Sunday 25 April 2010

Bisnis Beternak enthok

Sebelumnya yang anda harus persiapkan adalah kandang. Mengenai kapasitas kandang hitungaannya begini. Kandang yang luasnya per 1m2 ideal nya bisa ditempati sekitar 5 ekor. Maka jika anda ingin beternak 100 ekor kandang yang harus dipersiapkan adalah 20 m2. Hal ini merupakan pengetahuan dasar. Setelah itu anda bisa menyipkan dalam kandang itu perlengkapanya seperti tempat makan dll. Dan juga perlu dipersiapan lagi tempat sarang yang nyaman dari jerami atau sejenisnya.

Penanganannya tidaklah sesulit jika kita beternak ayam. Hewan jenis mentok ini sangat jarang terserang penyakit. Yah kadang-kadang saja bisa terkena penyakit. Jika anda tahu rahasianya bisnis ini sebenarnya bisa sangat bagus kedepannya. Karena beberapa sector bisnis bisa sekaligus dijalankan. Mari kita ulas di bawah.

Kenapa mempunyai keuntungan ganda? Yah jawabannya mudah sekali. Mentok ini kalau produktif bisa dijual beberapa itemnya. Dan anda bisa mendapatkan hasil penjualan dari 4 segi berikut: telur, bulu, anak mentok, dan daging. Ke tiga item tersebut bisa anda jual ke pedagang. Lumayan bukan? Anda beternak satu jenis hewan bisa mendapatkan 4 sumber pendapatan.

Mari kita teruskan kenapa bisa sekaligus 4 sumber tadi bisa anda jalankan. Yang pertama, telur. Sudah jelas siapa saja membutuhkan telur. Dan yang kedua, bulu. Bulu-bulu yang putih dan bagus untuk bahan dasar pembuatan sutlekok(untuk badminton). Jadi bulu ini bisa dijual juga. Yang ketiga, anak entok. Orang-orang tertentu suka membeli anaknya untuk dibesarkan. Karena peternak tertentu, focus usahanya untuk pembesarannya saja. Dan yang terakhir bisa dijual adalah dagingnya

Usaha Ternak Entok

Walaupun masih bersifat usaha sampingan, beternak entok menjanjikan keuntungan.

http://www.agrina-online.com/images/artikel/No%2060/usahatanientok.gifTegal memang terkenal sebagai sentra produksi itik, terutama petelur. Namun, seiring meningkatnya permintaan akan itik pedaging dari berbagai kota, Kelompok Ternak Tani Itik (KTTI) Kemiri Barat, Tegal, Jateng, melakukan diversifikasi usaha dengan mengembangkan ternak entok (Chairina moschata).

Menurut Bambang Haryo Wicaksono, Ketua KTTI Kemiri Barat, walaupun masih sampingan, usaha ternak entok sangat menjanjikan bagi peternak itik. “Dengan membudidayakannya selama 90 hari akan memberikan keuntungan tambahan,” ungkapnya. Buktinya, ia dapat mengantongi keuntungan bersih Rp2 juta dari 200 ekor entok yang dipeliharanya selama 3 bulan.

“Melihat hasil itu, saya akan menambah populasi pada periode selanjutnya. Memang ternak ini merupakan tabungan, tapi harus dikelola dengan baik agar tetap menguntungkan,” ujar Bambang yang sudah mencoba beternak entok selama empat periode.

Irit Pakan

Bambang mengawali usaha budidaya entok dengan membangun kandang sederhana yang menghabiskan Rp450 ribu dan membeli anak entok umur sehari (day old duck-DOD) seharga Rp3.000 per ekor. “Saat ini kita mengusahakan sendiri bibitnya agar suplai dan kualitas DOD yang akan kita pelihara terjamin,” ungkapnya.

Selama masa pemeliharaan, entok mudah dikontrol. Hanya pada umur 1—21 hari saja yang harus dipantau secara rutin karena fase ini sangat rawan mati. Jika berhasil melewati fase tersebut, jumlah kematian di bawah 10%.

Selain itu, biaya pakan entok juga tidak terlalu besar, cuma mencapai Rp150/hari/ekor. Bila dibandingkan biaya pakan itik yang menghabiskan Rp280/hari/ekor, maka biaya pakan entok jelas lebih murah. Dilihat dari aroma dagingnya, daging entok pun relatif kurang tajam daripada aroma daging itik meskipun dengan pengelolaan sederhana.