Wednesday 19 January 2011

Panduan Praktis Budidaya Itik Potong

tip 
& TrikPoultryindonesia.com, Tips. Peternakan itik umumnya untuk menghasilkan telur. Tetapi itik yang telah lewat masa produksinya maupun itik jantan, sebenarnya sangat potensial untuk dikembangkan menjadi itik potong.

Masyarakat kita, saat ini semakin menggemari daging itik/bebek. Hal ini dapat dilihat dari menjamurnya rumah makan yang menyajikan nasi bebek. Akan tetapi pemenuhan kebutuhan bebek potong masih amat tradisional dan dalam bentuk bebek petelur afkir atau pejantan pejantan yang dipelihara seadanya.
Untuk memenuhi kebutuhan dan kegemaran masyarakat akan daging itik tersebut, perlu diusahakan suatu usaha peternakan itik potong yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Pengembangan dan pemeliharaan itik potong agar tercapai efisiensi pemanfaatannya menurut D.L Satie (1991), dapat menggunakan itik yang telah lewat masa produksinya maupun itik jantan. Hal ini dimaksudkan karena itik jantan mempunyai beberapa keunggulan dan keuntungan kalau ditinjau dari segi ekonomisnya.
Untuk harga bibit, itik jantan lebih murah jika dibandingkan itik betina, karena msyarakat selama ini hanya mengenal dan memetik keuntungan dari itik betina sebagai petelur.
Pemeliharaannya tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya dalam waktu 2-3 bulan sudah dapat dipetik hasilnya. Ini disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya relatif lebih baik daripada itik betina.
Berat badan sampai saat dipotong tidak kurang dari 1,5 kg. Dengan memanfaatkan itik jantan, dalam waktu yang relatif singkat sudah dapat dicapai berat yang lebih dibutuhkan. Hal ini sangat menguntungkan konsumen jika dibandingkan dengan itik afkir. Pemotongan pada umur yang relatif muda, menghasilkan daging yang lebih empuk, lebih gurih dan nilai gizinya lebih tinggi.
Kandang dan pakan
Sistem perkandangan dan pemberian pakan merupakan hal terpenting untuk melaksanakan peternakan secara intensif. Perkandangan itik potong jantan, seperti halnya ayam broiler dengan sistem kandang kering, dimana luas per ekor sekitar 0,25 m2.
Separuh bagian kandang ditutup dengan atap rumbia, genteng atau yang lainnya sebagai pelindung dan tempat istirahat. Sedangkan separuh bagian yang lain digunakan sebagai tempat untuk makan,minum atau bermain dalam bentuk kandang terbuka.
Pakan itik jantan yang disiapkan sebagai itik potong perlu diperhatikan atas periode pertumbuhannya.  Pertumbuhan itik jantan terbagi atas periode pertumbuhan awal (fase starter) dan pertumbuhan lanjut.
Untuk mencapai pertumbuhan maksimal pada fase starter, perlu ditunjang dengan pemberian pakan yang mengandung protein tinggi, yaitu berkisar antara 20-25%.
Agar tercapai nilai efisien dan ekonomis, harga pakan dapat ditekan serendah mungkin dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat, murah harganya  dan nilai gizi yang cukup tinggi.
Misalnya protein yang didapat secara murah, yakni melalui pemanfaatan limbah-limbah hasil kelautan atau tambak, daging bekicot dan lain-lain.
Bisa juga dengan menambahkan enzym-enzym pencernaan agar didapatkan pertumbuhan yang lebih cepat.PI/dw
Silakan mengutip dan atau meng-copy isi tulisan ini dengan menyebutkan sumbernya: www.poultryindonesia.com

Berat Produksi Cv.Pass3



Berat rata rata per ekor bebek yang kami produksi /potong tanpa jeroan tapi ada kepala model Pemotongan dapat disesuaikan dengan permintaan pelanggan

Serba-serbi budidaya bebek / itik

Berikut ini adalah serba-serbi budidaya bebek / itik dimulai dengan sejarah singkat bebek / itik, sentra  budidaya bebek / itik, jenis-jenis bebek / itik, manfaat bebek / itik, persyaratan lokasi budidaya bebek / itik,  pedoman teknis budidaya bebek / itik, hama dan penyakit bebek / itik dan lain-lain.
1. SEJARAH SINGKAT
Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik).
2. SENTRA PERIKANAN
Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika Selatan, Asia, Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang mempunyai musim tropis dan subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau Jawa (Tegal, Brebes dan Mojosari), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten Amuntai) dan Bali serta Lombok.
3. JENIS
Klasifikasi (penggolongan) itik, menurut tipenya dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:
  1. Itik petelur seperti Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff Orpington) dan CV 2000-INA;
  2. Itik pedaging seperti Peking, Rouen, Aylesbury, Muscovy, Cayuga;
  3. Itik ornamental (itik kesayangan/hobby) seperti East India, Call (Grey Call), Mandariun, Blue Swedish, Crested, Wood.
Jenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV 2000-INA dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian Ternak) Ciawi, Bogor.
4. MANFAAT
  1. Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
  2. Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik.
  3. Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
  4. Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun.
  5. Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat.
5. PERSYARATAN LOKASI
Mengenai lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi lokasi jauh dari keramaian/pemukiman penduduk, mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak. Itik serta kondisi lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri, terutama dalam hal pemahaman tentang pancausaha beternak yaitu (1). Perkandangan; (2). Bibit Unggul; (3). Pakan Ternak; (4). Tata Laksana dan (5). Pemasaran Hasil Ternak.
  1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
    1. Persyaratan temperatur kandang ± 39 ° C.
    2. Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%
    3. Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan pengaturan kandang agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandang
    4. Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu:
      1. kandang untuk anak itik (DOD) oada masa stater bisa disebut juga kandang box, dengan ukuran 1 m 2 mampu menampung 50 ekor DOD
      2. kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok
      3. kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x 2 meter).
    5. Kondisi kandang dan perlengkapannya
      Kondisi kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama (kuat). Untuk perlengkapannya berupa tempat makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain yang bermaksud positif dalam managemen
  2. Pembibitan
    Ternak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.
    1. Pemilihan bibit dan calon induk
      Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik adalah sebagai berikut :
      1. membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
      2. memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas
      3. membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.
    2. Perawatan bibit dan calon induk
      1. Perawatan Bibit
        Bibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penanganannya sebagai berikut: bibit diterima dan ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam brooder adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik tersebar secara merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m² mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater dan
        minumannya perlu ditambah vitamin/mineral.
      2. Perawatan calon Induk
        Calon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 – 6 ekor betina.
    3. Reproduksi dan Perkawinan
      Reproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan untuk mendapatkan telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baik oleh itik jantan. Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan itik secara alami).
  3. Pemeliharaan
    1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
      Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
    2. Pengontrol Penyakit
      Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh. Cacat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik.
    3. Pemberian Pakan
      Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0–8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase. Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
      1. umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
      2. umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai
      3. umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
      4. umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).
      Dalam hal pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen.
      Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu :
      1. umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama iar minum ditambah vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.
      2. umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)
      3. umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.
    4. Pemeliharaan Kandang
      Kandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya gunanya agar produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada.
7. HAMA DAN PENYAKIT
Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:
  1. penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa
  2. penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat
Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:
  1. Penyakit Duck Cholera
    Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.
    Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
    Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
  2. Penyakit Salmonellosis
    Penyebab: bakteri typhimurium.
    Gejala: pernafasan sesak, mencret.
    Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.
8. PANEN
  1. Hasil Utama
    Hasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik
  2. Hasil Tambahan
    Hasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga
9. PASCAPANEN
Kegiatan pascapanen yang bias dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk. Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:
  1. Pengawetan dengan air hangat
    Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling sederhana. Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.
  2. Pengawetan telur dengan daun jambu biji
    Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang.
  3. Pengawetan telur dengan minyak kelapa
    Pengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.
  4. Pengawetan telur dengan natrium silikat
    Bahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.
  5. Pengawetan telur dengan garam dapur
    Garam direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25-40% selama 3 minggu.
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
  1. Analisis Usaha Budidaya
    Perkiraan analisis budidaya itik di Semarang tahun 1999 adalah sebagai berikut:.
    1. Permodalan
      1. Modal kerja
        • Anak itik siap telur um 6 bl 36 paketx500 ek x Rp 6.000 ====== Rp 108.000.000,-
        • Biaya kelancaran usaha dan lain-lain ==================== Rp 4.000.000,-
      2. Modal Investasi
        • Kebutuhan kandang 36 paket x Rp 500.000,- ============= Rp 18.000.000,-
          Jumlah kebutuhan modal : Rp 130.000.000,-
          Prasyaratan kredit yang dikehendaki:
        • Bunga (menurun) 20% /tahun
        • Masa tanggung angsuran 1 tahun
        • Lama kredit 3 tahun
    2. Biaya-biaya
      1. Biaya kelancaran usaha dan lain-lain ======================= Rp 4.000.000,-
      2. Biaya tetap
        • Biaya pengambalian kredit:
        • Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun I ============ Rp 14.723.000,-
        • Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun II =========== Rp 86.125.000,-
        • Biaya pengambalian angsuran dan bunga tahun III ========== Rp 73.125.000,-
        • Biaya penyusutan kandang:
          • biaya penyusutan kandang tahun I ================== Rp 3.600.000,-
          • biaya penyusutan kandang tahun II ================== Rp 3.600.000,-
          • biaya penyusutan kandang tahun III ================= Rp 3.600.000,-
    3. Biaya tidak tetap
      1. Biaya pembayaran ransum:
        • biaya ransum tahun I ============================== Rp 245.700.000,-
        • biaya ransum tahun II ============================== Rp 453.600.000,-
        • biaya ransum tahun III ============================= Rp 453.600.000,-
      2. Biaya pembayaran itik siap produksi:
        • pembayaran tahun I =============================== Rp 108.000.000,-
        • pembayaran tahun II -
        • pembayaran tahun III -
      3. Biaya pembayaran obat-obatan:
        • biaya pembayaran obat-obatan tahun I ================== Rp 2.457.000,-
        • biaya pembayaran obat-obatan tahun II ================= Rp 4.536.000,-
        • biaya pembayaran obat-obatan tahun III ================= Rp 4.436.000,-
          ( Biaya obat-obatan adalah 1% dari biaya ransum)
    4. Pendapatan
      1. Penjualan telur tahun I ================================ Rp 384.749.920,-
      2. Penjualan telur tahun II =============================== Rp 615.600.000,-
      3. Penjualan telur tahun III =============================== Rp 615.600.000,-
      4. Penjualan itik culling 2 x 1.425 x Rp 2.000,- ================= Rp 5.700.000,-
  2. Gambaran Peluang Agribisnis
    Telur dan daging itik merupakan komoditi ekspor yang dapat memberikan keuntungan besar. Kebutuhan akan telur dan daging pasar internasional sangat besar dan masih tidak seimbang dari persediaan yang ada. Hal ini dapat dilihat bahwa baru dua negara Thailand dan Malaysia yang menjadi negara pengekspor terbesar. Hingga saat ini budidaya itik masih merupakan komoditi yang menjanji untuk dikembangkan secara intensif.
11. DAFTAR PUSTAKA
  1. Bambang Suharno, Ir. dan Khairul Amri. Beternak itik secara intensif. Penerbit Penebar Swadaya. Tahun 1998
  2. Redaksi Trubus. Beternak Itik CV. 2000-INA. Penerbit Penebar Swadaya. Tahun 1999
  3. Prawoto; Peternak ternak itik. Desa Sitemu Kec. Taman Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah 52361
12. KONTAK HUBUNGAN
  1. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
  2. Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: http://www.ristek.go.id
Sumber : Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan, Bappenas

ANALISA USAHA TERNAK BEBEK


ANALISA USAHA
BUDIDAYA BEBEK PEKING
MODAL INVESTASI
1. Buat kandang bebek (4m x 4m) 100 ekor x 2 kandang Rp 4.800.000,-
2. Sewa lahan 1 tahun Rp 1.200.000,- +
Total investasi Rp 6.000.000,-
MODAL KERJA
1. Beli DOD 200 ekor x Rp 15.000,- Rp 3.000.000,-
2. Pakan 3,75 kg/bebek/bulan x Rp 3.000/kg x Rp 4.500.000,-
200 ekor x 2 bulan
3. Biaya vaksin & vitamin Rp 750.000,-
4. Upah tenaga kerja Rp 900.000,- x 2 bulan Rp 1.800.000,-
5. Penyusutan kandang (2 tahun) Rp 200.000,-
6. Penyusutan sewa lahan (1 tahun) Rp 100.000,-
7. Biaya operasional Rp 400.000,- x 2 bulan Rp 800.000,- +
Total modal kerja Rp 11.150.000,-
PEMASUKAN
200 ekor x 1,3 kg x Rp 70.000,- = Rp 18.200.000,-
Laba = Rp 18.200.000,- -- Rp 11.150.000,-
= Rp 7.050.000,-


BUDIDAYA BEBEK

1.
SEJARAH SINGKAT
Itik dikenal juga dengan istilah Bebek (bhs.Jawa). Nenek moyangnya berasal dari Amerika Utara merupakan itik liar ( Anas moscha) atau Wild mallard. Terus menerus dijinakkan oleh manusia hingga jadilah itik yang diperlihara sekarang yang disebut Anas domesticus (ternak itik).
2.
SENTRA PETERNAKAN
Secara internasional ternak itik terpusat di negara-negara Amerika utara, Amerika Selatan, Asia, Filipina, Malaysia, Inggris, Perancis (negara yang
mempunyai musim tropis dan subtropis). Sedangkan di Indonesia ternak itik terpusatkan di daerah pulau Jawa (Tegal, Brebes dan Mojosari), Kalimantan (Kecamatan Alabio, Kabupaten Amuntai) dan Bali serta Lombok.
3.
J E N I S
Klasifikasi (penggolongan) itik, menurut tipenya dikelompokkan dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:
1)
Itik petelur seperti Indian Runner, Khaki Campbell, Buff (Buff Orpington) dan CV 2000-INA;
2)
Itik pedaging seperti Peking, Rouen, Aylesbury, Muscovy, Cayuga;
3)
Itik ornamental (itik kesayangan/hobby) seperti East India, Call (Grey Call), Mandariun, Blue Swedish, Crested, Wood.

Jenis bibit unggul yang diternakkan, khususnya di Indonesia ialah jenis itik petelur seperti itik tegal, itik khaki campbell, itik alabio, itik mojosari, itik bali, itik CV 2000-INA dan itik-itik petelur unggul lainnya yang merupakan produk dari BPT (Balai Penelitian Ternak) Ciawi, Bogor.
4.
MANFAAT
1)
Untuk usaha ekonomi kerakyatan mandiri.
2)
Untuk mendapatkan telur itik konsumsi, daging, dan juga pembibitan ternak itik.
3)
Kotorannya bisa sebagai pupuk tanaman pangan/palawija.
4)
Sebagai pengisi kegiatan dimasa pensiun.
5)
Untuk mencerdaskan bangsa melalui penyediaan gizi masyarakat.
5.
PERSYARATAN LOKASI
Mengenai lokasi kandang yang perlu diperhatikan adalah: letak lokasi lokasi jauh dari keramaian/pemukiman penduduk, mempunyai letak transportasi yang mudah dijangkau dari lokasi pemasaran dan kondisi lingkungan kandang mempunyai iklim yang kondusif bagi produksi ataupun produktivitas ternak. Itik serta kondisi lokasi tidak rawan penggusuran dalam beberapa periode produksi.
6.
PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Sebelum seorang peternak memulai usahanya, harus menyiapkan diri, terutama dalam hal pemahaman tentang pancausaha beternak yaitu (1).
Perkandangan; (2). Bibit Unggul; (3). Pakan Ternak; (4). Tata Laksana dan (5). Pemasaran Hasil Ternak.
6.1.
Penyiapan Sarana dan Peralatan
  1. Persyaratan temperatur kandang ± 39 derajat C.
  2. Kelembaban kandang berkisar antara 60-65%
  3. Penerangan kandang diberikan untuk memudahkan pengaturan kandang agar tata kandang sesuai dengan fungsi bagian-bagian kandang
  4. Model kandang ada 3 (tiga) jenis yaitu:
a.
kandang untuk anak itik (DOD) oada masa stater bisa disebut juga kandang box, dengan ukuran 1 m2 mampu menampung 50 ekor DOD
b.
kandang Brower (untuk itik remaja) disebut model kandang Ren/kandang kelompok dengan ukuran 16-100 ekor perkelompok
c.
kandang layar ( untuk itik masa bertelur) modelnya bisa berupa kandang baterei ( satu atau dua ekor dalam satu kotak) bisa juga berupa kandang lokasi ( kelompok) dengan ukuran setiap meter persegi 4-5 ekor itik dewasa ( masa bertelur atau untuk 30 ekor itik dewasa dengan ukuran kandang 3 x 2 meter).
  1. Kondisi kandang dan perlengkapannya
    Kondisi kandang tidak harus dari bahan yang mahal tetapi cukup sederhana asal tahan lama (kuat). Untuk perlengkapannya berupa tempat makan, tempat minum dan mungkin perelengkapan tambahan lain yang bermaksud positif dalam managemen
6.2.
Pembibitan
Ternak itik yang dipelihara harus benar-benar merupakan ternak unggul yang telah diuji keunggulannya dalam memproduksi hasil ternak yang diharapkan.
1)
Pemilihan bibit dan calon induk
Pemilihan bibit ada 3 ( tiga) cara untuk memperoleh bibit itik yang baik adalah sebagai berikut :
a.
membeli telur tetas dari induk itik yang dijamin keunggulannya
b.
memelihara induk itik yaitu pejantan + betina itik unggul untuk mendapatkan telur tetas kemudian meletakannya pada mentok, ayam atau mesin tetas
c.
membeli DOD (Day Old Duck) dari pembibitan yang sudah dikenal mutunya maupun yang telah mendapat rekomendasi dari dinas peternakan setempat.Ciri DOD yang baik adalah tidak cacat (tidak sakit) dengan warna bulu kuning mengkilap.
2)
Perawatan bibit dan calon induk
a.
Perawatan Bibit
Bibit (DOD) yang baru saja tiba dari pembibitan, hendaknya ditangani secara teknis agar tidak salah rawat. Adapun penanganannya sebagai berikut: bibit diterima dan ditempatkan pada kandang brooder (indukan) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Dan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam brooder adalah temperatur brooder diusahakan yang anak itik tersebar secara merata, kapasitas kandang brooder (box) untuk 1 m2 mampu menampung 50 ekor DOD, tempat pakan dan tempat minum sesuai dengan ketentuan yaitu jenis pakan itik fase stater dan minumannya perlu ditambah vitamin/mineral.
b.
Perawatan calon Induk
Calon induk itik ada dua macam yaitu induk untuk produksi telur konsumsi dan induk untuk produksi telur tetas. Perawatan keduanya sama saja, perbedaannya hanya pada induk untuk produksi telur tetas harus ada pejantan dengan perbandingan 1 jantan untuk 5 – 6 ekor betina.
3)
Reproduksi dan Perkawinan
Reproduksi atau perkembangbiakan dimaksudkan untuk mendapatkan telur tetas yang fertil/terbuahi dengan baik oleh itik jantan.
Sedangkan sistem perkawinan dikenal ada dua macam yaitu itik hand mating/pakan itik yang dibuat oleh manusia dan nature mating (perkawinan itik secara alami).
6.3.
Pemeliharaan
  1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
    Sanitasi kandang mutlak diperlukan dalam pemeliharaan itik dan tindakan preventif (pencegahan penyakit) perlu diperhatikan sejak dini untuk mewaspadai timbulnya penyakit.
  2. Pengontrol Penyakit
    Dilakukan setiap saat dan secara hati-hati serta menyeluruh.
    Cacat dan tangani secara serius bila ada tanda-tanda kurang sehat pada itik.
  3. Pemberian Pakan
    Pemberian pakan itik tersebut dalam tiga fase, yaitu fase stater (umur 0–8 minggu), fase grower (umur 8–18 minggu) dan fase layar (umur 18–27 minggu). Pakan ketiga fase tersebut berupa pakan jadi dari pabrik (secara praktisnya) dengan kode masing-masing fase.
    Cara memberi pakan tersebut terbagi dalam empat kelompok yaitu:
a.
umur 0-16 hari diberikan pada tempat pakan datar (tray feeder)
b.
umur 16-21 hari diberikan dengan tray feeder dan sebaran dilantai
c.
umur 21 hari samapai 18 minggu disebar dilantai.
d.
umur 18 minggu–72 minggu, ada dua cara yaitu 7 hari pertama secara pakan peralihan dengan memperhatikan permulaan produksi bertelur sampai produksi mencapai 5%. Setelah itu pemberian pakan itik secara ad libitum (terus menerus).

  1. Dalam hal pakan itik secara ad libitum, untuk menghemat pakan biaya baik tempat ransum sendiri yang biasa diranum dari bahan-bahan seperti jagung, bekatul, tepung ikan, tepung tulang, bungkil feed suplemen Pemberian minuman itik, berdasarkan pada umur itik juga yaitu :
a.
umur 0-7 hari, untuk 3 hari pertama iar minum ditambah vitamin dan mineral, tempatnya asam seperti untuk anak ayam.
b.
umur 7-28 hari, tempat minum dipinggir kandang dan air minum diberikan secara ad libitum (terus menerus)
c.
umur 28 hari-afkir, tempat minum berupa empat persegi panjang dengan ukuran 2 m x 15 cm dan tingginya 10 cm untuk 200-300 ekor. Tiap hari dibersihkan.
  1. Pemeliharaan Kandang
    Kandang hendaknya selalu dijaga kebersihannya dan daya gunanya agar produksi tidak terpengaruh dari kondisi kandang yang ada.
7.
HAMA DAN PENYAKIT
Secara garis besar penyakit itik dikelompokkan dalam dua hal yaitu:
1)
penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri dan protozoa
2)
penyakit yang disebabkan oleh defisiensi zat makanan dan tata laksana perkandangan yang kurang tepat

Adapun jenis penyakit yang biasa terjangkit pada itik adalah:
1. Penyakit Duck Cholera
Penyebab: bakteri Pasteurela avicida.
Gejala: mencret, lumpuh, tinja kuning kehijauan.
Pengendalian: sanitasi kandang,pengobatan dengan suntikan penisilin pada urat daging dada dengan dosis sesuai label obat.
2.
Penyakit Salmonellosis
Penyebab: bakteri typhimurium.Gejala: pernafasan sesak, mencret.
Pengendalian: sanitasi yang baik, pengobatan dengan furazolidone melalui pakan dengan konsentrasi 0,04% atau dengan sulfadimidin yang dicampur air minum, dosis disesuaikan dengan label obat.
8.
P A N E N
8.1.
Hasil Utama
Hasil utama, usaha ternak itik petelur adalah telur itik
8.2.
Hasil Tambahan
Hasil tambah berupa induk afkir, itik jantan sebagai ternak daging dan kotoran ternak sebagai pupuk tanam yang berharga
9.
PASCA PANEN
Kegiatan pascapanen yang bias dilakukan adalah pengawetan. Dengan pengawetan maka nilai ekonomis telur itik akan lebih lama dibanding jika tidak dilakukan pengawetan. Telur yang tidak diberikan perlakuan pengawetan hanya dapat tahan selama 14 hari jika disimpan pada temperatur ruangan bahkan akan segera membusuk. Adapun perlakuan pengawetan terdiri dari 5 macam, yaitu:
a)
Pengawetan dengan air hangat
Pengawetan dengan air hangat merupakan pengawetan telur itik yang paling sederhana.
Dengan cara ini telur dapat bertahan selama 20 hari.
b)
Pengawetan telur dengan daun jambu biji
Perendaman telur dengan daun jambu biji dapat mempertahankan mutu telur selama kurang lebih 1 bulan. Telur yang telah direndam akan berubah warna menjadi kecoklatan seperti telur pindang.
c)
Pengawetan telur dengan minyak kelapa
Pengawetan ini merupakan pengawetan yang praktis. Dengan cara ini warna kulit telur dan rasanya tidak berubah.
d)
Pengawetan telur dengan natrium silikat
Bahan pengawetan natrium silikat merupkan cairan kental, tidak berwarna, jernih, dan tidak berbau. Natirum silikat dapat menutupi pori kulit telur sehingga telur awet dan tahan lama hingga 1,5 bulan. Adapun caranya adalah dengan merendam telur dalam larutan natrium silikat10% selama satu bulan.
e)
Pengawetan telur dengan garam dapur
Garam direndam dalam larutan garam dapur (NaCl) dengan konsentrasi 25- 40% selama 3 minggu.

DOD ( day old duck )

Seperti yang sudah dibahas pada posting-posting sebelumnya, dimana bisnis budidaya bebek potong selain memiliki prospek yang bagus juga menawarkan keuntungan yang menggiurkan. Dan salah satu syarat agar bisnis budidaya bebek sukses adalah dengan membeli atau memilih DOD bebek yang berkualitas serta perawatan awal bibit bebek antara umur 1 sampai dengan 2 minggu. Sehingga nantinya diharapkan pada saat panen, bebek memiliki ukuran yang besar dengan bobot yang berat.
Berikut ini adalah cara-cara memilih DOD bebek yang baik, yang harus dilihat ketika kita memilih bibit adalah bibit bebek tersebut memiliki bulu yang bagus dan kering, kedua matanya melek, bebek bergerak lincah, tidak cacat pada kaki (pincang). Lalu setelah memilih bibit yang baik, selanjutnya adalah pemeliharaan dimana biasanya ini adalah masa-masa yang sulit sehingga tidak sedikit yang gagal didalamnya.
DOD (day old duck) umur 1-2 minggu sebaiknya ditempatkan dikandang yang dilengkapi pemanas, yaitu berupa box yang sekelilingnya tertutup atau bisa juga ditutup dengan kain/plastik. Kandang diberi fentilasi yang cukup agar sirkulasi udara terjaga, lalu sebelum DOD bebek dimasukkan semprotkan disinfektan agar kandang bebas dari kuman/penyakit yang dapat menyerang bebek. Lalu  didalam pemberian pakan, bebek umur 1-2 minggu perlu diberi pakan yang sedikit demi sedikit tetapi continue, berikan vitamin dan antibiotik untuk menjaga kesehatan bebek dan menambah nafsu makan. Dan yang terakhir selalu bersihkan kandang secara rutin, sebagai bentuk pencegahan terhadap penyakit.

Pengolahan daging bebek

Akhir – akhir ini pengolahan daging bebek semakin banyak pilihan. Tidak hanya digoreng dengan memakai bumbu kunyit khas bebek goreng Surabaya, tetapi ada juga yang dibakar dengan olesan madu, diasap, lalu ada bebek kremes, bebek cabe merah/ijo, bumbu rica-rica dll.
Daging bebek memang memilki ciri khas dengan tekstur yang kenyal dan daging yang relatif lebih alot dibanding dengan daging ayam, begitupun dengan aromanya yang lebih amis. Tapi dengan teknik pengolahan yang tepat, daging bebek pun bisa tampil menjadi sajian yang empuk dengan cita rasa yang menggoda. Dan daging bebek pada saat ini menjadi makanan yang banyak digemari oleh masyarakat luas, lihat saja dengan banyaknya restoran ataupun rumah makan dan warung-warung tenda yang menyajikan menu daging bebek selalu ramai pengunjung.
Dan untuk teman-teman yang ingin melakukan pengolahan daging bebek maka sebaiknya pilihlah daging bebek muda agar menghasilkan daging yang empuk dan tidak alot. Untuk membersihkan maka bersihkanlah hingga bagian dalam tubuhnya, dengan cara mengeluarkan jeroannya, kemudian rendam bebek ke dalam air mendidih kurang lebih 15 menit lamanya.
Agar aroma dan rasa daging bebek makin kentara, campurkan serta balurkan daging bebek yang sudah bersih dengan aneka rempah,bawang bombay dan jeruk nipis, ke dalam rongga perut bebek selama satu jam. Cara tersebut bertujuan untuk menghasilkan tekstur daging yang lebih empuk serta menghilangkan bau anyir pada daging.
Selain dikukus dan direbus untuk menghasilkan daging yang empuk Anda juga dapat menggunakan panci tekan atau dikenal dengan presto dalam mengolah daging bebek. Keempukan serta kelembutan daging bebek dalam setiap resep masakan yang dihidangkan pasti menghasilkan sajian yang menggiurkan dan lezat

Jenis jenis Bebek

jenis – jenis bebek yang mungkin terdengar asing bagi sebagian teman – teman, karena bebek ini memang bukan lokal tapi bebek yang berasal dari luar negeri. Setiap jenis bebek disertai gambar dan penjelasannya, ok… mari kita mulai….
Gambar diatas adalah bebek jenis Dutch Hookbill, dimana sesuai dengan namanya bebek ini berasal dari belanda. Dan dinegara asalnya bebek ini disebut Kromsnaveleend, jenis bebek ini sudah ada sejak abad ke – 17. Pada saat ini bebek ini dikembang biakkan untuk dipakai sebagai pameran atau exhibition, dengan mempunyai berat antara 2,3 kg sampai dengan 2,8 kg. Dengan ciri – ciri fisiknya adalah warna gelap yaitu warna abu abu dan coklat, sering disebut jenis Dusky. Dan jenis yang disebut  White-Bibbed yang hampir sama dengan jenis dusky tetapi mempunyai warna putih juga dibagian depan dan bagian bulu utama badannya. Ok.. itu sekilas penjelasan mengenai bebek jenis dutch hookbill. Lanjut ke jenis yang lainnya…
Nah kalo ini dinamakan bebek Buff Orpington jenis bebek ini pertama kali ditemukan oleh william cook dari orpington, kent, UK. Bebek ini pertama kali diperkenalkan pada khalayak ramai pada pameran Dairy Show, The Agricultur Hall (q.v), Islington, London pada bulan oktober tahun 1897. Bebek ini dipelihara untuk diambil telur dan dagingnya, bebek jenis ini menghasilkan telur sebanyak 220 butir telur per tahunnya.
Bebek ini berjenis Swedia biru dimana jenis ini merupakan bebek peliharaan . Jenis bebek ini memiliki berat antara 12 sampai dengan 15 Kg, dan bebek jantan memiliki bobot yang lebih berat dibanding dengan betina. Bebek Swedia biru memiliki karakter yang tenang, serta menyukai areal yang luas dan bebas meskipun terkadang sering terlihat berdiam diri dibeberapa titik. Warna Biru pada bulu bebek jenis ini disebabkan heterosigositas dalam warna gen.
Ini adalah bebek berjenis  Aylesbury dimana bebek ini diternakkan selain untuk diambil dagingnya juga dipelihara untuk dijadikan bebek hias, Dengan bulu berwarna putih dan kaki berwarna oranye. Banyak yang mengira bahwa setiap bebek yang mempunyai bulu berwarna putih adalah bebek berjenis aylesbury padahal sebenarnya tidak demikian, karena sebetulnya bebek yang memiliki sedikit corak berwarna oranye atau kuning saat ini sudah tercampur keturunannya dengan jenis bebek peking.
ciri – ciri dari bebek jenis ini adalah perutnya menyentuh tanah ketika bebek ini berdiri diam. Bebek aylesbury merupakan jenis bebek yang termasuk langka, yang paling sering dijumpai pada saat ini adalah jenis bebek aylesbury yang telah disilangkan dengan jenis bebek pedaging yang lain.
Bebek ini pertama dikembangkan pada awal abad ke 18 di kota aylesbury yaitu kota yang berada  disebelah selatan london, dan kemudian dijadikan lambang dari kota ini. Kemudian ketika pada tahun 1873 dikenal bebek jenis peking, sehingga jenis bebek aylesbury disilangkan dengan jenis bebek peking. Yang berakibat pada sulitnya dijumpai jenis bebek aylesbury ras murni, tapi sekarang sudah mulai dikembangkan penangkaran jenis bebek aylesbury ras murni.
Ok… yang terakhir adalah jenis bebek yang dinamakan Ancona dimana bebek ini merupakan salah satu jenis bebek di dunia yang merupakan keturunan dari bebek Runner dari India dan bebek Huttegem dari Belgia. Bebek Ancona adalah salah satu jenis bebek yang langka, Jenis bebek ini dikembangkan di inggris pada abad ke 20, jenis bebek ini tidak diketemukan di Amerika , walaupun pada saat ini jumlahnya meningkat tapi telah dikategorikan sebagai bebek yang jumlahnya langka atau sedikit.
Jenis bebek ini bukan termasuk jenis bebek yang bisa terbang, sama seperti kebanyakan bebek yang diternakkan, sehingga mereka tidak bermigrasi. Bebek ini adalah jenis hewan yang tenang berkembang biak dengan baik di kolam, kandang dan peternakan. Jenis bebek ini merupakan pemburu yang baik, jenis makanan mereka adalah siput , serangga  atau jenis arthropoda dan sayuran hijau saudara terdekat mereka adalah jenis bebek murai  dan bebek hookbills. Jenis bebek ancona ini biasanya dapat bertelur antara 210 sampai 280 butir per tahunnya.
Jenis bebek ini mempunyai bentuk kepala oval dan sedikit cekung , paruhnya panjang, dengan bintik hijau dan bulu di bagian bawah mata. Bebek ancona dewasa memiliki berat sekitar 6.5 pounds. Memiliki leher yang panjang dan berbentuk huruf S dengan bagian atas lebih kecil dan bagian bawah yang lebih luas. Anak bebek memiliki warna bulu kuning dengan bintik bintik. Bebek  dewasa berwarna putih dengan motif bulu yang tidak sama dengan lainnya. Motif motif bulunya antara lain Hitam dan Putih, Biru dan Putih, Coklat dan Putih, Silver dan White, Lavender dan Putih, dan 3 warna .Paling umum adalah hitam dan putih, sedangkan kakinya berwarna  oranye.

Bisnis budidaya bebek potong

Dalam memulai bisnis budidaya bebek potong maka ada beberapa hal yang harus dipersiapkan, yang paling pertama adalah mempersiapkan mental dalam diri kita. Dan memang sudah menjadi rumusan umum bahwa ketika akan menjalankan usaha apapun itu bentuknya, faktor mental inilah yang pertama dipersiapkan, sehingga ketika sudah mempunyai keyakinan yang kuat maka apabila kemudian hari terjadi masalah atau persoalan dalam bisnis tidak kemudian patah semangat justru terjadi sebaliknya menganggap persoalan itu sebagai suatu tantangan yang dapat dan bisa dilalui.
Lalu yang harus disiapkan didalam memulai bisnis bebek potong adalah finansial, karena faktor ini yang nanti akan menunjang persiapkan fisik yaitu pembangunan kandang, pembelian bibit, pakan, dan biaya perawatan lainnya. Dan dalam hal finansial ini kita harus pintar melakukan pengelolaan dan mempunyai hitungan yang jelas, jangan sampai dengan finansial yang tidak telalu besar malah habis atau dengan kata lain menjadi rugi dan habis, sehingga justru mematikan usaha itu sendiri. Tidak sedikit yang mengalami seperti itu, sehingga dalam pengelolaan keuangan ini harus benar-benar melalui perhitungan yang matang. Jika sudah melalui hitungan yang matang masih ada kerugian tentu nilainya tidak akan besar, atau menghabiskan seluruh modal yang dimiliki.
Dan yang terakhir adalah persiapan fisik, yang pertama adalah mempersiapkan lahan yang akan dijadikan kandang. Dalam penentuan lahan ini jangan terlalu sembarang menentukan, lahan sebaiknya jauh dari pemukiman penduduk dan pilih daerah yang cukup tenang artinya jauh dari kebisingan tapi juga tidak mengesampingkan akses jalan menuju kandang. Lalu sumber air sehingga tidak kesulitan dalam memberikan minum, karena berbahaya apabila telat dalam pemberian minum apalagi hingga air minum tersebut kosong. Setelah mendapat lahan yang baik maka selanjutnya tinggal membuat kandang, dan setelah itu persiapan dalam hal pakan karena dalam bisnis budidaya bebek potong faktor ini sangat menentukan apabila dipersentasikan maka 60 % kesuksesan dalam bisnis ini ada didalam hal pemberian pakan selain juga perawatan. Sehingga dalam waktu yang tidak telalu lama sekitar 2 bulan dapat menghasilkan berat atau bobot yang diharapkan dan yang diinginkan oleh pasar.
Demikian penjelasan singkat mengenai hal – hal yang perlu dipersiapkan ketika akan memulai bisnis budidaya bebek potong yang berhasil dihimpun dari beberapa sumber, mudah – mudahan dapat memberikan gambaran bagi teman – teman yang akan memulai bisnis ini.

Bebek Potong

Peternakan itik umumnya untuk menghasilkan telur.Namun,itik yang telah lewat masa produksinya maupun itik jantan, sebenarnya sangat potensial untuk dikembangkan menjadi itik potong.
Masyarakat kita saat ini semakin menggemari daging itik. Hal ini dapat dilihat dari menjamurnya rumah makan yang menyajikan daging itik.Akan tetapi, pemenuhan kebutuhan itik potong masih amat tradisional dan dalam bentuk itik petelur apkir atau pejantan-pejantan yang dipelihara seadanya.Untuk memenuhi kebutuhan dan kegemaran masyarakat akan daging itik tersebut,perlu diusahakan suatu usaha pertenakan itik potong yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan masyarakat.

Pengembangan dan pemeliharan itik potong agar tercapai efisiensi pemanfaatanya dapat menggunakan itik yang telah lewat masa produksinya maupun itik jantan. Hal ini dimaksudkan karena itik jantan mempunyai beberapa ke unggulan dan keuntungan kalau di tinjau dari segi ekonomisnya.
Untuk harga bibit,itik jantan lebih murah jika dibandingkan itik betina.Sebab,masyarakat selama ini hanya mengenal dan memetik keuntungan dari itik betina sebagai petelur.Pemeliharaanya tidak membutuhkan waktu yang lama.Hanya dalam waktu 2-3bulan,hasilnya sudah dapat dipetik.Ini disebabkan karena pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya relatif lebih baik daripada itik betina.
Berat badan sampai saat dipotong tidak kurang dari 1,5kg.Dengan memanfaatkan itik jantan,dalam waktu yang relatif singkat sudah dapat dicapai berat yang di butuhkan.Hal ini sangat menguntungkan konsumen jika dibandingkan dengan itik apkir.Pemotongan pada umur yang relatif muda,menghasilkan daging yang lebih empuk,lebih gurih,dan nilai gizinya lebih tinggi.