Tapi industri peternakan Indonesia sepertinya tidak mendukung usaha ini, karena dari perhitungan model apapun jika peternak menggunakan pakan pabrik maka hasilnya akan minus, sehingga peternak diharuskan bisa meracik ransum pakan sendiri untuk ternaknnya agar bisa mendapatkan keuntungan yang optimal.
Sekali lagi Protein kuncinya !!!
Lalu bagaimana? protein bisa kita dapatkan dari limbah disekitar kita mulai dari limbah hewani seperti keong sawah,cacing ,bekicot dll atau dari limbah nabati seperti ampas kedelai hasil produksi tempe atau tahu atau menggunakan limbah rumah makan.
Menggunakan limbah seperti yang diungkapkan diatas relatif mudah dijalankan jika beternak dalam sekala kecil. Tidak demikian jika beternak dalam skala relatif besar, peternak harus bisa mencari alternatif pakan yang bisa berkesinambungan dan dalam jumlah yang relatif banyak
Alternative lain dari pengalaman penulis melihat peternakan bebek,peternak biasanya menggunakan metode Pangon atau mengembalakan bebeknya disawah setelah panen baru setelah masa panen berakhir bebek kemudian dimasukan kedalam kandang dan diberikan pakan buatan....sekali lagi pakan buatan memegang hasil penting dalam hasil akhirdan protein memegang peranan terpenting dalam pakan ini
Passtiga
KAMI MENJUAL CAMPURAN PAKAN ALTERNATIVE DENGAN KANDUNGAN PROTEIN YANG TINGGI DARI KONSENTRAT DAN BISA DICERNA KARENA BERASAL DARI PEMOTONGAN UNGGAS DAN PABRIK SOSIS
CAMPURAN INI DAPAT DICAMPURKAN LANGSUNG DENGAN PAKAN BEBEK YANG BIASA ANDA GUNAKAN SEHINGGA BISA MENDAPATKAN KANDUNGAN PROTEIN YANG LEBIH TINGGI DAN MENGHEMAT BIAYA
HARGA PERKILO HANYA RP.2500.
PESAN SEKARANG JUGA
083838881101/02989111756
passtiga@gmail.com