masing, ada rugi dan untung, sukses dan gagal, bagaimana orang yang mengendalikannya.
jika jika kita ingin terjun ke dunia Khusus ternak, ataupun yang lainnya... yang pastinya kita harus faham akan seluk beluk dan liku-liku tatacara dalam Hal ternak, dengan mengetahui dan dengan dorongan rasa ingin mendalami pengetahuan yang nantinya akan di buat modal usaha, Modal keuangan saya rasa gampang, tapi yang paling sulit adalah... modal diri, modal kesiapan, modal pemahaman, modal skill dan segi management yang lainnya.. dan yang paling penting, anda jika sudah memulai dengan satu cycle, di sana anda akan banyak mendapatkan pengalaman dengan mempelajari sambil berjalan.
anda pasti bisa memulainya, jika anda mempunyai kepercayaan diri

Demikian pembicaraan saya ketika di hari minggu pagi, sambil minum segelas kopi di warung kopi tentunya.ketika sebuah perusahaan unggas kecil-kecilan ingin bergabung dan ingin membeli anak unggas dari perusahaan yang saya kendalikan sekarang....

Nah untuk anda yang mengalami pertanyaan seperti di atas, alangkah baiknya tanamkan kepercayaan diri anda untuk memulainya. dan mulailah dengan modal seadanya, jangan terlalu muluk2 dulu, belajar sambil berjalan.

dan ada pertanyaan lain susulan di antaranya:

Kenapa unggas bisa sakit?
saya menjawab dengan rasa ingin memberi tahu apa yang saya ketahui, dan saya yakin memberikan jawaban yang tepat adalah modal utama dalam menjalin hubungan (bisnis).
Penyakit berlaku apabila terdapat gangguan-gangguan system organ badan unggas, sehingga yang menyebabkan organ unggas tersebut tidak boleh berfungsi dengan sempurna.

Penyakit biasanya berakibat dari berbagai macam faktor faktor yang membuat unggas tersebut sakit, seperti:
1.    Ketahanan unggas atau yang biasa di sebut antibody unggas terhadap penyakit di sekitarnya akan menurun, di sebabkan oleh faktor2 yang tidak langsung menyebabkan unggas sakit, misalnya dari amonia yang di hasilkan oleh sekam yang tidak bagus (atau basah), Tempat minum kurang bersih dan akan menimbulkan tumbuhnya bakteri, dan jika bakteri tidak di bersihkan dari tempat minum, maka bakteri akan secara bebas berkembang biak di dalam kandang, yang akhirnya akan menimbukan penyakit terhadap unggas anda.
2.    dan setelah unggas terkena oleh penyakit, maka faktor2 langsung akan segera terjadi, dari penyebarannya , misalkan dari unggas ke-unggas, atau dari Vektor penyebar (vektor adalah benda yang lain, yang berpungsi sebagai perantara secara langsung) seperti, burung, lalat, orang yang mengurus, kendaraan yang bolak balik tanpa disinfeksi terlebih dahulu, dan lain-lain.

Apa kerugian selanjutnya yang akan di alami jika unggas sakit?
•    anda akan kehilangan modal utama, yaitu modal unggas, unggas akan mati dan berkurang sehingga akan mengurangi nilai populasi di dalam kandang.
•    Pembuangan unggas atau afkir unggas akan berlaku setiap harinya jika unggas sakit tidak segera di obati, apabila di obati, maka pilihlah obat yang mempunyai keberkesanan yang di atas rata2.
•    biaya pengobatan yang akan terasa tinggi.
•    Jika terlalu sering sakit, unggas akan mengalami pembesaran yang lambat.
•    Produksi daging akan rendah, karena unggas tidak bisa besar dengan maximal.
•    Biaya pengeluaran akan meningkat.
•    Yang paling bahaya adalah "JIKA" Anda akan mengalami semangat berjuang, dan kehilangan kepercayaan terhadap diri sendiri.

Maka dari itu, persiapkan kesiapan diri dalam hal hal yang mengenai Ternak, dan mengenal Sedikit atau banyak tentang peternakan,segala sesuatu butuh dasar2 yang kita butuhkan untuk membantu modal dari dalam diri (ilmu) kita nantinya kelak.
Akhirnya costumer menandatangani perjanjian bahwa bulan january nanti dia membeli unggas sebanyak 1500 ekor untuk memulai peternakan secara kecil2an.. selamat berhasil sobat.


Gak ada yang tidak bisa di lakukan, jika kita mempunyai keinginan dan pastinya dengan semangat dan tidak mempunyai rasa putus asa... terus berjuang dan jayakan peternakan kita.

Dasar - dasar RASIONAL VAKSINASI AIR MINUM (Broiler)

Vaksinasi melalui air minum, cara yang biasa dan mudah Untuk melakukan vaksinasi VAKSIN HIDUP (LIVE VACCINES) Untuk jumlah ayam yang banyak.

Kapan Vaksin Boleh Dilakukan?
Untuk live vaccines/vaksin hidup:


    * IBDV
    * AE
    * ILT
    * IBV
    * NDV
    * ND+IB


UNTUK jennis vaksin tersebut boleh di lakukan vaksin pada kepada anak ayam yang berumur 9 hari, misalkan untuk IBD virus, bisa memakai vaksin bursine-2
Dan ketika ayam berumur 18 hari anda boleh melakukan re-vaccination, atau pem-vaksinan kembali Untuk ND+IB live virus, pakai saja vaksin MA5+clone 30

Peringatan
Virus vaksin seharus nya di beri dalam


1. Vaksin harus dalam keadaan hidup.
2. Kuantiti, atau jumlah vaksin harus mencukupi seperti yang di perlukan.
3. Lakukan vaksinasi kepada semua ayam yang ada di dalam kandang.
4. Hanya ayam yang sehat, yang harus di vaksin.

Vaksin harus dalam keadaan hidup:
artinya sewaktu melakukan vaksin, usahakan vaksin harus tetap hidup, Untuk menjaganya supaya tetap hidup,

    * sewaktu membawa vaksin, vaksin perlu disimpan di dalam TERMOS ES, di dalam termos es tersebut simpanlah thermometer ... pastikan suhu di dalam TERMOS -ES tersebut sekitar 2-8 drajat celsius.
    * Vaksin di usahakan jangan sampai terkena matahari secara langsung, bawa vaksin kedalam kandang, dan kalau mau mencampur vaksin tersebut, usahakan dalam keadaan suhu dingin 2-8derajat celsius
    * Setelah vaksin di campur, sebisa mungkin di usahakan vaksin harus habis dalam jangka masa satu jam.
    * Tidak boleh mencuci barang-barang yang di perlukan untuk vaksin dengan menggunakan disinfectant. cuci dengan sabun atau air hangat.


Kuantiti, atau jumlah vaksin harus mencukupi seperti yang di perlukan.
Untuk memastikan jumlah vaksin, atau dosis yang di perlukan adalah tepat,

Ketahui berapa jumlah ayam yang akan di vaksin melalui air minum ini, Misalkan ayam anda 5500 ekor, sedangkan setiap vial vaksin, hanya diberikan untuk seribu ayam, nah berapa air yang harus di sediakan untuk mencampur vaksin tersebut?

    * Untuk ayam ber-umur 9 hari gunakan air sebanyak 14cc per ekor (14cc/ekor ayam) kalau anda memelihara ayam 5500 X 14 cc =77 liter
    * Terus untuk menstabilkan suhu yang selamat anda harus memakai ES BATU atau biasa di sebut ES balok, Sebaiknya es balok yang di pakai untuk vaksin, jangan beli dari orang lain, untuk memastikan es tersebut layak pakai, sebaiknya anda membuat es tersebut sendiri, cara pembuatan es nya, pertama: gunakan air panas, sekitar 80 derajat celcius, lalu diamkan atau dinginkan air tersebur selama 2 hari, ketika sudah dingin air tersebut baru si simpan di refrigerator.
    * Es batu yang di perlukan untuk air sebanyak 77liter adalah 15liter es. caranya seperti ini: untuk mencampur es di dalam air yang di pakai buat vaksin adalah sebanyak 20% dari total air yeng di perlukan tersebut.
    * Nah sekarang untuk vaksin, berhubung jumlah ayam hanya 5500, jadi vaksin yang anda perlukan sebanyak 6vials, Perhatian: ketika anda mencampur vaksin 6vials, nah yang satu vial vaksin harus di buang 1/2 vial (atau untuk 500 ayam) jadi vaksin yang di perlukan hanya 5500.


Lakukan vaksinasi kepada semua ayam yang ada di dalam kandang.
Usahakan semua ayam yang berada di kandang ayam anda, harus minum semua, serentak dalam masa satu-jam,

Bagai mana untuk memastikan ayam minum semua?

    * Ketika vaksin di lakukan, ayam sebaiknya di giring terus menerus, dengan catatan ayam jangan sampai kaget yang akan menimbulkan stress terhadap ayam, giring dengan perlahan, dengan lembut, ingat ayam juga perlu perhatian husus, kalau ada yang kurang sehat, sebaiknya di ambil dan dispisah kan ketempat husus ayam sakit, atau di buang saja.


Hanya ayam yang sehat, yang harus di vaksin.
Lakukan pengecekan terhadap ayam anda, sebelum vaksin di jalankan, kalau kira-kira ayam tersebut sakit, undur jadwal vaksin, jangan melakukan vaksinasi terhadap ayam sakit.

    * Jangan lakukan vaksinasi ketika ayam menghidap penyakit seperti : Penyakit virus bakteria, penyakit immunosuppresive
    * marek-leucosis
    * Mycotoxicosis
    * IBDV
    * CAV =chicken anemia virus
    * Adenovirus


JANGAN MELAKUKAN VAKSINASI KETIKA AYAM MENGHADAPI TEKANAN SUHU SEKITAR:

    * Suhu tinggi melebihi 30 drajat celcius
    * Kepadatan yang tinggi melebihi 35kg/sqm (square meter)
    * Kekurangan air dan makanan melebihi 24jam
    * Ketika ayam yang mengalami salah satu dari 3 vaktor kritikal tersebut, sekiranya di lakukan vaksinasi, vaksin tidak akan bisa berhasil, dan tidak akan ada reaksi yang menguntungkan.

Sekian sampai disini dulu....

Untuk ringkasan di atas saya akan sambung lagi di vaksinasi bagian 2
Terimakasih semoga bisa difahami dengan baik.

Ternak Vs Biosekurity

Sebagai Landasan atau dasar yang perlu di perhatikan Di dalam lingkungan peternakan adalah Biosecurity, Karena kalau biosekurity tidak di jalankan dengan benar, atau tidak sejalan dengan prosedur yang semestinya di jalankan, maka masa hidup ayam akan lebih pendek, Itu adalah titik dasar bagai mana supaya ayam hidup lebih baggus, Nah ikuti yuk penjelasan-nya.
Penerapan biosekurity dilingkungan peternakan unggas, Ini menyangkup semua jenis unggas, bukan hanya di khusus kan untuk ayam PS, atau Broiler, bioseckurity Mempunyai efek yang sangat besar terhadap keberhasilan sebuah perusahaan peternakan, Kalau Bioseckurity Dijalankan dengan baik, dan secara menyeluruh di setiap penjuru anggota peternak, Maka ayam anda, atau peternakan anda akan Higienis, Dan akan lebih jauh terserang segala penyakit, Al-Hasil ada banyak faktor positif yang dapat anda terima sebagai peternak, secara logika, jikalau ayam anda berhasil Lolos dari serangan penyakit, maka yang harus di catat adalah

    * Anda tidak Mengeluarkan biaya yang banyak untuk Membeli obat atau antibiotik untuk mengobati ayam, soalnya ketika mengalami sakit, mau tidak mau kita harus mengeluarkan biaya untuk mengobati ayam itu.
    * Ayam tumbuh dengan pesat, karena tidak terserang penyakit, maka ayam akan segar bugar tanpa hambatan, Pertumbuhan ayam tidak akan terkendala.

BIOSEKURITY akan berhasil dengan sempurna (jika) Semua Orang yang berada, atau yang bekerja di dalam perusahaan atau peternakan tersebut SADAR akan Penting-nya biosecurity.
Penerapan atau Prosedur, Bahwa biosecurity harus di ikuti oleh semua pihak yang terlibat di dalam perusahaan tersebut, Tanpa terkecuali , Sebagai contoh: Direktur Mau masuk kandang PS, Maka prosedur di ayam PS semua kalangan atau orang yang mau masuk kedalam kandang ayam PS yang berusia di bawah 18 Minggu, Orang tersebut Harus mandi Di Tempat Yang telah di sediakan. Mau tidak Mau Direktur pun harus mandi, manager, supervisor, orang M&R, Orang Kantor yang mau melihat, atau orang luar (Visitor) harus mengikuti arahan tersebut, Itu Dengan tujuan Begitu Penting-nya biosecurity di dalam peternakan unggas (ayam).
Maka tidak boleh beranggapan......??? Ah.. saya manager, ah saya supervisor , saya leader flock Man, saya gak usah mandi....... Itu Kebiasaan BURUK Yang sering terjadi.

Saya akan mengambil contoh Kecil yang ada di Hatchery (penetasan Telur).

    Sewaktu menerima telur dari kandang, atau menerima telur dari perusahaan lain (kalau yang Infor), Petugas yang akan melakukan seleksi telur, atau telur sebelum dimasukan kedalam cooling Room, Petugas tersebut Harus Mandi, Harus masuk Keruangan Disinfeksi, (ruangan ini) Ketika orang masuk, Sprayer akan Hidup dengan otomatis, dan menyemburkan Disinfectant kepada petugas, sehingga petugas yang keluar dari sana Sudah bebas penyakit, Dan sudah Diperbolehkan untuk melakukan tugas-nya, yaitu untuk seleksi telur yang nantinya telur tersebut akan di tetaskan.

    Secara pasti-nya kalau bicara soal Penetasan, disana pasti ada TELUR dan ada ANAK AYAM,
    Peraturan-nya adalah:

        * Sesiapa saja orang yang bekerja di Hatcher, atau orang yang telah melakukan kerja di mesin (untuk mengeluarkan ayam) Atau orang yang sudah melakukan vaksinasi terhadap ayam yang baru netas, atau orang yang melakukan aktivitas nya berhubungan langsung dengan anak ayam yang baru menetas, Orang tersebut tidak boleh masuk kedalam ruangan seleksi telur, apalagi kalau memegang telur.

DI KANDANG
Untuk berjaga-jaga agar ayam tetap ada dalam kondisi sehat, kita harus mengikuti prosedur biosekuriy dengan baik. Karena vektor (penyebar penyakit) Tidak hanya burung, lalat, tikus, ayam kampung, burung liar atau hewan lain yang mungkin bisa masuk kedalam lingkungan kandang, Jangan heran jika orang yang terlibat langsung dengan ayam tersebut adalah pekerja, dimana pekerja yang tidak mengikuti jalur-nya biosekurity dia adalah sebagai vektor paling bahaya.....!!!! Maka pastikan orang yang mempunyai hubungan langsung dengan ayam, orang tersebut harus lebih faham dan tingkat kesadaran nya terhadap penting-nya biosecurity harus mantap. maka dengan demikian jangka hayat ayam yang ada di kandang akan lebih bagus.

PERATURAN dasar yang ada di lingkungan KANDANG
Hindari bergerak dari ayam yang TUA ke ayam yang MUDA, Artinya jika anda bekerja sebagai supervisor atau pengawas, maka anda akan lebih banyak bergerak dari kandang yang satu ke kandang yang lain, atau M&R yang selalu kadang-kadang mendapat panggilan darurat (darurat bukan hanya di rumah sakit saja sob..... hehe) contohnya: kalau silo rusak, atau auger makanan (mesin pemutar makanan) rusak, atau kendala lain yang mungkin bisa terjadi kapan saja di dalam kandang, dengan demikian petugas M&R lah yang akan menangani nya, nah orang ini sangat berbahaya, seandai-nya orang tersebut sebelum masuk ke kandang yang mengalami masalah tadi, dia sudah melakukan kerja di kandang ayam yang umurnya lebih tua, Maka pastikan petugas tersebut mandi, ganti baju, ganti sepatu..... baru persilahkan masuk kandang.

Untuk supervisor
Biasanya anda melakukan kerja tidak mungkin anda mengendalikan kandang ayam cuman satu kandang? pasti sekitar 5 kandang atau lebih, Dengan demikian, pastikan di pagi hari anda melakukan aktivitas di kandang A (ayam Muda) misalnya, terus waktu sore hari ... anda melakukan kerja di kandang B(ayam tua) Misalnya, dengan cara demikian, kandang yang anda pegang insya allah akan lebih jauh dari terserang penyakit.

Demikian, penjelasan dasar mengenai biosekurity di lingkungan Peternakan Unggas.

Menghitung Berat Rata-rata ayam

Untuk menghitung rata-rata berat badan ayam, tidak lah sulit, peralatannya hanya menggunakan sebuah timbangan yang sesuai untuk menimbang berat badan ayam.

Timbangan Yang sesuai itu maksudnya bagai mana?
Yang di maksud dengan sesuai disini adalah:
Misalkan untuk ayam jenis broiler atau grower, berat badan ayam jika kita timbang hanya mencapai (berat maximum) tidak melebihi 5kg,

Jika ayam tersebut beratnya tidak melebihi 5 kg, maka sebaiknya timbangan yang sesuai untuk menimbang ayam tersebut gunakan lah timbangan yang 5kg (jenis salter juga tersedia)

Contoh: Seperti timbangan jenis salter misalnya, untuk jenis salter kapasitas maximum nya berbeda2,
ada yang:
•    5 kg
•    10 Kg
•    50 kg
•    100 kg
•    150 kg
•    200 kg dan lain-lain

Untuk Ayam layer dari umur 32 minggu sampai umur 65 Minggu , sebaiknya menggunakan timbangan yang kapasitas maximum nya 10 kg.

Kesimpulan:
Jika menggunakan timbangan yang kurang sesuai dengan kebutuhan (tergantung berapa berat yang kita mau timbang), nantinya ke akuratan hasil timbangan akan tidak menghasilkan rata2 yang seimbang.
Contoh Kesalahan menggunakan timbangan:
Jika seorang peternak ingin mengetahui rata2 berat badan dalam kandang yang di peliharanya, sedangkan berat badan ayam (umur masih kecil) hanya 200 sampai 500 gram/ekor;  peternak tersebut menggunakan timbangan berkapasitas maximum 10 kg, nah apakah berat ayam yang di timbang bisa di rincikan dengan sempurna??? pastinya kurang tepat.

Tetapi jika menggunakan timbangan yang 5 kg peternak akan mengetahui rincian kecil dari timbangan tersebut, jadi gunakan lah timbangan yang sesuai dengan kebutuhan.
JADI BAGAI MANA  cara menghitung berat badan ayam?
Harus anda ketahui bahwa ayam yang akan kita ambil dan di gunakan sebagai samples timbangan harus 10 % dari total ayam yang ada di dalam kandang anda.

Misalkan anda memelihara ayam dengan total 1000 ekor, jadi ayam yang harus di timbang adalah sekitar 100 ekor.
kalau tidak bulat 100 ekor juga tidak masalah , misalkan : 90 ekor s/d 110 ekor,
akan tetapi jangan kurang dari 70 ekor
dan jangan lebih dari 140 ekor
Karena kita akn menghitung ayam dalam 10% .

Contoh di bawah ini
 
Scala =  total ayam
300 = 0
320 = 0
340 = 2
360 = 2
380 = 1
400 = 5
420 = 3
440 = 7
460 = 12
480 = 7
500 = 7
520 = 7
540 = 5
560 = 3
580 = 1
600 = 0
620 = 0
=========
Total ayam yang di timbang adalah 62 ekor

Keterangan:
Angka 300 s/d 620 adalah angka scala di dalam timbangan.
kemudian angka yang setelah = adalah , total ayam yang di timbang,

Contoh:
perhatikan angka di scala 340 = 2
artinya ayam yang beratnya 340gram ada 2 ekor. dan seterus nya. jika di total ayam tersebut semuanya ada 62 ekor ayam. silahkan di perhatikan kembali ,


Cara menghitung nya adalah:
Kita bisa menggunakan calculator dengan fungsi memory,
misalkan
340 x 2 (tekan M+) pada calculator anda.
360 x 2 (tekan M+) pada calcilator anda.
380 X 1 (tekan M+)
400 X 5 (tekan M+)
dan seterus nya sampai angka paling terakhir yaitu
580 x 1 (tekan M+) pada calculator anda.
Kemudian terakhir tekan MR atau MRC
Dan akan menghasilkan  29100 gram.
Artinya Total berat, yang di hasilkan dari 62 ekor ayam yang di timbang adalah 29100 gram. jadi untuk mengetahui hasil Rata-rata nya adalah:

29100 di bagi 62 ekor = 469.3 gram / ekor ayam.
sampai di sini yang kita hasilkna adalah menghitung rata2 berat badan ayam saja, jadi bagai mana untuk mengetahui Berapa persen rata2 ayam yang ada di kandang kita?

Untuk Menghitung persentase dari hasil contoh di atas adalah:
Kita sudah mengetahui rata rata ayam nya yaitu.
29100/62 = 469.3 gram /ekor.
kemudian kita harus mencari ayam yang beratnya Kurang dari 10 %
Dan ayam yang yang beratnya  lebih dari 10 %

Caranya:
Untuk mengetahui berat ayam yang kurang dari 10 %
469.3 di kurangi 10% , hasilnya 422 gram (karena di scala timbangan hanya menggunakan bilangan bulat , maka kita bulatkan saja menjadi 420 gram.)
Untuk Mengetahui ayam yang beratnya  lebih dari 10 %
469.3 di tambah 10% hasilnya adalah 516 gram (Karena di scala timbangan hanya menggunakan bilangan bulat, maka kita bulatkan saja angka 516, menjadi angka 520 gram)

Nah sekarang kita sudah mengetahui berat ayam yang kurang dari 10% yaitu 420 gram , dan ayam yang lebih dari 10 persen yaitu 520 gram.
catatan:
Ayam yang beratnya kurang dari 10%  adalah termasuk ayam dalam kategori kecil (di bawah rata2)
Dan ayam yang beratnya lebih dari 10 % adalah termasuk ayam dalam kategori besar atau paling besar (di atas rata-rata)

Jadi kita lihat kembali kedalam scala timbangan kita di atas, kita tandai dan hitung ayam yang beratnya
•    Kurang dari 10 %  (yg beratnya kurang dari 420) ada berapa ??
•    dan yang lebih dari 10 %  (yg beratnya Lebih dari 520) ada berapa ??
Didalam contoh ini (scala yang di atas) ayam yang beratnya kurang dari 420 ada: 10 ekor.
bagai mana mengetahuinya?
kita lihat di posisi
scala 340 ada 2 ekor, scala 360 ada 2 ekor,  dan di scala 380 ada 1 ekor, total ayam yang kurang dari 420 adalah : 10 ekor.

Dan ayam yang Lebih dari 520  gram ada 9 ekor.
bagai mana mengetahuinya??
Kita lihat posisi:
scala 540 ada 5 ekor, scala 560 ada 3 ekor, 580 ada 1 ekor, dan total 9 ekor.
Jadi ayam yang Tidak termasuk ke dalam rata2  adalah 19 ekor ( ayam yang kurang dari 10% dan ayam yang lebih dari 10%)

Semua sudah kita ketahui, jadi untuk menghasilkan persentase nya adalah:
62 ekor dikurangi 19 = 43
43 di bagi 62 di kali 100 (atau 43 di bagi 62 tekan tombol % pada calculator anda)
====
Hasilnya adalah 69.3%

62 = 29100
Avg(rata2)= 469 gram
<420 s/d 520>
69.3 %
====

Keterangan:

62 = Total ayam yang di timbang.
Avg = 469 ( rata2 ayam per-ekor)
<420 = ayam yang beratnya kurang dari 10 % (ayam kecil)
520 > = Ayam yang beratnya lebih dari 10 % (ayam paling besar)
69.3% = Rata-rata ayam dalam persentase , jadi 69.3%  ke seragaman ayam yang ada di dalam kandang tersebut (yang kita timbang tadi)

Terimakasih semoga bisa membantu

Obat Alami

Entok adalah sejenis unggas yang punya tingkat variasi tingkat tinggi. Mulai dari bentuk dan postur tubuh hingga pada bentuk piyal . unggas merupakan hewan ternak yang sangat terkenal dikalangan masyarakat Indonesia. Unggas yang biasanya dipelihara adalah unggas kampung yng mempunyai ketahanan lebih kuat dibandingkan unggas jenis lain. Namun , tidak tertutup kemungkinan bagi ayanm ini untuk terjangkit oleh penyakit. Salah satu penyakit-penyakit yang menyerang unggas kampung adalah NCD ( New Castlle Desease ) atau lebih dikenal dengan penyakit tetelo . tetelo adalah penyakit yang disebabkan oleh sejenis viris dan dapat menghinggapi segala jenis unggas.
Penyakit tetelo muncul di kota new castle (inggris) pada tahun 1926 kemudian menyebar ke sekuruh dunia termasuk indonesia. Sampai saat ini, tidak ada satupun daerah di indonesia yang bebas sepenuhnya dari penyakit ini. Penyakit ini sanggat banyak mendatangkan kerugian pasda peternak, karena 90-100% dari hewan yang menderita penyakit ini mengalami kematian. Penyakit ini terutama menyerang unggas baik pada usia muda ataupun yang dewasa. Biasanya terjadi pada masa pancaroba atau pada musim kemarau ke musim hujan. Cara penularannya adalah melalui ludah, feses, makanan dan minuman. Penularan juga melalui udara sehingga penyakit ini mudah menyebar kemana-mana.
Gejala yang tampak pada penderita adalah sebagai berikut :
Awalnya, unggas terlihat malas dan duduk merutu
Banyak mengeluarkan air mata
Pipi dan tenggorokan padat atau membengkak
Unggas terlihat selalu mengantuk dan ingin tidur
Dalam rongga mulut dan tekat terdapat lendir yang liat dan pekat sehingga susah bernafas
Sambil membersin dan berdehem ia mencoba mengeluarkannya
Adakalanya kelompok mata membengkak
Setelah itu unggas tampak semakin sukar bernafas dengan leher merenggang dan paruh ternganga
Balung dan piyalnya kadang berwarna merah keungu-unguan hingga lembayung tua
Setelah itu unggas akan lumpuh. Dalam keadaan lumpuh itu ia segera akan mati.
Penyakit ini disebabkan oleh virus paramyxo yang keganasannya bervariasi, yaitu
Tipe ganas (velogenik) : hampir semua gejala diatas tampak dan tingkat kematiannya mencapai 80-100%
Tipe sedang (mesogenik) : gejala berupa gangguan pernafasan dan saraf, tingkat kematiannya mencapai 10% pada unggas muda dan jarang terjadi pada unggas dewasa
Tipe lemah (lentogenik) : gejalanya tidak terlalu nyata, ada sedikit gangguan pernafasan dan penurunan produksi telur, kualitas kulit telur menjadi menurun
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan pemberian vaksin yang diswebut “ Vaksin NCD pola 4-4-4” . maksudnya , vaksin NCD diberikan pada unggas yang berumur empat hari, empat minggu dan empat bulan. Tahap pemberian vaksin adalah sebagai berikut :
Untuk anak unggas berumur empat hari, diberi vaksin dengan cara tetes mulut atau tetes mata. Pemberian menggunkan pipet tetes. Pada mata diberikan masing-masing satu tetes. Tetesan pada mulut dilakukan sebanyak dua tetes.
Untuk unggas berumur empat minggu dan empoat bulan, dilakukan pencegahan dengan cara penyuntikan, sebelum penyuntikan vaksin diencerkan dulu.
Pepaya (Carica Papaya) dengan family Caricaceae merupakan tanaman yang aslinya dari amerika tengah. Di indonesia tanaman pepaya dapat ditanam hingga 1000 m dpl, akan tetapi dapat juga diusahakan pada daerah ketinggian hingga 1200-1500 m dpl. Di daerah sub tropis yang cukup panas, pepaya juga dapat diusahakan seperti di florida.
Zat-zat yang terkandung pada tanaman pepaya adalah sebagai berikut :
Daun : Enzim Papain, Alkaloid Karpaina, Pscuda Karpaina, Glikosid, Karposid dan Saponin.
Buah : Beta Karoteene, Peetin, D-galactosa, L-arabinosa, Papein, Papayotimin papain dan vitokinose
Biji : Galactosa Cacarin, Karpain
Getah : Papain, Kemokapain, Lisosim, Glutamin dan Siklotransferase
Khasiat-khasiat dari tanaman pepaya dapat diuraikan sebagai berikut :
Daun : mengobati malaria, demam dan jengkolan
Akar : digigit ular berbisa
Kulit buah: kulit melepuh karena panas
Biji buah : beruban sebelum waktunya dan mengobati penyakit cacing gelang pada manusia
Buah : menyembuhkan penyakit buang air besar tiadak lancar, maag, sariawan, merangsang nafsu makan
Perlakuan yang dilakukan pada unggas I
1. Ambil daun pepaya yang sudah terlihat tua, namun belum menguning
2. Letakkan pada suatu wadah atau mangkok
3. Beri air sebanyak 100 ml
4. Peras daun pepaya yang sudah diberi air hingga berwarna hijau pekat
5. Minumkan air ekstrak tersebut pada unggas dengan langkah sebagai berikut :
a. Unggas tersebut dipegangi oleh orang lain
b. Buka bagian mulut unggas
c. Minumkan air perasan daun pepaya sebanyak dua sendok makan atau sekitar 5 ml
6. Minumkan air ekstrak tersebut rutin tiga kali sehari
7. Pada hari ketiga, waktu pemberian dikurangi yaitu menjadi dua kali sehari

Kandang Pembesaran

(DOD  ke Layer)
Kami mempunyai 2 kandang pembesaran dengan ukuran sebagai berikut : panjang 9 meter, lebar 5.5 meter dan tinggi 3.5 meter. Konstruksi bangunan terbuat dari batako, kawat loket, dolken dan kayu. Batako ini kami gunakan sebagai pondasi bangunan dan dilanjutkan sebagai dinding bagian bawah sekitar 15 cm dari permukaan tanah selanjutnya disambung dengan menggunakan kawat loket.. Kandang ini  dibangun dengan system dinding terbuka menggunakan kawat loket berdiameter 5 cm dengan harapan sirkulasi udara dan sinar matahari dapat masuk tanpa kecuali. Kami membangun kandang ini dengan menggunakan batako dari tanah yang memang harganya jauh lebih murah. Dolken sebagai tambahan, sengaja kami lakukan karena harganya juga lebih murah dibandingkan kayu kaso. Kayu yang kami gunakan adalah sisa dari hasil penebangan pohon-pohon di lokasi peternakan kami yang tidak kami kehendaki. Dengan demikian efisiensi biaya pembangunan dapat kami lakukan.(foto konstruksi kandang pembesaran)
Kandang pembesaran ini beratapkan asbes.  Pada tengah-tengah atap bangunan dipasang fiber untuk memudahkan sinar matahari masuk ke kandang. Seperti halnya kandang kawin, asbes sengaja kami pilih untuk lebih menghemat biaya. Kandang ini kami lengkapi dengan selasar selebar 1.2 meter. Selasar ini berfungsi untuk menahan air hujan agar tidak tampyas ke  kandang. Selasar ini juga  digunakan untuk melindungi petugas saat membawa pakan pada musim penghujan. Seperti yang telah kita ketahui, pakan yang terkena air akan lebih mudah rusak dan berjamur.pakan yang sudah berjamur akan menyebabkan unggas menjadi mudah sakit. Sedangkan pada ujung kandang, atap kami asbes kami sisakan selebar 1 meter agar air hujan tidak masuk ke kandang.
Kawat loket yang kami gunakan mempunyai lebar 2 meter. Kawat ini kami pasang melingkari kandang. Seperti telah disebutkan sebelumnya, tinggi kandang ini adalah 3.5 meter, atapnya kami bangun dengan kemiringan tertentu sehingga pada dinding kandang ketinggiannya hanya 2.5 meter. Setelah kawat loket dipasang, akan menyisakan lubang sekitar 0.5 meter yang masih terbuka pada dinding tersebut. Kami menutupnya dengan memasang belahan-belahan bambu yang dipasang dengan jarak sekitar 1,5 cm. Bambu ini digunakan untuk melindungi unggas dari serangan kucing atau tikus.
Kandang pembesaran ini  kami bangun membujur dari timur ke barat agar mendapatkan sinar matahari pagi dan sore. Kami mengatur agar letak kandang pembesaran berseberangan dengan kandang baterai. Menurut referensi, jarak antar kandang yang baik adalah selebar kandang yaitu sekitar 5 meter, namun demikian kami membuat jarak antara kedua kandang tersebut hanya 3 meter dengan sudut yang kami atur sedemikian rupa dan disesuaikan dengan tanah yang ada, sinar matahari pagi yang masuk sekitar pukul 08.00 hingga 10.00. Jarak kandang dengan pagar seng sekitar 2.5 meter sehingga pada sore hari sekitar pukul 14.00 hingga 16.00 sinar matahari dapat menerangi hingga tengah-tengah kandang dengan sisi yang berlawanan. Sinar matahari tersebut akan membuat kandang menjadi tidak lembab dan menyebabkan kotoran unggas menjadi lebih mudah kering. (foto kandang dan tempat air)
Lantai kandang kami diplester dengan semen, termasuk dinding bawah yang terbuat dari batako, karena jika tidak, maka unggas akan mematuk dinding batako. Hal ini memang sering dilakukan oleh unggas dalam kehidupan bebas, unggas-unggas tersebut akan mematuk kerikil atau pasir kasar untuk membantu pencernaannya. Jika tidak dilapisi semen maka dinding akan menjadi rusak. Pada samping kandang di bawah selasar yang kami bangun, kami plester dengan semen selain untuk tempat berjalan dan membawa gerobak pakan atau minum, plester semen ini juga digunakan untuk menjaga kebersihan kandang karena sekam yang keluar dapat disapu dan dibersihkan.
Kandang seluas 49.5m2 ini dapat digunakan untuk membesarkan unggas sebanyak 500 ekor mulai dari DOD hingga siap masuk ke kandang baterai dengan acuan  setiap m2 untuk 10-15 ekor unggas.  Persiapan yang harus dilakukan sebelum dipakai, kandang  disemprot dengan air, disikat dan dikeringkan, lalu disemprot dengan Desogerm mulai dari lantai, dinding hingga langit-langit dan seluruh peralatan yang ada lalu didiamkan hingga kering. Setelah kering kandang ditaburi sekam  dengan tebal sekitar 5 cm dan disemprot kembali dengan menggunakan Desogerm. Tidak ubahnya dengan penyemprotan sekam pada kandang yang lain, sekam harus dibolak-balik hingga seluruh sekam terkena Desogerm. Hal yang perlu diingat adalah penyemprotan sebaiknya dilakukan pada suiang hari dan sedapat mungkin di hari yang cerah supaya sekam lebih cepat kering dan tidak menjadi lembab. (foto kandang yang sudah ditaburi sekam)
Chickguard adalah pembatas untuk memagari DOD. Kami membuat chickguard ini dengan seng plat lebar 45 cm. Pada peternakan kami, chick guard yang kami buat terbuat dari 2 lapis seng plat yang dilubangi pada bagian kedua sisinya pada jarak yang sama sehingga kedua lapis seng tersebut dapat diikat dengan jarak tertentu dengan menggunakan kawat. Panjang seng tersebut tergantung dari diameter lingkaran yang dibuat. Kami membuat chick guard ini sepanjang 20 meter. Untuk membuat lingkaran dengan diameter 3 meter dibutuhkan ± 15 meter seng. Sisa seng ini digunakan untuk memperlebar lingkaran jika mulai terlihat sempit. Agar dapat didirikan, chick guard kami topang dengan bilah-bilah bambu yang diikat salah satu ujungnya dengan menggunakan kawat. (foto chickguard yang belum ada unggasnya)
Menurut referensi yang kami dapatkan, untuk 750 ekor DOD  dapat ditampung pada lingkaran dengan diameter lingkaran 3 meter, namun menurut pengalaman kami, kami memelihara 1000 ekor unggas dalam lingkaran dengan diameter yang sama. Di dalam lingkaran dialasi seluruhnya dengan 7 lapis kertas koran. Setiap hari selapis demi selapis kertas koran tersebut dibuang. Tujuan penutupan sekam dengan koran adalah selain tidak lembab, juga untuk menjaga agar unggas tidak mematuk sekam karena unggas tersebut belum dapat membedakan antara pakan dengan sekam. (foto DOD dalam chickguard)

Setelah semuanya selesai kandang ditutup rapat dengan terpal dan dibiarkan selama 1 minggu. Penutupan ini dimaksudkan agar kandang tetap dalam keadaan bersih dan tidak terkontaminasi oleh kuman dari lingkungan sekitar. Terpal ini nantinya akan tetap terpasang hingga DOD masuk ke kandang karena terpal ini juga berguna untuk menahan udara dingin. (foto chick guard komplit)
Perlengkapan lain yang harus disediakan adalah pemanas. Pemanas dipasang di tengah-tengah lingkaran chick guard yang telah dibuat. Kami menggunakan adalah pemanas dengan sumber panas minyak tanah. Mekanisme kerja  alat ini mirip kompor, akan tetapi dilengkapi dengan sungkup menghadap ke bawah dan dipasang dengan ketinggian ±60 cm. Pada langit-langit kandang dipasang jerigen 20 lt yang digunakan sebagai penampung  minyak tanah. Setiap 2 hari sekali minyak tanah ini harus diisi kembali. (foto pemanas minyak tanah)
Pemanas ini dinyalakan mulai sore hari hingga pagi hari. Pada musim penghujan, pemanas ini dinyalakan siang dan malam untuk memberikan kehangatan pada DOD. Pemasangan pemanas yang benar akan membuat DOD menyebar dalam chick guard.Jika terlalu dingin DOD akan berkumpul di bawah chick guard, sedangkan jika terlalu panas maka DOD akan merapat pada dinding chick guard. (desain gambar DOD kedinginan, kepanasan dan tersebar merata)
Yang perlu diperhatikan pada pemasangan pemanas ini adalah ketinggian pemanas harus diatur sedemikian rupa sehingga selalu membuat panas yang merata ke seluruh ruang chickguard. Pemasangan instrumen alat pemanas yang salah akan mengakibatkan kebocoran. Kebocoran ini harus ditanggulangi segera karena selain berpotensial untuk menyebabkan kebakaran, DOD yang terjebak pada kubangan minyak ini akan mati keracunan dan kedinginan.

Kandang Batere

 
Kandang baterai utama dibangun dengan ukuran sebagai berikut panjang 17 m, lebar 5 meter dan tinggi 3.5 meter membujur dari Timur ke Barat. Kandang ini dibuat terbuka tanpa dinding. Kami membuat bangunan ini dengan bahan dasar kayu dan beratapkan asbes. Lantai kandang tidak  kami plester dengan semen, cukup dengan tanah yang dipadatkan dan ditaburi pasir agar kotoran menjadi lebih cepat kering. Sesuai dengan lebar dan panjang lajur kandang baterai, tanah yang berada tepat di bawahnya kami batasi dengan batako yang dipasang berjejer, setelah itu samping luar batako diuruk dengan tanah dan dipadatkan. Maksud pemasangan batako ini agar kotoran unggas hanya menumpuk di bagian bawah kandang dan tidak berserakan kesana-sini.

Pemasangan Batako untuk membatasi penyebaran kotoran unggas pada area yang disediakan dan peninggian tanah sekitar untuk perkuatanan dan memudahkan pekerja untuk mengurus kandang batere.
Selasar kami buat selebar 1.2 meter dengan harapan agar air tidak tampyas ke kandang. Kami mengatur agar letak kandang baterai berseberangan dengan kandang pembesaran. Menurut referensi, jarak antar kandang yang baik adalah selebar kandang yaitu sekitar 5 meter, namun kami membuat jarak antara kedua kandang tersebut hanya 3 meter dengan sudut yang kami atur sedemikian rupa dan disesuaikan dengan tanah yang ada, sinar matahari pagi yang masuk sekitar pukul 08.00 hingga 10.00 maupun sore sekitar pukul 14.00 hingga 16.00 dapat menerangi hingga tengah-tengah kandang dengan sisi yang berlawanan. Pada langit-langit kandang bagian tengah, samping kanan dan kiri, dipasang lampu pijar 25 watt setiap 4 meter. Kegunaan lampu ini adalah untuk menerangi kandang dari pukul 18.00 hingga pukul 21.00.

Lampu jenis pijar, adalah yang paling baik karena memiliki panjang gelombang yang diperlukan untuk merangsang hormon LH untuk proses pembentukan telor.
 Ukuran kandang baterai yang kami  adalah 110x40x45 cm. Kandang baterai ini harus dirangkai terlebih dahulu sehingga masing-masing kandang baterai terbagi menjadi 4 ruangan. Masing-masing ruangan ditempati oleh 2 ekor unggas. Rangkaian kandang baterai tersebut disusun bertingkat sehingga 1 lajur terdiri dari 4 baris. Kami mempunyai 2 lajur kandang baterai yang kami tempatkan pada sisi kiri dan kanan kandang. Pada tengah-tengah  kandang baterai utama ini yang juga merupakan jarak antara lajur pertama dan lajur kedua, kami beri jarak 1 meter yang digunakan petugas untuk memberi pakan dan membersihkan kandang.
Rangkaian kandang baterai ini disangga dengan dolken yang ditumpukan pada semen cor untuk menghindari rayap dan proses pelapukan. Tinggi penyangga tingkat pertama adalah 60 cm. Sedangkan baris pada susunan kedua berjarak 120 cm dari permukaan tanah. Pemasangan kandang baterai ini harus diperhatikan tingkat kemiringan lantainya. Tingkat kemiringan lantai ini penting untuk menghindari telur terlalu cepat meluncur sehingga dapat pecah atau bahkan “terbang” dari tempatnya. Kandang baterai ini memang sudah diset dengan ukuran tertentu sehingga pada sisi bagian depan kandang lebih tinggi dibandingkan dengan sisi bagian belakang kandang. Jika kandang baterai tersebut diletakkan pada tempat yang datar maka akan tampak miring pada atasnya. Untuk memudahkan pemasangan, bagian atas kandang baterai dibuat sejajar dengan tanah sehingga sudah dapat dipastikan lantai kandang baterai tersebut sudah mempunyai kemiringan yang cukup aman untuk telur-telur yang dihasilkan..
Antara kandang baterai dan tanah dipasang sekat bambu yang dibelah-belah dan dipaku berjajar dengan jarak sekitar 2 cm. Bilah-bilah bambu ini digunakan  untuk menahan kotoran agar tidak semuanya langsung jatuh ke tanah. Selain kotoran menjadi lebih cepat kering, bau yang ditimbulkan juga semakin berkurang.

Potongan bilah bambu dan penyusu-nannya juga ketinggian dari tanah penting untuk mempercepat keringnya kotoran agar tidak berbau.
Kandang dilengkapi dengan tempat pakan dan tempat minum yang kami buat sendiri dari paralon 3” dan 11/2” yang kami potong  1/3 sisinya dengan menggunakan grenda listrik. Yang terpenting pada pembuatan tempat pakan dan tempat minum dari paralon ini adalah pengukuran tempat ikatan pada kandang baterai. Tempat pengikatan ini harus diperhitungan jaraknya agar paralon tetap terpasang tepat di tempatnya dan tidak melengkung karena kelebihan beban pada bagian tengah diantara dua tempat pengikatan. Kami sengaja melakukan efisiensi biaya sehingga membuat tempat pakan dan minum ini dari paralon karena lebih murah dibandingkan jika kami membeli dari supplier peralatan peternakan. Pemasangan paralon tempat pakan berada di bawah paralon tempat minum.

Posisi Tempat pakan dan air minum dari bahan pralon yang dipotong sesuai kebutuhan.
Pemasangan paralon tempat minum mempunyai tingkat kesulitan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pemasangan paralon tempat pakan. Selain sambungan antar paralon tidak boleh bocor, paralon ini dipasang sedikit miring ke salah satu sisi tertentu. Hal ini dimaksudkan agar air minum hanya diberikan pada salah satu sisi saja namun dapat menjangkau ke seluruh panjang paralon dan air  tidak tumpah selama perjalannya menuju ke sisi yang berlawanan. Pengisian tempat minum ini harus dilakukan secara hati-hati. Paralon cukup diisi 1/3 bagian saja, jangan terlalu penuh karena mengandung resiko tumpahnya air minum. Dengan tumpahnya air minum yang langsung membasahi pakan yang berada di bawahnya akan membuat pakan menjadi basah dan mudah berjamur. Oleh sebab itu, pemberian air minum dilakukan sesering mungkin jangan sampai kehabisan tetapi juga jangan terlalu penuh. Air minum yang kering akan membuat unggas menjadi stress dan berujung dengan produksi yang menurun.
Paralon tempat minum harus dibersihkan setiap pagi atau sore, dikeringkan, dilap dan diisi kembali.  Pembersihan tempat minum ini sangat penting karena air minum tersebut akan tercampur dengan liur dan sisa makanan unggas. Jika dibiarkan sehari saja, maka air minum itu akan berbau busuk dan tidaklah menutup kemungkinan banyak mengandung bakteri yang merugikan kesehatan unggas. Sedangkan untuk efisiensi pakan, paralon tempat pakan harus dipasang lebih menghadap ke sisi luar sehingga pada saat unggas mematuk-matuk pakan, tidak banyak pakan yang terbuang percuma.

Yadi, sedang membersihan tempat pakan unggas untuk kesehatan unggas-unggas dan meratakan pakan agar tidak terbuang.
Kandang baterai yang telah selesai dirangkai disemprot dengan desinfektan Desogerm sebelum digunakan. Setiap minggu kotoran unggas harus dikeruk dan dibersihkan. Pembersihan kotoran unggas ini bertujuan untuk menanggulangi bau amoniak yang berlebihan dan mengurangi populasi lalat yang senang sekali tinggal di tempat yang kotor dan berbau. Bau amoniak yang berlebihan akan membuat unggas menjadi stress dan mengakibatkan berkurangnya produktifitas unggas tersebut. Hasil Samping.Penyemprotan kandang dilakukan setiap  2 minggu sekali dengan Degrasimba agar kotoran unggas tidak berbau sehingga tidak mempengaruhi produktivitas unggas layer

INFEKSI PARASIT

  Cacingan
Worm Disease
  Cacingan pada unggas  dapat disebabkan oleh:  
-      Ascaridia galli
Infeksi cacing ini terutama menyerang unggas usia 3-4 bulan. Spesimen dari parasit ini kadang-kadang ditemukan dalam telur. Cacing ini berpindah tempat dari usus ke oviduct dan dapat masuk ke dalam telur pada saat pembentukan telur tersebut. Cacing dewasa mudah dilihat dengan mata telanjang karena panjang cacing dewasa mencapai ½ hingga 3 inchi.
Riwayat hidup cacing ini sangat simple. Cacing betina akan meletakan telurnya di usus unggas yang terinfeksi dan akan ikut dikeluarkan bersama tinja. Embrio akan terus berkembang dalam telur tersebut meskipun tidak akan langsung menetas. Larva dalam telur mencapai stadium infektif dalam 2-3 minggu. Telur yang mengandung embryo ini sangat tahan banting bahkan dalam kondisi laboratorium dapat bertahan hingga 2 tahun, sedangkan dalam keadaan biasa akan tetap bertahan hingga 1 tahun bahkan lebih. Hal yang penting di sini adalah desinfektan yang digunakan pada peternakan tidak dapat membunuh/ merusak telur. Unggas akan terinfeksi jika memakan telur cacing ini.
Unggas yang terinfeksi oleh cacing ini akan terlihat lesu, diare dan kurus. Kerusakan utama yang ditimbulkan adalah penurunan efisiensi pakan, namun kematian hanya timbul pada infeksi yang sangat berat.  
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan sanitasi kandang dengan baik dan pemisahan unggas berdasarkan umur. Bersihkan kandang sebersih mungkin jika kandang akan digunakan untuk populasi unggas yang baru.Sedangkan obat yang digunakan adalah preparat piperazine yang hanya dapat memutus rantai penularan dengan membunuh cacing dewasa. Preparat yang biasa kami gunakan dan kami berikan tiap 4 minggu adalah Piperavaks produksi dari Vaksindo. Pemberian obat ini cukup dicampurkan pada air minum. 
-      Heterakis gallinae
Parasit ini tidak menimbulkan akibat yang serius pada kesehatan unggas. Minimal tidak menimbulkan gejala atau patologi yang signifikan. Cara penularan cacing ini sama dengan Ascaris. Namun telur yang mengandung larva akan infektif dalam 2 minggu. Dalam cuaca yang dingin akan membutuhkan waktu yang lebih panjang. Parasit ini dapat dibasmi dengan fenbendazole.  
-     Capillaria annulata atau Capllaria contorta
Cacing ini sering ditemukan pada esophagus dan tembolok. Parasit ini menyebabkan penipisan dan inflamasi pada mukosa. Pada system gastrointestinal bagian bawah, dapat ditemukan beberapa spesies parasit tetapi biasanya adalah Capillaria obsignata.  
Berbeda dengan cacing yang lain, pembentukan embryo memakan waktu 6-8 hari dan akan sangat infeksius untuk peternakan. Kerusakan terparah akan terjadi pada 2 minggu setelah infeksi. Parasit ini akan menimbulkan inflamasi berat dan kadang-kadang terjadi perdarahan. Erosi pada usus akan menyebabkan kematian. Problem yang sering ditimbulkan oleh parasit ini adalah penurunan pertumbuhan, penurunan produksi dan fertilitas.  
Sanitasi yang baik merupakan kunci pencegahan yang utama. Pemberian vitamin A dapat memberikan nilai tambah. Parasit ini dapat dibasmi dengan menggunakan fenbendazole atau leviamisole.  
Secara umum, seorang penulis menggambarkan gejala penyakit cacingan pada unggas adalah sbb:
-     tubuh unggas menjadi kurus
-     nafsu makan berkurang
-     sayap kusam dan terkulai
-     kotoran encer, berlendir berwarna keputihan dan kadang berdarah
-     pertumbuhan lamban  
Penanggulangan yang dapat dilakukan secara umum adalah:
-     sanitasi kandang dengan desinfektan
-     pemberian Caricid pada umur 4-6 minggu dengan dosis 30 ml/3 liter air untuk 100 ekor unggas. Umur lebih dari 6 minggu diberi dosis 6 ml/10 L air untuk 100 ekor unggas
-     campurkan premix 2.4% ke dalam makanan dengan dosis 2.5 kg/kg pakan diberikan selama 5-6 hari