Saturday 28 January 2012

jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah



Penyakit Duck Cholera
Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.
Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.

Penyakit Salmonellosis
Penyebab: bakteri typhimurium.
Gejala: pernafasan sesak, mencret.
Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.
Salmonellosis (Pullorum + Berak kapur)
Penyebabnya bakteri Salmonella pullorum, bila menyerang itik umur 3-15 hari berakibat kematian tinggi. Tanda penyakit yang nampak adalah adanya kotoran warna putih lengket seperti pasta dan menempel pada dubur, tubuh lemah, lesu dan mengantuk kedinginan, cepat terengahengah, bulu kusam, sayap menggantung kadang terjadi kelumpuhan.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang serta makanan dan minum, isolasi itik yang sakit. Pengobatan dengan obat jenis sulfa dan antibiotik.

Penyakit Botulismus Penyebabnya adalah racun yang dihasilkan oleh kuman Clostridium botulinum, yang sering ditemukan pada bangkai hewan dan tanaman busuk. Itik yang digembalakan sering memakannya Tanda penyakit adalah itik lesu, lemah, lumpuh, pada leher kaki dan sayap, nampak mengantuk, kadang-kadang tidak dapat berdiri tegak dan kalau berjalan sempoyongan, bulu mudah rontik. Pencegahan dengan menjaga kebersihan makanan dan hindari makanan basi/sudah membusuk dan tercemar, makanan harus bersih dan baru atau kalau hijauan yang masih segar. Pengobatan dapat dicoba dengan obat laxanitia.pencahar (garam)
Penyakit Cacing Penyebabnya terbagi jenis cacing menyerang pada itik yang dilepas. Tanda penyakit adalah nafsu makan berkurang, mencret, bulu kusam, kurus dan produksi turun. Pencegahan harus dijaga kebersihan kandang jaga kelembabannya, sanitasi kandang dan makan, minum. Pengobatan dengan memberikan obat cacing minimal 3 bulan sekali.

Sunday 22 January 2012

Penyakit bebek

jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:

Penyakit Duck Cholera
Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.
Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.

Penyakit Salmonellosis
Penyebab: bakteri typhimurium.
Gejala: pernafasan sesak, mencret.
Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.
Salmonellosis (Pullorum + Berak kapur)
Penyebabnya bakteri Salmonella pullorum, bila menyerang itik umur 3-15 hari berakibat kematian tinggi. Tanda penyakit yang nampak adalah adanya kotoran warna putih lengket seperti pasta dan menempel pada dubur, tubuh lemah, lesu dan mengantuk kedinginan, cepat terengahengah, bulu kusam, sayap menggantung kadang terjadi kelumpuhan.
Pencegahan dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan kandang serta makanan dan minum, isolasi itik yang sakit. Pengobatan dengan obat jenis sulfa dan antibiotik.

Penyakit Botulismus Penyebabnya adalah racun yang dihasilkan oleh kuman Clostridium botulinum, yang sering ditemukan pada bangkai hewan dan tanaman busuk. Itik yang digembalakan sering memakannya Tanda penyakit adalah itik lesu, lemah, lumpuh, pada leher kaki dan sayap, nampak mengantuk, kadang-kadang tidak dapat berdiri tegak dan kalau berjalan sempoyongan, bulu mudah rontik. Pencegahan dengan menjaga kebersihan makanan dan hindari makanan basi/sudah membusuk dan tercemar, makanan harus bersih dan baru atau kalau hijauan yang masih segar. Pengobatan dapat dicoba dengan obat laxanitia.pencahar (garam)
Penyakit Cacing Penyebabnya terbagi jenis cacing menyerang pada itik yang dilepas. Tanda penyakit adalah nafsu makan berkurang, mencret, bulu kusam, kurus dan produksi turun. Pencegahan harus dijaga kebersihan kandang jaga kelembabannya, sanitasi kandang dan makan, minum. Pengobatan dengan memberikan obat cacing minimal 3 bulan sekali

Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

MENGENAL FISIK ITIK

MENGENAL FISIK ITIK :

tahap 1, usia 1 – 3 Hari,
nama Meri,ciri fisik Berbulu Jarum

tahap 2,Usia 18 – 20 Hari,
nama Klemapuk/ Tapel, ciri fisik Tumbuh Bulu Dada,

tahap 3, usia 30 – 40 Hari,
nama Jemaret,ciri fisik Tumbuh bulu di Punggung,

tahap 4, usia 50 – 60 Hari,
nama/istilah Kemambi,ciri fisi Dada Penuh tertutup Bulu,

tahap 5, 70 hari,
nama/istilah Bulu jarum, ciri fisik sayap Mulai Ditumbuhi bulu,

tahap 6, 80 – 90 Hari, nama/ istilah Tup 1, mempunyai ciri fisik Dua ujung Bulu sayap bertemu,

tahap 7, umur 90 – 105 Hari, nama Gunting, ciri fisik Dua Ujung bulu sayap Bertemu silang

tahap 8, usia 110 hari, istilah Tup 2,
ciri fisik Semua bulu kecil di dada dan punggung Rontok,

tahap 9, 120 hari, nama Alus,ciri fisik Selesai rontok bulu kecil- kecil,

tahap 10, usia 135 hari, nama/istilah Berag Ayu, ciri fisik Bulu sayap bagian dalam rontok,

tahap 11, usia 145 – 150 hari, istilah Remaja, ciri fisik Bulu Luar sayap yang sebelumnya mengkilap berubah menjadi kusam. Ujung bulu sayap bertemu kembali.itik bertelur 1-2 butir dari sekitar 100 ekor.

tahap 12, umur 205 – 220 hari, nama Tutas Maes, ciri fisik Bulu Kapuk di dada dan pantat rontok.Produktivitas telur mencapai 50%

tahap 13, umur 2,5 tahun,
nama Apkir, ciri fisik Bulu Rontok Menyeluruh

Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Monday 16 January 2012

BETERNAK ITIK PETELUR

I. Pendahuluan
Peternakan itik petelur di Indonesia masih berskala kecil sehingga perlu diusahakan secara komersial dan intensif. Hal ini diperlukan karena adanya pertambahan penduduk yang terus meningkat setiap tahunnya sekitar 1,24% dan semakin meningkatnya daya beli masyarakat. Kebutuhan telur itik selama ini belum mencukupi permintaan pasar, baik dalam bentuk telur segar, telur olahan dan telur tetas. Oleh karena itu PT. NATURAL NUSANTARA dengan prinsip K-3 (Kuantitas, Kualitas dan Kesehatan) berupaya membantu budidaya itik petelur dengan sasaran peningkatan kualitas dan kuantitas telur dan daging.
II. Produktivitas Itik Petelur
Produktivitas Itik petelur dapat ditingkatkan, yakni mampu menghasilkan telur 200-250 butir/ekor/tahun. Produktivitas itik petelur dapat ditingkatkan dengan pola pemeliharaan semi intensif dan intensif. Itik mampu berproduksi sepanjang tahun, kecuali itik sedang mengalami rontok bulu
III. Jenis-jenis Itik Petelur di Indonesia
A. Itik Tegal
Cirinya adalah bentuk badan hampir tegak lurus dan langsing menyerupai botol. Tinggi badan mencapai 50 cm dengan berat badan rata-rata 1,5 kg per ekor. Mulai bertelur berumur 5,5-6 bulan dengan masa produksi selama 11 bulan terus menerus setiap tahunnya. Bobot telur 65-70 gram.Produksi telur mencapai 250 butir/ekor/tahun..
B. Itik Magelang
Bentuk badan dan produksi telur serta masa mulai bertelur hampir sama dengan itik tegal. Umumnya memiliki bulu bewarna kecoklatan dan memiliki warna putih melingkar di leher seperti kalung.
C. Itik Mojosari
Postur tubuh sama dengan itik tegal, hanya umumnya lebih kecil. Telur yang dihasilkan lebih besar dan beratnya rata-rata 70 gram/butir dengan cangkang bewarna biru kehijauan. Produksi telur mencapai 200 butir/ekor/tahun. Bulu bewarna kemerahan dengan kombinasi coklat, putih dan hitam.
D. Itik Alabio
Berasal dari Kalimantan. Postur tubuh segitiga dan jika berdiri membentuk sudut 600¬ dengan tanah. Produksi telur mencapai 250-300 butir/ekor/tahun. Mulai bertelur umur g bulan. Bulu bewarna abu-abu.
IV. Tata Laksana Pemeliharaan
4.1 Perkandangan
Kandang sebaiknya menghadap ke timur untuk memberikan kesempatan sinar matahari pagi masuk kedalamnya, sehingga ruangan kandang menjadi sehat dan cukup terang. Tinggi kandang dibuat tidak kurang dari 2 meter. Dinding kandang bagian bawah sebaiknya berupa tembok setinggi 60 cm dari lantai. Sedangkan bagian atas terbuat dari kawat atau bilah-bilah bambu yang diberi jarak. Ukuran atau besar kecilnya kandang tidak menjadi masalah asalkan kepadatan itik per kandang tidak terlampau sesak. Pada prinsipnya, semakin rendah kepadatan itik per kandang akan semakin baik perkembangan itik di dalamnya. Ukuran kepadatan itik per kandang adalah sekitar 4 ekor/m2 untuk kandang tidur dan 2 ekor/m2 untuk kandang main. Jumlah itik dalam satu kandang dianjurkan 50 ekor.
4.2 Pakan
Bahan baku ransum itik pada umumnya digolongkan menjadi dua, yaitu bahan baku nabati dan bahan baku hewani. Bahan baku nabati merupakan sumber energi terbaik untuk itik dan cara pengadaannya relative murah. Bahan baku itu antara lain dedak halus, jagung kuning, bungkil kedelai, bungkil kacang tanah, bungkil kelapa, sorgum, tepung terigu dari biji gandum, tepung gaplek, tepung kedelai, ampas tahu, tepung daun papaya, tepung daun turi, tepung daun lamtoro, Bahan baku hewani antara lain : keong, bekicot, cacing. Ada juga yang dalam bentuk olahan pabrik, seperti : tepung ikan, tepung bulu, tepung darah, tepung limbah udang, tepung kerang, tepung kepala udang. Selain pakan-pakan diatas, itik masih membutuhkan pakan tambahan yang mengandung gizi/nutrisi ternak lengkap yang belum terdapat pada pakan-pakan diatas untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan produksi telurnya. Sehingga tujuan atau target dari budidaya itik petelur yaitu memiliki produksi telur yang optimal dan sehat dapat tercapai. Sebagai pakan tambahan/pelengkap maka PT. NATURAL NUSANTARA mengeluarkan suplemen khusus ternak yaitu VITERNA Plus dan POC NASA. Produk-produk ini menggunakan teknologi asam amino, mineral dan vitamin yang diciptakan dengan pendekatan fisiologis tubuh itik petelur yaitu dengan meneliti berbagai nutrisi yang dibutuhkan itik petelur.
VITERNA Plus dan POC NASA mengandung berbagai nutrisi yang dibutuhkan itik petelur, yaitu :
• Asam-asam amino esensial, yaitu Arginin, Hiistidin, Leusin, Isoleusin dan lain-lain sebagai penyusun protein tubuh, pembentuk sel dan organ tubuh.
• Vitamin lengkap yang berfungsi untuk berlangsungnya proses fisiologis tubuh yang normal dan meningkatkan ketahanan tubuh itik petelur dari serangan penyakit.
• Mineral-mineral lengkap yaitu N, P, K, Ca, mg , Cl dan lain-lain sebagai penyusun tulang, darah dan berperan dalam sintesis enzim untuk memperlancar proses metabolisme dalam tubuh.
Cara penggunaannya adalah dengan mencampur/mengoplos VITERNA Plus dan POC NASA menjadi satu botol terlebih dahulu, kemudian. dicampurkan pada komboran pakan konsentrat atau pakan lain dengan dosis : 1 tutup botol campuran VITERNA Plus dan POC NASA untuk sekitar 5 kg pakan. Pemberian disarankan sejak itik berumur starter
(1 minggu) sampai produksi/menghasilkan telur
V. Contoh Pola Pemberian Pakan
1. Anak Itik/Starter (1– 8 minggu) : Konsentrat atau pakan ayam starter BR1
(15 gram/minggu/ekor)
2. Masa pertumbuhan/Grower( > 8 minggu) : Kandungan Protein : 18 -21%
Jagung giling 45%, bekatul 15%, bungkil kelapa 4,5%, kedelai 15%, tepung daun lamtoro 5%, tepung ikan 10%, rumput kering 2%, tepung kerang 2%, tepung tulang 1% dan garam 0,5%
3. Masa Produksi/Layer/KandunganProtein : 18% 3 kg konsentrat/pakan pabrik untuk itik petelur produksi, 6 kg jagung giling, 6 kg bekatul, dan 1,5 – 2 kg ketam cincang
Catatan: Secara umum, pemberian pakan selama masa pertumbuhan setiap minggu selalu mengalami kenaikan disesuaikan dengan berat badan itik. Sebagai patokan, kenaikan pakan yang disarankan sekitar 15 gram/minggu/ekor. Jadi pada minggu ke-9, pakan yang diberikan sebanyak 615 gram/minggu/ekor, hingga minggu ke-24 mencapai 840 gram/minggu/ekor. Pemberian pakan atau ransum dilakukan 2 kali sehari, pada pukul 09.00 dan pukul 14.00.
VI. Pengendalian Penyakit
Tindakan pertama yang dilakukan pada usaha pemeliharaan Itik petelur adalah melakukan pencegahan terjangkitnya penyakit pada ternak. Beberapa langkah pencegahan adalah sebagai berikut :
• Lahan yang digunakan untuk memelihara Itik petelur harus bebas dari penyakit menular.
• Kandang dan kolam harus kuat, aman dan bebas penyakit. Apabila digunakan kandang bekas Itik yang telah terserang penyakit, kandang cukup dicucihamakan dengan disinfektan, kemudian dibiarkan beberapa saat. Apabila kandang tersebut bekas itik sehat cukup dicuci dengan air biasa.
• Itik yang baru masuk sebaiknya dimasukkan ke kandang karantina dulu dengan perlakuan khusus. Itik yang diduga bulunya membawa penyakit sebaiknya dimandikan dengan larutan sabun karbol, Neguvon, Bacticol Pour, Triatex atau Granade 5% EC dengan konsentrasi 4,5 gram/3 liter air. Untuk membasmi kutu, Itik dapat juga dimandikan larutan Asuntol berkonsentrasi 3-6 gram/3 liter air.
• Kandang diupayakan tidak lembab dan bebas dari genangan air. Kelembaban yang tinggi dan genangan air dapat digunakan oleh bibit penyakit sebagai media tumbuh dan perkembangbiakannya
• Dilakukan vaksinasi secara teratur. Vaksinasi bertujuan untuk mencegah terjangkitnya penyakit oleh Virus.
• Pengaturan kepadatan kandang yang tepat. Kepadatan kandang yang tinggi dapat memicu timbulnya bebagai penyakit.
• Kebersihan dan kesegeran pakan harus dijaga. Jangan memberikan pakan basi kepada Itik. Pakan harus disimpan di tempat kering, sehingga terbebas dari jamur dan bau apek.
Beberapa penyakit yang dapat menyerang Itik Petelur adalah: 1) Penyakit parasit (berak darah, cacingan), \Cacingan dapat disembuhkan dengan menggunakan obat cacing,kemudian diulang selama 3-4 bulan sekali. Berak darah dapat disembuhkan dengan obat yang mengandung antibiotika Sulfaquinoxaline. Obat-obatan dapat diperoleh di toko obat hewan terdekat ; 2) Penyakit Bakterial (Salmonellosis, cholera, keracunan, kaki bengkak, Pasteurellosis, Corryza/pilek, Ngorok, Coccidiosis,) Salmonellosis ditandai dengan kotoran itik encer dan bewarna hijau keputihan, nafas tersengal-sengal, bulu kusam Dan sayap terkulai. Pengobatan dapart diberikan obat yang mengandung antibiotika Sulfaquinoxaline dan Furasolidane. Furasolidane dicampurkan pada pakan, sedangkan Sulfaquinoxaline dicampur pada air minum, Cholera ditandai dengan kotorannya hijau kekuningan, pengobatan dengan menyuntikan penicilin pada urat daging dada. Pasteurellosis ditandai dengan kotoran bewarna kehijauan, gangguan pada mata, pernafasan tersumbat, batuk-batuk, pengobatan dengan memberikan obat antibiotika Penicillin, Amoxicillin. Corryza ditandai dengan hidung berlendir atau pilek panda itik, Pengobatan dengan memberikan obat antibiotika Streptomicin. Coccidosis ditandai dengan tubuh lemah, kotoran cair Dan sering bercampur darah. Pengobatan dengan memberikan obat antibiotika Sulafaquixalibn atau tetra sulfa. Ngorok dapat diobati dengan memberikan obat antibiotika Spiramycin ; 3) Penyakit Virus (Cacar, Hepatitis Itik); 4) Penyakit lain disebabkan jamur (Pneumonia, Afloktosikosis). Afloktosikosis berasal dari pakan yang terkena jamur. Aflatoksikosis dapat dicegah dengan menjaga kebersihan pakan dan kelembapan tidak tinggi. Pengobatan dengan memberikan obat antibiotika Fenobartial. Obat-obatan dapat diperoleh di toko obat hewan terdekat
Hal penting dalam pengendalian penyakit adalah meningkatkan kesehatan ternak dan kebersihan kandang dan lingkungan sekitarnya serta monitoring/pengamatan yang kontinyu pada ternak sehingga apabila terdapat gejala penyakit, segera dapat diketahui jenis penyakit tersebut dan cara pencegahan dan pengobatannya.
Untuk konsultasi lebih lanjut (Divisi Peternakan PT. NATURAL NUSANTARA)
Sumber : Martawijaya, E.L. Panduan Beternak Itik Petelur Secara Intensif, Bogor: Agro Media Pustaka,200

Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Wednesday 11 January 2012

Makanan (pakan) Itik



Pedoman nutrisi pakan itik yang baku di Indonesia sampai sekarang memang belum ada, akan tetapi para peternak sendiri yang meramunya secara mencoba-coba. Para peternak biasanya menyusun pakan ternak itiknya berpedoman kepada formula dari luar negri, kemudian disesuaikan dengan bahan pakan yang ada di Indonesia.
Syarat pakan yang baik untuk ternak itik adalah sebagai berikut :
  1. Ransum disusun dari bahan-bahan makanan yang mengandung gizi lengkap seperti protein, lemak, serat kasar, vitamin dan mineral. Susunlah dari beberapa jenis bahan makanan, semakin banyak ragamnya semakin baik, terutama dari sumber protein hewani.
  2. Setiap bahan makanan digiling halus, kemudian dipadatkan dalam bentuk pil tau butiran, agar jangan banyak tercecer waktu itik memakannya. Bahan yang biasa digunakan untuk pakan itik adalah; dedak, jagung, bungkil kedele, bungkil kelapa, lamtoro, ikan, bekicot, remis, sisa dapur, tepung tulang, kepala/kulit udang dan lain-lain.
  3. Jumlah pemberian dan kadar protein di sesuaikan dengan umur pertumbuhan dan produksi telur.
  4. Tempat makanan harus dicegah jangan sampai tercemar jamur ataupun bakteri. Jadi harus selalu dalam keadaan bersih dan kering.
  5. Sesuaikan jumlah tempat makanan dan minuman dengan jumlah itik, agar jangan saling berebutan pada waktu makan.
Permasalahan yang dihadapi pada usaha produksi daging itik adalah biaya produksi yang cukup tinggi, kira-kira 50% lebih tinggi dibanding biaya produksi ayam potong. Penyebabnya adalah rasio konversi pakan yang tidak sebaik seperti pada ayam potong. Untuk mencapai bobot badan antara 1100-1200 g diperlukan waktu 10 minggu dengan konversi pakan 4,19-6,02. Pemanfaatan bahan pakan dari limbah agroindustri  dapat mengurangi biaya pakan.
Di Indonesia bahan pakan lokal dari limbah agroindustri cukup melimpah namun masih jarang digunakan untuk  pakan itik. Limbah yang cukup besar potensinya sebagai bahan pakan diantaranya adalah onggok dan kulit ari biji kedelai (Kleci). Onggok adalah sisa pemerasan umbi ubi kayu untuk mendapatkan pati. Satu ton ubi kayu dapat menghasilkan 114 kg onggok. Kulit ari biji  kedelai adalah limbah dari pengupasan biji kedelai. Potensi kulit ari kedelai atau kleci sangat besar karena pada proses pembuatan tempe selalu dihasilkan limbah kulit ari biji kedelai. Sedangkan tempe dikonsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia.
Beberapa kendala dalam pemanfaatan limbah agroindustri sebagai ransum unggas adalah tingginya kandungan serat kasar serta adanya protein yang sulit dicerna. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai nutrisi pakan adalah dengan melakukan fermentasi. Fermentasi ini bisa dilakukan secara sederhana dan mudah diadopsi oleh peternak.
Pemanfaatan bahan pakan dari limbah agroindustri dapat mengurangi biaya pakan. Untuk membuat pakan ternak tersebut, anda dapat mencoba teknologi berikut ini. Sebagai contoh adalah pembuatan ransum sebanyak 10 kg bahan. Jika ingin membuat lebih banyak  tinggal mengalikan sesuai kelipatan yang diinginkan. Bahan yang diperlukan adalah 1,5kg  Kleci, 1,5 kg  Onggok, 4kg Jagung dan 3 kg Menir Kedelai. Jadi perbandingannya 15% Kleci, 15% onggok, 40% jagung dan 30% menir kedelai. Aduklah bahan tersebut sampai merata kemudian lakukan proses fermentasi.
Ada dua cara fermentasi yaitu dengan Aspergillus niger atau dengan multi mikroba Untuk fermentasi dengan Aspergillus niger tempatkan 10 kg bahan ransum dalam ember besar dan tambahkan 8 liter air hangat. Aduk sampai rata dan biarkan beberapa menit. Setelah agak dingin tambahkan 100 gram ragi tempe (Aspergillus niger) dan 100 gram urea, aduk kembali hingga merata. Kemudian tutup ember dan biarkan selama 3 hari. Selanjutnya ransum sudah siap untuk diberikan pada itik.
Untuk fermentasi dengan Multi mikroba siapkan 8 liter air dalam ember, tambahkan 10 ml multi mikroba  dan aduk merata. Tambahkan 10 kg bahan ransum sambil diaduk. Kemudian masukkan dalam karung dan tutup rapat lalu dibiarkan selama 3 hari. Bahan yang telah difermentasi dalam jumlah banyak dapat disimpan sebagai pakan. Sebelum disimpan agar dijemur terlebih dahulu sampai kering supaya tidak  bau ataupun  ditumbuhi jamur.
Penggunaan pakan dari bahan limbah ini menunjukkan adanya kenaikan bobot yang lebih tinggi pada itik yang dipelihara. Sedangkan banyaknya pakan yang diperlukan menjadi berkurang. Berarti biaya pakan juga menjadi lebih murah. Kalau mau lebih murah, disarankan pembuatan pakannya dengan cara fermentasi multi mikroba

MANAJEMEN PAKAN DALAM USAHA BUDIDAYA ITIK / BEBEK SECARA SEMI INTENSIF (bagian 1)


Kebutuhan nutrisi Itik / Bebek disesuaikan dengan tingkat pertumbuhannya. Pada fase bertelur Itik / Bebek membutuhkan Pakan dengan kandungan protein 17%-20% dan energi sebesar 2.700kkal-2.800kkal. Pakan memegang peranan penting dan menentukan produksi telur.
Biaya produksi Itik / Bebek petelur 60% Pakan, 60% bahan Pakan berupa protein hewani. Bisa saja kebutuhan nutrisi dipenuhi dengan penggunaan Pakan jadi (konsentrat). Namun, pemakaian 100% konsentrat dalam Budidaya Itik / Bebek lokal kurang ekonomis. Pilihan jatuh pada formulasi Pakan buatan sendiri ditambah Pakan alami atau kombinasi dengan konsentrat (oplosan).
Peternak di Mojosari menggunakan oplosan dengan pemakaian konsentrat 20%-30%. Bila tidak menggunakan protein alami, perbandingan dedak dan konsentrat 5 : 1. Ada peternak Itik / Bebek di Babat, Lamongan memberikan 4kg konsentrat dalam 60kg Pakan. Jumlah itu untuk 360 ekor Itik / Bebek/hari. Sebagian peternak tidak menggunakan koitsenrat sama sekali. Pakan pokok berupa dedak, nasi kering, dan limbah roti, protein hewaninya keong, kulit udang, atau ikan.
Formulasi Pakan setiap peternak berbeda, sesuai pengalaman dan potensi bahan Pakan termasuk protein hewani di daerahnya. Bahah pokok Pakan sumber karbohidrat antara lain, dedak, jagung, karak, atau aking (nasi yang dikeringkan), serta menir. Peternak di Jakarta Utara memanfaatkan limbah roti. Sedangkan sumber protein hewani (segar): ikan rucah, kerang, remis, kulit udang, diberikan oleh peternak di dekat pantai. Bekicot dan keong sawah diberikan oleh peternak di areal pertanian dan rawa. Untuk mengantisipasi kurangnya ikan segar, bisa dikeringkan dan dibuat tepung.
Jumlah Pakan yang diberikan juga bervariasi. Patokannya seekor Itik / Bebek membutuhkan 155g/hari (kering). Pada kadar air 15%-20% bobotnya kurang lebih 220g. Peternak di Mojosari memberi Pakan 20kg/100 ekor/hari. Sedangkan peternak lain memberi 7kg aking, 5kg katul, dan 15kg ikan segar atau 5kg tepung ikan. Atau 25kg-27kg per hari. Pakan itu untuk 100 ekor per hari. Ada lagi yang memberikan total Pakan 20kg-25kg/100 ekor/hari. Kalau protein hewani keong atau ikan cukup 5kg, kulit udang 10 kg.
Pemberian protein hewani sangat penting. Tanpa amis-amisan produksinya rendah. Ada peternak yang mencampur bahan protein hewani seperti ikan, kulit udang, atau remis jadi satu dengan Pakan pokok. Namun, ada juga yang memisahkannya, protein hewani ibarat camilan. Untuk memudahkan Itik / Bebek mengkonsumsi, protein hewani harus dirajang atau dicacah menjadi potongan kecil. Keong sawah atau bekicot ditumbuk atau dipecahkan cangkangnya.
Itik / Bebek kurang bisa beradaptasi dengan makanan kering, sehingga Pakan harus basah. Sesuai dengan bentuk paruh, Itik / Bebek lebih sesuai dengan Pakan basah. Namun jangan terlalu basah, kandungan airnya tidak lebih 20%. Formulasi Pakan yang sudah disiapkan biasanya ditambah air dan diaduk jadi satu dalam wadah.

Saturday 7 January 2012

Bentuk Kemitraan Kami


PENDAHULUAN
Ternak itik/bebek merupakan salah satu komoditi unggas yang mempunyai peran cukup tinggi sebagai  penghasil telur dan daging untuk mendukung  ketersediaan protein hewani yang murah  dan mudah didapat.Di Indonesia bebek umumnya diusahakan  sebagai penghasil telur ,dan sebagian diusahakan sebagai penghasil daging .
Peternakan bebek umumnya dipelihara dengan system tradisional , dimana bebek digembalakan atau diangon disawah atau ditempat tempat yang banyak airnya , namun cara yang demikian mulai bergeser dengan cara pola pemeliharaan insentif yaitu dengan cara dikurung didalam suatu kandang .Perubahan ini bergeser karena semakin sempitnya lahan pertanian dan tidak semua peternak mempunyai waktu untuk mengembalakan bebeknya ditempat terbuka, selain itu pemeliharaan dengan cara insentif mempunyai banyak kelebihan selain yang diutarakan diatas  , karena hasilnya lebih optimal dalam hasil dan mencegah tertularnya dengan penyakit unggas .
Pemeliharaan secara insentif ini menunjukan  bahwa beternak bebek bukanlah sekedar beternak secara sambilan  akan tetapi dapat menjadi peternakan/pekerjaan  yang serius yang yang diarahkan dalam suatu kawasan  cabang usaha, maupun usaha pokok, karena beternak bebek cukup menguntungkan dan dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan keluarga
Restoran dan rumah makan bebek pada saat ini sedang menjadi trend usaha kuliner yang dominan diberbagai kota .Pertumbuhan usaha kuliner berbahan baku bebek tumbuh menjamur  disekitar kita . itulah  sebabnya mengapa usaha masakan/kuliner bebek memiliki masa depan yang baik.
Kesuksesan rumah makan yang menggunakan bebek mulai dari warung tenda kaki lima ,supermarket, hotel ,catering dll tentunya akan menyerap kebutuhan daging bebek yang semakin meningkat dan akan muncul pertanyaan DARIMANAKAH BAHAN BAKU DAGING BEBEK ITU DIPEROLEH?
Menjawab pertanyaan diatas atas supply  bahan baku bebek CV.Pass-3 memberikan solusi dan peluang usaha kepada calon mitra , baik dari kalangan peternak maupun masyarakat umum yang tertarik dengan usaha peternakan bebek .Untuk mememuhi kebutuhan supply bebek tersebut dengan pola –pola kemitraan bagi hasil yang menguntungkan kedua belah pihak.

PELUANG KERJASAMA BEBEK POTONG
 Untuk memenuhi kebutuhan supply bebek yang semakin meningkat tentunya sulit jika supplier atau rumah makan hanya mengandalkan supply hanya dari bebek petelur afkir , untuk itu supply akan bebek potong muda mempunyai masa depan yang sangat cerah akan tetapi tidak semua bebek cocok untuk dijadikan bebek pedaging karena masa pertumbuhan yang berbeda dan hasil daging/karkas yang dihasilkan.
Dari pengalaman CV.PASS-3 yang menjalani usaha ini CV.PASS-3 hanya mengambil 2 jenis bebek saya yang layak diternakan sebagai bebek pedaging yaitu bebek kalung Kedu/Magelang dan bebek Hybrid (silangan bebek lokal dengan bebek Peking), Kedua jenis bebek ini hasilnya sangat disukai konsumen karena dapat menghasilkan daging diatas 1kg bahkan bisa mencapai bobot daging 2kg dan kedua jenis bebek ini mempunyai masa pertumbuhan untuk panen yang cepat berkisar  45 hari untuk hybrid dan 60 hari untuk jenis bebek kalung  untuk mendapatkan karkas 1kg atau berat hidup rata rata 1,3kg - 1,4kg
Untuk kerjasama ini CV.PASS-3 menggunakan system paket yaitu peternak membayar  paket yang CV.PASS-3 tawarkan . Alasan CV.PASS-3 menggunakan system paket supaya peternak mendapatkan hasil yang optimal karena pengawasan usaha dapat CV.PASS-3 pantau jika ada masalah di tengah jalan)
Paket per 100 ekor  tersebut terdiri dari:
  1. DOD bebek hybrid sebanyak 100 ekor                                    Rp.  @6000
  2. 1 zak pakan BR1                                                                                Rp. 250.000
  3. Pakan oplosan seberat 350kg                                                     Rp.      3000
  4. Vitamin                                                                                                                Rp.   20.000
Agar pemeliharaan optimal sejak awal sebelum bebek diserahkan CV.PASS-3 akan mengarahkan system kandang sampai dengan bebek panen dengan kisaran berat 1,4 kg up. Pada saat panen CV.PASS-3 akan  beli kembali dengan harga yang ditentukan pada saat kesepakatan kerjasama
  1. Peternak tidak diperkenankan menjual hasil panen kepada pihak lain tanpa persetujuan CV.Pass3
  2. Apabila terjadi kematian yang extrim agar segera melaporkan kepada CV.PASS-3 untuk mendapatkan penanganan secepatnya
  3. Syarat Berat bebek yang dipanen saat dipanen rata rata 1,4 kg/ekor atau disesuaikan saat awal perjanjian sesuai dengan kebutuhan CV.PASS-3

PROSES PRODUKSI
  1. Pemilihan bibit
  2. Kandang atau persiapan kandang
Persyaratan teknik lokasi pembuatan kandang sebagai beikut:
·         Memperhatikan tata letak kandang, system petukaran udara, cukup dapat sinar matahari, kandang yang bersih dan kuat
·         Lokasi kandang ada sumber air ,tidak bising dan teduh
·         Ada bisa dilalui sarana transportasi dan ada sumber pakan alternative jika diperlukan
·         Tabel ukuran kandang (daya tampung)
Umur (minggu)
Populasi setiap M2/ekor
Suhu kandang
1
2
3
4
5-7
25
20
15
10
7
36-37
34-36
30-34
26-30
26-30
Penting
1.      Pada umur 1 minggu diharuskan suhu tidak boleh dibawah 300c
2.      Kondisi cuaca dan suhu tiap daerah berbeda beda
·         Kandang pembesaran :
                                    Dikondisikan kandang selalu kering  caranya:
1.      Kandang dibuat miring
2.      Peletakan tempat minum bebek yang ada tempat pengeringnya
3.      Lantai kandang diberikan jerami atau sekam padi dan terus ditambah jika lantai basah
                                    Cara pemberian Pakan
1.      Waktu bebek baru masuk berikan air gula/vitamin
2.      Biarkan 1 jam dikandang dan baru diberikan makan
3.      Minggu pertama-kedua pakan BR1 murni
4.      Minggu ke 3 campurkan BR1 dan pakan oplos 1:1 sampai BR1 habis
5.      Pakan BR1 habis pakan Oplos diberikan sampai panen
6.      Pemberian pakan dengan menggunakan system tanpa batas 

Tabel pertumbuhan bobot dan kebutuhan pakan bebek per 100/ekor
Umur(minggu)
Bobot badan (kg)
Kebutuhan pakan (kg/minggu)
Jumlah pakan kumulatif (kg)
1
2
3
4
5
6
0,15
0,30
0,55
0,85
1,20
1,50
14
25
40
70
90
115
14
39
79
149
339
354


ANALISA KEUNTUNGAN USAHA
OUTPUT
NO
Keterangan
Harga
Jumlah
1
2
3
4
5
DOD  100 ekor
1 sack pakan BR1
Pakan oplos 100ekor x 3,5kg
Vitamin/ obat
Lain-lain
6000
250.000
3000
20.000
100.000
600.000
250.000
1.050.000
20.000
100.000

total

2.020.000

INPUT
NO
Keterangan
Harga
Jumlah
1
2
3
4
5
Harga jual /kg berat 1,4
Jumlah ekor
Kematian 2%
Jumlah hidup
Jumlah berat jual
Rp.16.500
100ekor

98ekor
137.2kg






total

2.263.800

Analisa keuntungan
Rp.2..263.800 – 2.020.000 = 243.000




KEUNTUNGAN KERJASAMA DENGAN CV.PASS3
1.      Ternak tidak membutuhkan angon atau pengembalaan
2.      Peternak tidak usah bingung dalam menjual hasil panen
3.      Hasil Panen akan dibeli tunai
4.      Kesehatan ternak akan dipantau secara insentif dan akan selalu dipantau

SEKILAS KAMI
Kami memulai usaha peternakan dan supply karkas bebek sejak 2008 , April 2010  CV Pass-3 kami daftarkan di Notaris sebagai wujud keseriusan kami untuk melayani supplai bebek dan ayam kampung secara professional untuk kebutuhan lokal maupun dimana saja , kami bermitra penuh dengan rumah potong unggas  Cahaya Nirwana  di Jombang –Jawa Timur
 Kami melayani supplai bebek pada rumah makan yang ternama baik di Jawa tengah,Jawa Timur, Jakarta, Pontianak,Ujung Pandang, Papua dan kota lainnya

UNTUK INFO LEBIH LANJUT SILAHKAN HUBUNGI DI NOMOR:
0838 3888 1101  ,  0821 3465 0027  - Ds.Cebur ,Kel.Kalibeji RT01/RW02 - Kab.Semarang


HASIL YANG TERBAIK DARI TINDAKAN USAHA YANG TERBAIK

SALAM SUKSES USAHA
J.FRANCIS
CV.PASS-3