Monday 19 September 2011

Cara memilih DOD bebek yang baik , adalah salah satu kunci sukses beternak bebek, jika salah dalam pemilihan bibit bebek atau DOD maka masa depan peternakan bebek anda akan menjadi suram.
Berikut ini adalah cara memilih DOD bebek yang baik, yang harus dilihat ketika kita memilih bibit adalah bibit bebek tersebut memiliki bulu yang bagus dan kering, kedua matanya melek, bebek bergerak lincah, tidak cacat pada kaki (pincang). Lalu setelah memilih bibit yang baik, selanjutnya adalah pemeliharaan dimana biasanya ini adalah masa-masa yang sulit sehingga tidak sedikit yang gagal didalamnya.
DOD (day old duck) umur 1-2 minggu sebaiknya ditempatkan dikandang yang dilengkapi pemanas, yaitu berupa box yang sekelilingnya tertutup atau bisa juga ditutup dengan kain/plastik. Kandang diberi fentilasi yang cukup agar sirkulasi udara terjaga, lalu sebelum DOD / bibit bebek dimasukkan semprotkan disinfektan agar kandang bebas dari kuman/penyakit yang dapat menyerang bebek. Lalu  didalam pemberian pakan, bebek umur 1-2 minggu perlu diberi pakan yang sedikit demi sedikit tetapi continue, berikan vitamin dan antibiotik untuk menjaga kesehatan bebek dan menambah nafsu makan. Dan yang terakhir selalu bersihkan kandang secara rutin, sebagai bentuk pencegahan terhadap penyakit.

Mengurut benang kusut

Bos ,harga jual bebeknya mahal bener ya? kata pembeli diwarung bebek "murahin dong ,masa ukuran segitu harga 20 ribu?"

"Bos...masa jual karkas bebeknya mahal bener? saya mau jual berapa 1 porsinya?" tanya pemilik warung makan kepada supplier karkas bebeknya

"Halaah bos, masa jual bebek harganya naik terus,pembeli saya protes jadinya ,saya mau dapat untung berapa kalau anda jual ke saya harga segitu?" tanya pemotong bebek kepada peternak

Pak Harga pakan bukannya turun malah naik terus...saya mau bilang gimana?

Inilah yang realita usaha bebek, bukan seperti yang kita bayangkan ,tapi bukan berarti usaha ini tidak bisa menghasilkan profit, lalu bagaimana saya dapat profit dari usaha ini .....????

  1. Harga pakan pabrik mahal ! jadilah ahli pembuat pakan alternativ
  2. Harga DOD menggiurkan jadilah penetas telur yang mempunyai komitment ,keahlian dan punya jiwa marketing yang kuat
  3. DDO mahal, Pakan mahal.....mahal kalau anda ingin mahal, didunia ini  selalu ada alternative dan jalan keluar ,bentuklah bina tani sehingga segala kelemahan bisa ditanggung bersama dan memunculkan kekuatan baru , karena apabila kita membeli sesuatu secara partai banyak maka akan relativ lebih murah dibanding eceran
  4. Jadilah Trader yang cerdik bukan sekedar cari untung

Upgrade Pakan Bebek Dengan Fermentasi


Lagu lama dalam seluruh budidaya unggas adalah masalah pakan. Harga pakan konsentrat pabrik yang menjulang tinggi seringkali memperkecil margin keuntungan para peternak unggas bahkan menyiutkan nyali peternak pemula.
Permasalahan yang dihadapi pada usaha produksi daging bebek  adalah biaya produksi yang cukup tinggi, kira-kira 50% lebih tinggi dibanding biaya produksi ayam potong. Penyebabnya adalah rasio konversi pakan yang tidak sebaik seperti pada ayam potong. Untuk mencapai bobot badan antara 1100-1200 g diperlukan waktu 10 minggu dengan konversi pakan 4,19-6,02.
Terkhusus ternak bebek memang masalah pakan relatif lebih moderat karena pakan bebek tidak mutlak bergantung dari konsentrat pabrik. Hanya pada minggu-minggu awal pemeliharaan diperlukannya, maksimal sampai umur 1 bulan (untuk bebek pedaging). Selanjutnya sumber karbohidrat dan protein tinggi bisa diperoleh dari bahan yang ada di sekitar yaitu dari limbah agroindustri.
Saya ada satu pengalaman saat menyarankan Bpk Ir. Hadi, peternak bebek di Bogor yang berdomisili di Jakarta Barat awal bulan puasa tahun 2010 yang lalu. Beliau saya tanya apakah pernah memfermentasi pakan bebeknya. Dijawab belum pernah. Apa bisa? Gunanya apa?
Lantas saya mengenalkan kepadanya Ragi Tape Jerami. Sedianya produk ini didesain untuk memfermentasi bahan pakan untuk ternak besar seperti sapi. Namun saya pelajari ternyata kandungan bakteri aktifnya sangat memungkinkan untuk dipakai memfermentasi pakan bebek yang memang biasanya diberikan dalam keadaan basah (lembab).
Saya beri resep 5 gr Ragi Tape Jerami per 10 kg pakan (Pak Hadi meracik pakan berupa bekatul, nasi aking, jagung sisa pipilan yang terbuang, gabah hampa, ampas kelapa). Dengan dibasahi sekedar lembab dengan ramuan ragi, pakan diperam 2 hari di wadah tertutup. Fermentasi dinyatakan selesai manakala muncul salah satu atau lebih dari tanda-tanda berikut ini:
1. Timbul bau wangi karamel (seperti bau gula yang digoreng tanpa minyak).
2. Muncul kapang/jamur berkelompok berwarna putih atau kuning.
3. Saat wadah diraba, terasa temperatur hangat.
Setelah itu, buka tutup wadah untuk dikeringanginkan dan siap dihidangkan ke bebek peliharaan. Jangan ditutup lagi karena bisa menyebabkan proses fermentasi berlanjut. Jika fermentasi terlalu lama, pakan bisa menjadi terlalu lembek dan aromanya menjadi terlalu kuat.
Alhasil, pakan jadi wangi karamel yang membuat para bebek demikian lahap menyantapnya. “Kalaunya tidak saya batasi, bebek-bebek maunya makan terus”‘ ujar Pak Hadi senang. Sekarang tak ada lagi pakan basi karena tidak habis ini masih bisa dimakan besok. Hebatnya, bebek yang telah lepas konsentrat pabrik di akhir minggu 2 ini menunjukkan perkembangan yang amat signifikan. Di umur 1 bulan bobotnya mencapai 500 gr-700 gr. Suatu hal yg belum pernah dialami Pak Hadi selama berternak bebek. Biasanya di umur segitu paling standar bobot 400 gr-450 gr.
Alhamdulillah tingkat serangan snot (dengan gejala kepala bengkak dan pilek) hanya menyerang 10% dari populasi dari biasanya mencapai 50%. Beberapa ekor bebek yang terkena serangan ND (leher melintir) yang biasanya tak tersembuhkan, bisa sembuh  dengan sendirinya.
Semua itu beliau ceritakan via telepon saat saya sedang bersilaturrahim di Banyuwangi.
Pakan bebek yang difermentasi dengan Ragi Tape Jerami akan terangkat nilai gizinya. Protein akan terpecah menjadi bentuk yang siap serap tanpa banyak yang terbuang. Nafsu makan bebek menjadi berlipat-lipat. Sistem imunitas bebek akan terbangun lebih baik
Ini semua bisa terjadi karena Ragi Tape Jerami mengandung:
1. Bakteri Acetobacter yang mampu menghasilkan senyawa selulosa dengan derajat kemurnian yang tinggi.
2. Jamur Rhizopus yang memproduksi enzim phytase yang mencerna phytates, sehingga meningkatkan penyerapan mineral seperti zinc, besi, dan kalsium. Proses fermentasi juga mengurangi oligosakarida yang membuat pakan susah dicerna.
Tekstur yang dimiliki pakan lebih lunak  karena enzim yang dihasilkan jamur rhizopus selama proses fermentasi meninbulkan perubahan pada protein, lemak, dan karbohidrat. Enzim yang dihasilkan jamur ini antara lain lipase, protease dan amilase yang dalam organ pencernaan unggas berfungsi mencernakan lemak, protein dan pati.
Jamur Rhizopus memproduksi zat antibiotika alami untuk melawan sejumlah organisme merugikan.
3. Aspergillus niger yang sejenis jamur yang bersifat fakultatif, dapat berkembang dalam kondisi aerob maupun anaerob. Oleh karena itu, penggunaan mikroba ini untuk fermentasi akan lebih praktis, karena proses fermentasi tidak mesti tertutup rapat. Jamur ini menghasilkan asam sitrat. Asam sitrat merupakan asam organik lemah yang merupakan senyawa untuk bahan pengawet yang baik dan alami.
Teknik fermentasi ini mendapat dukungan dari hasil penelitian yang dilakukan Litbang Deptan Jawa Barat (http://jabar.litbang.deptan.go.id/documens/prossiding/pross_panorama/18_ABSTRAK.pdf)
1 botol Ragi Tape Jerami isi 500 gr cukup untuk memfermentasi 1000 kg bahan pakan (1 ton).

Pakan Bebek dari Limbah Agroindustri


Kali ini saya coba berbagi info mengenai pakan bebek dari limbah agroindustri. Permasalahan yang dihadapi pada usaha produksi daging bebek adalah biaya produksi yang cukup tinggi, kira-kira 50% lebih tinggi dibanding biaya produksi ayam potong. Penyebabnya adalah rasio konversi pakan yang tidak sebaik seperti pada ayam potong. Untuk mencapai bobot badan antara 1100-1200 g diperlukan waktu 10 minggu dengan konversi pakan 4,19-6,02. Pemanfaatan bahan pakan dari limbah agroindustri dapat mengurangi biaya pakan.
Di Indonesia bahan pakan bebek dari limbah agroindustri cukup melimpah namun masih jarang digunakan untuk pakan bebek. Limbah yang cukup besar potensinya sebagai bahan pakan diantaranya adalah onggok dan kulit ari biji kedelai (Kleci). Onggok adalah sisa pemerasan umbi ubi kayu untuk mendapatkan pati. Satu ton ubi kayu dapat menghasilkan 114 kg onggok. Kulit ari biji kedelai adalah limbah dari pengupasan biji kedelai. Potensi kulit ari kedelai atau kleci sangat besar karena pada proses pembuatan tempe selalu dihasilkan limbah kulit ari biji kedelai. Sedangkan tempe dikonsumsi sebagian besar masyarakat Indonesia.
Beberapa kendala dalam pemanfaatan limbah agroindustri sebagai ransum unggas adalah tingginya kandungan serat kasar serta adanya protein yang sulit dicerna. Salah satu cara untuk meningkatkan nilai nutrisi pakan bebek dari limbah agroindustri adalah dengan melakukan fermentasi. Fermentasi ini bisa dilakukan secara sederhana dan mudah diadopsi oleh peternak. Pemanfaatan bahan pakan bebek dari limbah agroindustri dapat mengurangi biaya pakan. Untuk membuat pakan ternak tersebut, teman – teman dapat mencoba teknologi berikut ini. Sebagai contoh adalah pembuatan ransum sebanyak 10 kg bahan. Jika ingin membuat lebih banyak tinggal mengalikan sesuai kelipatan yang diinginkan. Bahan yang diperlukan adalah 1,5kg Kleci, 1,5 kg Onggok, 4kg Jagung dan 3 kg Menir Kedelai. Jadi perbandingannya 15% Kleci, 15% onggok, 40% jagung dan 30% menir kedelai. Aduklah bahan tersebut sampai merata kemudian lakukan proses fermentasi.
Ada dua cara fermentasi yaitu dengan Aspergillus niger atau dengan multi mikroba Untuk fermentasi dengan Aspergillus niger tempatkan 10 kg bahan ransum dalam ember besar dan tambahkan 8 liter air hangat. Aduk sampai rata dan biarkan beberapa menit. Setelah agak dingin tambahkan 100 gram ragi tempe (Aspergillus niger) dan 100 gram urea, aduk kembali hingga merata. Kemudian tutup ember dan biarkan selama 3 hari. Selanjutnya pakan bebek dari limbah agroindustri sudah siap untuk diberikan pada bebek.
Untuk fermentasi dengan Multi mikroba siapkan 8 liter air dalam ember, tambahkan 10 ml multi mikroba dan aduk merata. Tambahkan 10 kg bahan ransum sambil diaduk. Kemudian masukkan dalam karung dan tutup rapat lalu dibiarkan selama 3 hari. Bahan yang telah difermentasi dalam jumlah banyak dapat disimpan sebagai pakan. Sebelum disimpan agar dijemur terlebih dahulu sampai kering supaya tidak bau ataupun ditumbuhi jamur.
Penggunaan pakan bebek dari bahan limbah ini menunjukkan adanya kenaikan bobot yang lebih tinggi pada bebek yang dipelihara. Sedangkan banyaknya pakan yang diperlukan menjadi berkurang. Berarti biaya pakan juga menjadi lebih murah. Kalau mau lebih murah, disarankan pembuatan pakannya dengan cara fermentasi multi mikroba.
Demikian informasi mengenai pakan bebek dari limbah agroindustri, yang sumbernya saya dapatkan dari http://www.litbang.deptan.go.id. Mudah – mudahan bermanfaat bagi teman – teman yang menjalankan usaha budidaya bebek potong, sehingga mampu menekan biaya pakan. Salam dan sukses selalu… :)