Saturday 23 April 2011

Dari Mana Memulai Usaha Ternak Itik?

Beternak itik bagi sebagian orang terasa lebih menjanjikan daripada beternak unggas jenis lainnya. Pertama, produk yang dihasilkan yaitu telur terasa lebih ‘dihargai’ sebab penjualannya dihitung bijian bukan kiloan sebagaimana halnya telur ayam ras. Ke dua, cara pemeliharaan dan perawatan yang relatif mudah serta lebih tahan terhadap penyakit. Ke tiga jumlah permintaan telur yang terus naik dari tahun ke tahun. dan Ke empat yaitu permintaan akan daging konsumsi juga tinggi.

Dari gambaran di atas sebenarnya masih ada ruang atau kesempatan yang sangat luas untuk memulai usaha ini. Akan tetapi timbul masalah bagi pemula yaitu dari mana memulai usaha ternak itik? Apa sebaiknya beternak itik untuk menghasilkan telur saja, apa beternak itik untuk menghasilkan DOD, atau usaha pembesaran DOD, atau penetasan? Nah berikut gambaran singkat tentang beberapa pilihan usaha dalam menjalankan bisnis ini.
Ada beberapa pilihan dalam menentukan langkah memulai usaha :

1. Mengkususkan usaha untuk menghasilkan telur tetas.
Untuk menghasilkan telur tetas yang baik ratio jantan dan betina adalah 3-5 pejantan untuk 50-100 ekor itik betina. Di sarankan terdapat kolam di dalam kandang untuk aktifitas berenang itik agar terjadi proses kawin secara alami. Telur itik yang sudah terkumpul di tetaskan dengan bantuan mesin penetas karena naluri mengeram itik sangat rendah atau bahkan tidak ada. Bisa juga dengan bantuan jasa menthok, akan tetapi hal ini akan menambah biaya lagi untuk pemeliharannya. Lama penetasan baik dengan mesin penetas atau menthok ± 28 hari. Lama penyimpanan telur tetas yang baik adalah kurang dari 7 hari.
2. Usaha penetasan, yaitu menetaskan telur itik menjadi DOD (Day Old Duck).
Karena lama penetasan yang lebih panjang dari pada telur ayam maka perlu pertimbangan lagi untuk memulai usaha ini. Ada dua hal yang penting dalam memulai usaha ini yaitu bagaimana cara mendapatkan telur tetas yang baik dan memilih mesin penetas. Anda bisa membuka artikel kami lainnya untuk penjelasan ke dua hal tersebut. Keuntungan dalam usaha ini akan berlipat apabila begitu DOD menetas langsung dapat terjual, kalau tidak maka perlu biaya tambahan untuk memelihara DOD untuk beberapa jangka waktu beberapa hari. Kami menyarankan bagi peternak pemula untuk mencari relasi yang dapat dipercaya sebagai penyuplai telur tetas karena menyangkut nama baik usaha yang akan kita rintis. Sekali citra usaha kita buruk maka agak sulit untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Lebih aman kalau kita memiliki pembibitan (breeding) sendiri untuk menjaga kualitas dan kontuinitas usaha.
3. Pembesaran DOD untuk dijadikan pedaging.
Beberapa tahun terakhir usaha ini sudah banyak mendapat perhatian dari para investor. Pada umumnya DOD yang dijadikan sebagai pedaging adalah DOD jantan. Kenapa? Di samping harga bibitnya lebih murah juga kelebihan tingkat pertumbuhan dan perkembangan tubuh yang lebih cepat jika dibandingkan dengan betina. Masa pemeliharaan yang relatif singkat yaitu sekitar 2 – 3 bulan juga menjadi daya tarik tersendiri. Untuk para pemula yang akan terjun dalam bisnis ini harus pandai-pandai berhitung soal pakan karena fluktuasi harganya yang gampang berubah.
4. Usaha pembesaran DOD sampai menjelang bertelur (bayah).
Bayah adalah sebuatan itik betina siap bertelur yang berumur kira-kira 4-5 bulan. Biasanya system pemeliharaan bayah lebih banyak digembalakan karena di samping untuk lebih menekan biaya pakan juga untuk memberi kesempatan itik untuk berburu pakan alami kesenangannya seperti cacing, ikan-ikan kecil dan juga sebagai sarana exercise agar tubuh tidak kegemukan sehingga dapat menghambat produksi nantinya. Setelah itik sudah menandakan tanda-tanda akan bertelur maka itik bisa ditawarkan kepada calon pembeli. Ada satu trik saat menjual bayah yaitu usahakan menjual bayah ketika itik sudah mulai bertelur dan itu akan membawa ke harga jual yang lebih yang tinggi. Kita bisa menaikkan harga sampai Rp 500,- per ekor dan kita bisa bayangkan kalau bayah yang kita jual per minggu ada 100 ekor???
5. Usaha beternak itik untuk di ambil telurnya.
Usaha ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat kita. Peternak bisa memeliharanya dari semenjak DOD atau langsung membeli itik siap bertelur (bayah). Keuntungan kalau kita memelihara sejak DOD adalah kita tahu tingkah laku ternak yang kita perlihara sehingga kita lebih paham akan kondisi ternak. Akan tetapi ada juga sisi kelemahannya yaitu butuh kesabaran waktu dan modal karena kita terus mengeluarkan uang sejak DOD sampai itik-itik tersebut mulai bertelur. Adapaun sisi kelebihan kalau kita membeli langsung dari bayah adalah kita akan langsung dapat memetik hasilnya dalam waktu dekat. Sisi kelemahannya yaitu butuh modal yang besar, dan juga kesiapan mental untuk menghadapi stress yang tinggi karena perpindahan lokasi dan juga perbedaan penanganan ternak.
Bagaimana untuk orang yang belum mengetahui sama sekali dunia itik dan ingin terjun dalam bisnis ini? Kami menyarankan bagi pemula untuk memulai usaha ternak itik yang menghasilkan telur saja. Sebab kalkukasi perhitungan usaha lebih mudah jika dibandingkan dengan lainnya. Dari usaha ini akan di dapat pengalaman cara beternak yang baik dan benar sehingga kalau kita akan melangkah lebih jauh untuk perluasan usaha atau diversifikasi usaha tidak akan banyak mengalami kesulitan. Jika anda mengalami kesulitan untuk mendapatkan bibit baik DOD atau bayah bisa menghubungi

Usaha Itik Petelur atau Itik Pedaging?



Sebuah pertanyaan masuk kepada kami yang membuat kami sedikit berpikir sejenak untuk menjawabnya. Pertanyaan tersebut adalah “saya tertarik dengan usaha ternak itik akan tetapi saya masih bingung mana yang lebih menguntungkan : apakah usaha itik petelur atau usaha itik pedaging?”. Sebuah pertanyaan yang singkat menurut kami akan tetapi untuk menjawabnya bukanlah hal yang mudah. Maka pada kesempatan kali ini kami mencoba memberikan sedikit gambaran dan solusi dalam menghadapi masalah tersebut.
Pada awal domestikasi (penjinakan), sebenarnya semua itik sama dalam bentuk, berat badan, kemampuan menghasilkan telur , bahkan dalam warna bulu. Jadi, pada awalnya tidak ada pembedaan antara itik petelur dengan itik pedaging. Setelah domestikasi, seleksi dan pemuliaan terbentuklah itik dengan berat, bentuk,  dan kemampuan menghasilkan telur, dan warna bulu yang beragam. Itik yang produktif menghasilkan telur disebut dengan itik petelur dalam hal ini terwakili oleh itik betina sedang itik yang tidak produktif menghasilkan telur disebut dengan itik pedaging yang dalam hal ini terwakili oleh itik jantan dan itik betina afkir.
Itik lokal petelur unggul banyak jenisnya antara lain itik mojosari, itik tegal, itik alabio, itik magelang, itik cirebon, itik bali, sedang itik pedaging berasal dari itik lokal jantan, enthok, tiktok, dan itik peking. Dengan perkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi banyak dihasilkan itik persilangan yang mempunyai kemampuan produksi baik telur maupun daging lebih baik dari tetuanya seperti tiktok (perkawinan itik dan enthok), itik ratu dan raja (perkawinan itik mojosari dan alabio), dan yang lainnya
Berikut adalah hal-hal yang bisa menjadi pertimbangan kita untuk memilih dan memulai usaha apa yang tepat bagi kita, apakah usaha itik petelur atau usaha itik pedaging.
Modal
Modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha itik petelur lebih besar daripada modal yang dibutuhkan untuk memulai usaha itik pedaging. Itik petelur butuh waktu sekitar 5-6 bulan baru bisa dipetik hasilnya sedangkan itik pedaging hanya butuh waktu sekitar 5-6 minggu untuk bisa dipetik hasilnya.
Manajemen pemeliharaan
Umur pemeliharaan itik pedaging hanya sampai 5-6 minggu, kebutuhan protein untuk starter 20-22%, grower 16-18%, pemberian pakan secara bebas (ad libitum). Sedangkan umur pemeliharaan itik petelur bisa sampai 2-3 tahun dengan berproduksi awal sekitar umur 5-6 bulan, kebutuhan protein untuk starter 20-22%, grower 15-16% dan layer 19-20%, pemberian pakan dibatasi ketika umur 4-16 minggu.
Pemasaran
Memasarkan telur itik memang lebih mudah daripada memasarkan itik pedaging siap potong. Resiko menampung telur juga lebih kecil daripada harus menampung itik siap potong karena menampung atau menahan penjualan untuk itik siap potong berarti kita mesti keluar uang yang tidak sedikit untuk biaya pakan dan tenaga kerja.
Resiko
Harapan kita dalam merintis usaha baru adalah keberhasilan, akan tetapi tidak sedikit orang yang gagal ditengah jalan. Dalam menekuni usaha ternak orang pedesaan menyebutnya dengan istilah jodoh-jodohan, karena kadang ada orang yang cocok dalam beternak kambing atau sapi akan tetapi ketika beralih untuk beternak itik atau ayam maka kerugian yang selalu dia alami. Begitu juga dengan usaha itik ini, resiko beternak itik pedaging tidak sebesar kalau kita beternak itik petelur. Setelah jangka waktu 5-6 minggu kemudian di lakukan analisa usaha dan apabila hasilnya negatif maka bisa saja usaha tersebut ditutup sehingga kerugian hanya sekitar 5-6 minggu saja. Sedangkan untuk itik petelur kita mesti menunggu minimal 7 bulan untuk mengetahui kira-kira usaha kita mendapat keuntungan atau tidak. Kalau ternyata dianalisa hasilnya negatif maka kerugian kita bisa kita bayangkan sendiri
Kesimpulan dan Solusi
Menurut kami pilihan yang terbaik adalah menggabungkan ke dua usaha tersebut dalam satu urutan waktu. Usaha itik petelur diusahakan berjalan bersama-sama dengan usaha itik pedaging. Mengapa? Panen itik petelur masih sekitar 5-6 bulan, dalam kurun tersebut kita mesti keluar biaya terus menerus. Nah, untuk menunjang biaya tersebut bisa diusahan itik pedaging. Sehingga keuntungan dari penjualan itik pedaging bisa menunjang biaya itik petelur.  Kontek dalam hal ini lain lagi kalau kita memulai usaha itik petelurnya langsung dari itik siap telur (bayah) dan anda adalah orang yang bermodal tebal.  Semoga bermanfaat* (SPt)

Kiat Agar Itik Kita Sehat
www.sentralternak.com, Banyak dari kalangan praktisi, akademisi dan peternak langsung menyakini bahwa itik mempunyai ketahanan terhadap penyakit lebih bagus daripada unggas lainnya seperti ayam. Sehingga hal ini kadang membuat sebagian dari kita ceroboh dalam menjaga kesehatan itik-itik kita. Itik tetaplah itik, bukan berarti itik tidak akan terserang penyakit dan kemungkinan terserang penyakit tetap ada. Karena itu para peternak semestinya mengetahui pentingnya usaha untuk menjaga agar itik tetap sehat agar dikemudian hari mampu menampilkan produksi optimalnya. Menurut kami peternak masih perlu dibekali dengan usaha bio security baik secara kelompok maupun individu serta pengenalan lebih dini terhadap gejala penyakit yang mungkin muncul.
Berikut kami sampaikan beberapa usaha yang bisa membuat itik kita sehat. Artikel ini sebagian kami ambil dari buku-buku ternak itik dan pengetahuan kami secara pribadi, sehingga tidak menutup kemungkinan adanya banyak kekurangan dan pembetulan. Untuk itu kami mohon kepada para praktisi, akademisi atau peternak lainnya yang membaca artikel ini bisa memberikan tanggapan atau komentar atau bahkan menambahkan kiat pengalamannya agar ilmu kita bermanfaat bagi orang lain.

Sanitasi
Mau diakui atau tidak bahwa sanitasi memegang peranan penting sebagai usaha utama dalam pencegahan penyakit. Sanitasi meliputi kebersihan kandang, kebersihan peralatan kandang, kebersihan pakan (kualitas pakan), dan juga pengelolanya. Kalau sekarang kita lebih mengkhususkan masalah sanitasi kandang maka kandang itik sebaiknya tidak lembab, kotoran itik dan sisa pakan kalau bisa tidak sampai menumpuk sehingga menyebabkan bau. Usaha yang dapat kita lakukan agar kandang kita tidak terlalu lembab adalah sebagai berikut :
  1. Memberi alas jerami, di samping mampu menyerap air bisa juga sebagai usaha untuk mengurangi resiko telur pecah dan menjaga agar kulit telur tetap bersih
  2. Merancang dan mendesain kandang sedemikian rupa agar sinar matahari bisa masuk ke dalam kandang
  3. Tidak meletakkan tempat pakan atau minum di dalam kandang yang beratap permanen
Pemberian Ruang Gerak
Ibarat manusia yang melakukan aktifitas, itik juga perlu bergerak. Itik yang dipelihara secara intensif mempunyai ruang gerak yag terbatas. Pembatasan ruang gerak ini mempunyai alasan yaitu agar pakan yang dikonsumsi itik efektif untuk produksi dan reproduksi. Oleh karena itulah kita dituntut untuk pandai-pandai dalam mengatur ruang sehingga itik masih bisa merasa nyaman dan tidak berdesak-desakan.
Cara Pemberian Pakan
Hampir bisa dipastikan, sumber penyakit pada itik biasanya berasal dari pakan yang telah beracun, yakni pakan yang telah ditumbuhi jamur, apek, dan berkutu. Cara pemberian pakan dan cara penyimpanan pakan berpotensial besar menyebabkan pakan menjadi beracun. Usaha yang dapat kita lakukan adalah berusaha memberikan pakan yang bersih, segar dan bebas dari racun.
Itik Kanibal
Penyebab utama itik kanibal adalah pola makan yang salah. Adapun penyebab lain itik kanibal antara lain :
  1. Kebutuhan nutrisi itik tidak mencukupi sehingga tubuh sesamanya menjadi sasaran.
  2. Jumlah itik dalam satu kandang terlalu padat, sehingga itik akan saling berebut untuk mendapatkan tempat yang nyaman. Untuk itu kepadatan kandang perlu diperhatikan begitu juga luasannya
  3. Udara di dalam kandang terlalu panas, kelembaban tinggi. Untuk menanggulangi hal ini kandang perlu diberi ventilasi yang cukup
  4. Ada itik lain (itik baru) masuk ke dalam kelompok itik yang lain.
Pemberian Resep Tradisional
Para peternak itik di Tegal dan Cirebon mempunyai cara tradisional agar itiknya tetap sehat. Cara tersebut di antaranya :
  1. Untuk menyehatkan badan, itik diberi rebusan gula dan asam 2-3 kali dalam satu bulan. Cara pemberiannya dengan mencampurkannya dalam air minun. Ramuan ini diyakini bermanfaat untuk menyegarkan peranakan itik.
  2. Agar itik tidak keracunan, itik diberi air rebusan daun johar. Caranya : 1kg daun johar direbus dengan air sebanyak 1-1,5 liter hingga menyusut menjadi 0,5 liter, lalu air rebusan ini dicampurkan ke dalam air minum itik. Ramuan ini bisa untuk 100 ekor itik
  3. Untuk menghindari keracunan, itik bisa pula diberi rebusan daun pepaya. Cara membuatnya sama seperti membuat rebusan daun johar di atas
  4. Untuk meningkatkan nafsu makan itik menggunakan daun pace atau sere. Daun pace atau sere ini diiris kecil-kecil dan dicampurkan dengan pakan. Diberikan setiap dua minggu sekali, 1 kg untuk 100 ekor itik
  5. Untuk membunuh cacing bisa dengan mencampurkan daun pepaya atau bunga pepaya yang dirajang halus. Pemberian cukup 2 minggu sekali atau satu bulan sekali
Usaha-usaha di atas perlu kiranya dicoba dan dipraktekkan, karena nilai kebaikannya lebih besar dari kekurangannya. Dan sekali lagi bagi siapa saja yang mempunyai pengalaman seputar masalah ini bisa memberikan komentar atau tambahan karena hidup yang berguna adalah hidup tatkala bisa memberikan manfaat kepada orang lain.

* Tips Memilih Bibit Bebek

Saat ini belum ada pembibitan bebek yang dilakukan secara intensif, yang ada hanya penetasan telur yang diperoleh dari berbagai peternak yang kemudian ditetaskan oleh peternak rumahan. Konon indukannya pun bukan berasal dari hasil seleksi. Tak heran jika saat ini sulit menemukan bibit bebek unggul dalam jumlah besar dan umurnya seragam.
Sampai saat ini Kalimantan Selatan, Cirebon, Cimalaya-Jawa Barat, Tegal-Jawa Tengah, dan Mojosari-Jawa Timur dikenal sebagai sentra peternak bebek dan penghasil bibit bebek (Day Old Duck/DOD) dan bebek siap dibesarkan atau bebek siap untuk bertelur (Meri).
Bagi peternak bebek petelur perlu memperhatikan pemberian pakan saat bebek umur 1-6 hari guna pertumbuhan kerangka cadangan kapur untuk pembuatan kulit cangkang telur. Untuk itu jauh lebih baik jika memelihara bebek petelur dari DOD daripada membeli bibit bebek petelur yang siap bertelur. Namun agar lebih efisiensi waktu dan biaya, membeli indukan siap bertelur dari peternak angonpun tiada salahnya, asalkan mengetahui trik memilih yang tepat.
Meskipun tak ada perbedaan total telur yang dihasilkan antara bebek yang dipelihara dari DOD atau Meri. Berikut ini kriteria memilih DOD maupun bebek siap bertelur/dibesarkan :
Kriteria DOD Unggul
  • Bobot 38-40 gram.
  • Pusarnya sudah kering dan duburnya bersih.
  • Berbulu bagus dan kering.
  • Kedua matanya melek.
  • Bebek bergerak lincah.
  • Tidak ada cacat pada kaki (pengkor).
Kriteria Bebek Siap Bertelur/Dibesarkan
  • Umur sekitar 5 bulan.
  • Tidak cacat.
  • Bobot mencapai 1,4 kg atau sekitar 1,3 kg untuk bebek Mojosari dan 1,4-1,5 kg jenis Alabio.
  • Berat badan harus seragam agar telur yang dihasilkan seragam juga.
  • Beli dalam jumlah terbatas 200-300 ekor.
  • Tulang pubis (pantat) yang berada ditempat saluran keluar telur saat menuju ke kloaka melebar denga ukuran 3 jari tangan.
  • Sedangkan untuk bibit pembesaran bebek pedaging pilih bibit pejantan umur 10 minggu yang bobotnya 0,9 kg atau bebek betina afkir.
* sumber dari Prof. Emer. Dr. Peni S. Hardjosworo
Praktisi perunggasan IPB

TATA CARA PENETASAN TELOR

By :
Glorybators
Menetaskan telur merupakan seni tersendiri untuk dapat berhasil. Bagi anda adalah pemula, sebaiknya jangan terlalu berharap untuk langsung mendapatkan hasil yang bagus atau prosentase sukses penetasan yang tinggi. Kesabaran, memperdalalam pengetahuan, membaca dan memahami penggunaan mesin penetas, pengetahuan akan teknik penetasan telor bahkan sampai dengan pemilihan telor dari induk yang bagus serta latihan berulang akan mendukung kesuksesan penetasan tersebut.
Beberapa langkah yang harus diperhatikan adalah:
1. Pengambilan telur.
2. Penyimpanan telur.
3. Memasukan telur dalam mesin.
4. Perlakuan selama berada dalam mesin.
5. Pengawasan dalam mesin.
6. Pemindahan telur dari setter ke hatcher
7. Perlakuan setelah telur menetas
Pengambilan telur.
Telur yang baru dikeluarkan (di-telorkan) dari induknya harus diambil setiap pagi dan sore. Proses pengambilan ini penting dilakukan karena jika menunggu sampai telur tersebut dierami oleh induknya maka telur yang fertile akan berkembang dan jika dimasukkan ke dalam mesin, perhitungan pengeraman akan menjadi kacau sehingga berpotensi membuat kesalahan perhitungan hari yang berakibat pada kegagalan penetasan.
Penting diperhatikan dalam pemilihan telur:
1. Telur yang terlalu besar tidak dipakai untuk ditetaskan.
2. Terlalu kecil,terlalu kotor juga tidak dipakai untuk ditetaskan.
3. Bentuknya tidak proporsional (terlalu bulat atau irregular) tidak dipakai untuk ditetaskan.
4. Terdapat retakan sekecil apapun sebaiknya tidak dipakai untuk ditetaskan.
Anomali Telor ( Tidak untuk ditetaskan)
Penyimpanan telur.
Telur dikumpulkan selama maksimal 7 (tujuh) hari setelah telur dikeluarkan dari induknya. Telur dikumpulkan pada egg tray dengan ujung tumpul di bagian atas. Perlakuan yang harus dilakukan pada telur dalam eggtray tersebut adalah:
1. Telur tidak boleh dicuci atau dilap terlalu basah atau bahkan menggunakan bahan kimia apapun.
2. Telur tidak boleh ditulisi dengan pulpen atau spidol. Disarankan hanya dengan pensil!
3. Jangan menguncang apalagi mengocok telur yang akan ditetaskan. Hal ini akan mengakibatkan kerusakan pada tali telur dan mengakibatkan kuning telur akan menempel pada salah satu dinding. Dengan keadaan tersebut telur tidak mungkin menetas.
4. Miringkan ke salah satu sisi ± 30 derajat pada pagi hari dan miringkan kembali kea rah yang berlawanan pada sore hari (Lihat gambar dibawah ini).
Memasukan telur dalam mesin.
Sebelum memasukan telur dalam mesin, pastikan dahulu mesin tetas sudah di-test untuk kestabilan suhu dan kelembabannya. Saran kami mesin telah dijalankan selama 1 jam untuk memastikan suhu dan kelembaban yang dibutuhkan telah tercapai dan mesin berjalan baik atau konstan.
Masukkan telur bersama eggtray setelah diberi label atau ditulis tanggal saat memasukkan dalam mesin. Hal ini penting untuk menentukan waktu:
1. Peneropongan telur
2. Pemindahan dari tray setter ke tray hatcher
3. Penetasan itu sendiri.
Peneropongan Telor untuk memastikan perkembangan Embrio
Perlakuan selama berada dalam mesin.
Beberapa tips sewaktu telur berada dalam mesin:
1. Peneropongan dilakukan pada hari ke 5 dan diulang pada hari ke 14 dan hari ke 18 untuk menentukan telur “pasti menetas”. Pada Gambar dibawah ini dapat dilihat (diperkirakan) perkembangan embrio dalam telor yang juga ditandai dengan ukuran kantong udara dalam telor jika telor di-teropong (piping).
2. Lakukan pengawasan suhu dan kelembaban setiap hari.
3. Isi air dalam nampan, jangan sampai kering.
4. Perhatikan jika ada bau busuk, segera dicari asal bau tersebut dan sesegera mungkin mengeluarkan telur tersebut karena telur busuk tersebut merupakan sumber bibit penyakit.
Pemindahan Telur dari Setter ke Hatcher
Jika waktu yang ditentukan untuk memasuki masa penetasan (hatching) misal : ayam pada hari ke 18 dan bebek pada hari ke 25, maka terlebih dahulu seluruh telor perlu di teropong untuk menentukan perkembangannya. Selanjutnya telor-telor tersebut dipindahkan dari tray setter ke tray hatcher. Pada 3 hari sebelum penetasan (hatching) telor-telor diharuskan untuk diposisikan secara mendatar dan tidak boleh digoyang / diputar sama sekali (hands-off).
Posisi Telor dalam Setter Tray (ujung tumbul diatas)
Hal ini dikarenakan, embrio dalam telor sedang memposisikan diri untuk mematuk cangkang /kulit telor sebelum mereka menetas sempurna secara mandiri. Membalik / memutar telor menyebabkan kegagalan embrio dalam memposisikan diri dan dapat menyebabkan kematian sebelum / pada saat penetasan. Perhatikan kelembaban pada saat hatcher karena akan membutuhkan kelembaban yang lebih tinggi daripada waktu setter.
Perlakuan Setelah Telur Menetas
Pada saat telor sudah mulai menetas, jangan cepat cepat mengeluarkan anak-anak ayam / bebek karena kondisinya belum kering sempurna dan masih membutuhkan kehangatan suhu penetasan. Pengeluaran anak-anak ayam setidaknya jika telah lebih dari 50% dari telor yang ditetaskan menetas dengan baik dan telah siap untuk dikeluarkan. Lakukan pemindahan dengan hati-hati dan cepat (juga keluarkan cangkang telor yang telah menetas) dan segera menutup kembali pintu mesin tetas dan segera control kembali untuk kelembabannya agar tidak mempengaruhi telor-telor yang tersisa dan belum menetas.

Penetasan telur Bebek

Sebenarnya untuk usaha DOD/ penetasan telur bebek menjadi meri lebih baik memiliki indukan sendiri,karena kita akan tahu riwayat hidup indukan dan telur.Karena jika hanya membeli dari luar,kita tidak tahu apakah yang kita beli telur yang bagus atau tidak,jadi harus memilih telur dahulu. Bebek yang siap bertelur berumur 4-5bulan.Jenis bebek yang di Cirebon,yakni bebek Rambon bisa bagus diternakkan dimana saja,baik dengan digembalakan,maupun dikandang.Ini karena bebek Rambon kakinya lebih panjang dari bebek Mojosari,sehingga larinya lebih lincah dan cepat. Selain itu bebek Rambon memiliki leher yang lebih panjang dari bebek Mojosari. Untuk menghasilkan telur yang fertile,tentunya indukan betina harus dikawinkan dengan indukan jantan dengan perbandingan 1:10(1jantan mengawini 10betina).Setiap harinya bebek bisa bertelur 1 butir.Sebenarnya ada cara untuk memperbesar ukuran telur,yakni dengan menggunakan zat pemacu berupa Ena Egg berbentuk butiran yang dicampur bersamaan dengan pakan. Namun perlakuan tersebut membuat bebek kelelehan untuk memproduksi telur, yakni yang biasanya bisa sampai 2tahun memproduksi, namun setelah menggunakan zat tersebut hanya sampai 1,5 tahun,karena dubur atau kloakanya cepat rusak. Alat Penetas Usaha bebek sebelum tahun 70-an belum terorganisir dengan baik.Barulah setelah tahun 70-an dan dibuatnya alat penetasan telur,usaha bebek lebih terorganisir, walaupun untuk penggunaan alat baru dilakukan oleh 1-2 orang.Penetasan telur umumnya pada saat itu masih menggunakan bantuan entok, karena bebek tidak mau mengerami telurnya.Alat penetasan telur/incubator tersebut dinamakan “ lemari odel Akhyar ” ,karena memang yang pertama kali menciptakan alat tersebut adalah Akhyar, seorang penduduk desa Kroya Cirebon yang kini telah lama meninggal dunia. Dalam usaha penetasan telur, penggunaan lemari Akhyar tersebut tidak serta merta membuat telur lebih cepat menetas,namun hanya membantu kemudahan dan kepraktisan sehingga lebih ekonomis.Proses penetasan tetap memakan waktu selama 28hari,layaknya pengeraman dengan bantuan entok.Cara ini terbilang lebih ekonomis , karenapenetasan meri tidak perlu memilki entok untuk mengerami yang pastinya membutuhkan lahan yang cukup luas.Selain bisa dilakukan diruang terbatas, denganpenggunaan alat tersebut membuat usaha ini tidak menghasilkan limbah apapun. Lemari model Akhyar juga bisa dibuat sendiri oleh penetas meri,karena bahan dan modelnya sangat sederhana. Lemari tersebut terbuat dari bahan kayu dan triplek. Modelnya seperti lemari pakaian biasa ukuran 1x 1x 2 m,dengan beberapa susunan sekat/rak dari triplek beralas Koran,memiliki kaca dibagian depan agar bisa terus dipantau keadaan telurnya.Dalam 1 lemari 6rak mampu menampung 800butir telur bebek. Proses Penetasan Meri Pada proses penetasan saat ini masih dilakukan dalam 2cara, yakni penggunaan alat yang pemanasnya dari lampu minyak dan pemanas dari listrik/kumparan/lampu.Kedua cara tersebut memilki kelebihan dan kekurangan. Misalnya pemanas dengan listrik/kumparan memilki kelebihan,yakni tidak mengeluarkan asap hitam sehingga alat tetap bersih. Karena tergantung listrik,jadi jika terjadi mati lamapu maka bisa menganggu penetasan. Sedangkan dengan cara sederhana,yakni dengan lampu minyak memang akan mengeluarkan sedikit asap hitam,namun tidak terganggu jika terjadi mati lampu. Pada rak tingkat pertama yang berda 50cm dari dasar lantai, terdapat wadah berbentuk Loyang kotak kue dari kaleng sebagai wadah air.Dan ruang kosong paling bawah jarak 50 cm dari dasar lantai ditempatkan sebuah lampu minyak untuk menjaga suhu agar tetap stabil di 100F dan menjaga kelembaban dengan terciptanya uap air dari air yang dipanaskan.Karena penetasan membutuhkan uap panas lembab,bukan panas kering.Pemanasan dengan lampu minyak memang yang paling cocok,karena harus dilakukan terus sampai telur menetas.Jika menggunaka lampu listrik,tidak baik karena suka berbahaya jika sedang mati lampu sehingga pembentukan meri menjadi tidak sempurna.Hal tersebut menyebabkan bentuk tubuh meri tidak sempurna. Dengan kapasitas lemari Akhyar 800butir telur bebek, penetas bisa mendapat untung bersih sampai Rp.400ribu samapi menetas.Karena biaya hanya untuk bahan bakar minyak sekitar 10liter selama 28hari.Biaya produksi terbilang cukup sedikit karena tidak perlu pakan dan tempat yang luas. Menurut Prof.Dr.Penny S. Hardjosworo

Strategi Pemasaran Itik Jantan Siap Potong


www.sentralternak.com, Banyak orang yang masih menyangsikan bisa menjual itik siap potongnya kalau sudah waktunya panen. Hal itu memang tidak bisa dipungkiri keberadaannya, oleh karenanya sebelum memulai beternak itik jantan potong informasi akan pasar semestinya sudah diketahui dan dikuasai. Jangan terlebih dulu memproduksi suatu barang sebelum memperoleh gambaran yang jelas tentang jalur pemasaran nantinya. Maka tak heran kalau banyak sector produksi apa saja yang bergelimpangan alias bangkrut karena tidak memikirkan sebelumnya masalah pemasaran barang yang akan diproduksinya dan seyogyanya kejadian tersebut bisa menjadi pembelajaran untuk kita.

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memasarkan itik jantan siap potong, diantaranya melakukan penetrasi dengan mendatangi langsung warung-warung penyedia menu daging itik baik warung-warung pinggir jalan, rumah makan lesehan (resto), restoran atau bahkan supermarket . Tawarkan kepada mereka bahwa anda bisa mensuplai itik jantan siap potong secara kontinyu dan produk yang anda tawarkan mempunyai spesifikasi dan keunggulan tertentu seperti : daging itik muda, lebih gurih, berat seragam, daging lebih tebal dan keunggulan-keunggulan lainnya. Kalau ternyata tidak mau menerima juga maka carilah pengepul itik yang bisa menampung itik panenan anda, memang ada selisih harga kalau kita menjual itik kepada pengepul, akan tetapi itu setidaknya bisa membantu penjualan itik kita untuk sementra waktu.

Rumah makan besar atau restoran biasanya mempunyai pengepul tetap yang berfungi menjaga stabilitas ketersediaan barang. Untuk restoran semacam ini kita memang tidak bisa masuk kecuali lewat pengepul tetap yang dipercaya oleh pihak rumah makan atau restoran tersebut. Untuk mensiasatinya adalah dengan mencari informasi di mana keberadaan pengepul tetap tersebut. Mintalah info kepada juru atau tukang masak rumah makan tersebut karena biasanya mereka saling kenal. Kalau masih tetap tutup mulut bolehlah anda menyempatkan waktu satu-dua hari untuk menunggu (nyanggong) pengepul tetap datang ke rumah makan tersebut. Jangan menganggap waktu menunggu adalah hal yang sia-sia, karena sekali anda mengetahui informasi pengepul tersebut bisa jadi dia akan menjadi mitra anda selamanya.

Berdasarkan pengalaman, peternak itik jantan siap potong tidak susah dalam memasarkan produknya, karena pengepul sendirilah yang akan datang ke kandang mereka secara berkala. Para pengepul lebih senang kalau tersedia itik jantan siap potong dalam jumlah besar di satu tempat (missal. 1000 ekor). Keberadaan pengepul ini tentunya sangat membantu peternak karena peternak tidak perlu repot-repot memasarkan atau mencari pasar untuk produknya. Bahkan kalau peternak bisa menyediakan barang secara kontinyu yaitu itik jantan siap potong maka itu lebih baik. Tapi jangan lupa untuk sesekali meluangkan waktu jalan-jalan ke pasar unggas untuk mengetahui perkembangan informasi harga.

Membentuk suatu perkumpulan atau paguyuban peternak itik seperti KTTI dan yang lainnya ada untungnya juga. Pembentukan KTTI atau lainnya akan bisa menaikkan kredibilitas usaha yang kita jalani meskipun secara kelompok. Tidak sedikit KTTI yang sudah terbentuk dengan mudah mendapatkan bantuan baik permodalan atau masalah pemasaran. Akan tetapi perlu kiranya diwaspadai siapa yang menjadi anggota KTTI tersebut, pilihlah anggota-anggota yang siap dan bisa bekerja sama dengan mengedepankan sikap kejujuran. Insyaallah dengan berbekal kejujuran, saling bekerjasana dan optimis yang tinggi, KTTI yang kita bentuk akan bisa bersaing dan berkembang

Cara paling efektif untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan barang adalah melakukan kontrak atau perjanjian kerjasama dengan pihak tertentu. Perjanjian kerjasama biasanya menyangkut masalah harga dan jangka waktu kerjasama. Hal ini akan menguntungkan bagi kedua belah pihak, dimana pihak peternak akan merasa aman dan tidak perlu khawatir itiknya tidak laku terjual sedangkan bagi pengepul sendiri merasa terbantu dengan ketersediaan itik dalam jangka waktu tertentu.

Cara lain dalam memasarkan itik jantan siap potong adalah anda sendiri menjadi pembelinya. Bagaimana caranya? Ya, anda peternaknya sekaligus menjadi penyedia daging itik (karkas) juga. Dalam mengelola waktu, beternak tidak banyak membutuhkan waktu dan tenaga, masih banyak waktu dan tenaga tersisa kalau kita beternak itik. Kalau kita bisa menjadi tukang penyedia karkas itik berarti keuntungan kita akan berlipat.

Anda dapat mengcopy isi artikel ini sebagian atau seluruhnya dengan menyebutkan sumbernya : www.sentralternak.com

SISTEM PERKANDANGAN ITIK PETELUR

Di  Indonesia masih banyak  ternak itik dipelihara secara tradisional yaitu  dengan mengembalakan  itik di sawah atau di tempat-tempat yang banyak  air. Dengan semakin  sempitnya areal pengembalaan dan banyaknya kasus  kematian ternak akibat  keracunan pestisida, maka pemeliharaan cara ini  makin terancam  kelestariannya.
Salah satu usaha yang dipandang mampu mengatasi  masalah ini adalah  dengan mengalihkan sistem pemeliharaan dari sistem  tradisional ke  sistem intensif yaitu dengan cara beternak itik tanpa air  atau di  kandangkan, ini lebih menguntung­kan karena kesehatan dan  keselamatan  itik lebih terjamin. Selain itu, produktivitas telur lebih  tinggi serta  biaya pemeliharaan lebih efisien.
Banyak penelitian membuktikan bahwa itik tidak mutlak  membutuhkan air  untuk berenang. Terbukti bahwa pemeliharaan itik secara  intensif dan  terkurung dapat mencapai produksi yang optimal yaitu  sebanyak 203  butir/tahun/ekor, sedangkan yang digembalakan hanya  menghasilkan telur  sebanyak 124 butir/tahun.
Syarat Perkandangan
Kandang merupakan tempat kediaman ternak dan dari  kandang tersebut,  ternak memperoleh manfaat. Agar pembuatan kandang  tersebut benar-benar  menghasilkan manfaat yang sebesar­-besarnya bagi  itik, maka diperlukan  pengetahuan tentang perkandangan antara lain:
 1.     Kandang harus dapat memberikan kenyamanan bagi  itik,  artinya tidak menyebabkan itik gelisah dan mudah terkejut.

 2.     Kandang harus memberikan kesehatan bagi itik yang  ada di  dalamnya (tingkat kematian itik dalam kandang rendah).

 3.     Kandang yang dibangun harus memberi­kan hasil bagi   peternak berupa telur yang lebih banyak daripada pemeliharaan tanpa   kandang.

 4.     Dalam membangun kandang hendaknya tidak mengganggu   peternak dan keluarganya. Sebaliknya keluarga peternak juga tidak   mengganggu itik tersebut.

 5.     Kandang yang dibangun itu harus memenuhi syarat   ekonomis, artinya tidak terlalu mahal tetapi memenuhi syarat di atas.


Jenis Kandang
1.   Kandang Itik Sistem Terkurung
Kandang ini sesuai bagi itik komersial untuk produksi  telur konsumsi.  Lantai kandang dapat terbuat dari tanah yang  dipadatkan, bagian atas  dilapisi kapur dan barulah diletakkan alas  berupa kulit padi atau bekas  serutan gergaji. Kelemahannya adalah bila  alas kandang basah karena  tumpahan air minum, agak sulit untuk  membersihkan dan mengeringkannya  terutama pada daerah yang  kelembaban­nya terlalu tinggi, hal ini akan  menyebabkan timbulnya  penyakit.
2.   Kandang Itik Sistem Pekarangan
Kandang itik sistem ini merupakan kombinasi antara terkurung dengan   sistem lepas. Lantai kandang padat yang dilapisi sekam padi. Atap   kandang yang cocok adalah atap satu muka dengan lubang angin di atasnya.   Pada pekarangan yang disediakan itulah terdapat tempat pakan dan   minuman itik. Sedikit pelindung akan berguna melindungi itik dari   teriknya matahari dan hujan. Sekitar pekarangan dibuat pagar dengan   tinggi � 75 cm.
3.   Kandang Itik Sistem Baterai
Kandang sistem ini mirip sekali dengan kandang baterai untuk ayam   petelur yaitu kandang individual. Semua kandang baterai dikumpulkan pada   satu tempat dan diberi atap serta dindingnya dipagar dengan bambu   anyaman atau kawat.
Kandang yang Ideal
Kandang yang diarahkan ke timur dengan maksud untuk memberikan   kesempatan sinar matahari pagi masuk ke dalam kandang, dengan demikian   diharapkan ruangan kandang menjadi sehat dan cukup terang. Tinggi   kandang dibuat tidak kurang dari 2 meter, sehingga peternak tidak perlu   membungkukkan badan pada saat melakukan pekerjaan di dalam kandang.   Dinding kandang sebaiknya ditutup tembok/bambu setinggi 60 cm dari   lantai, sedangkan sisanya dibiarkan terbuka cukup ditutup dengan kawat   atau bilah-bilah bambu.
Hal lain yang menjadi penentu ideal tidaknya kandang yang kita  dirikan  adalah luasan kandang serta daya tampungnya. Sebagai patokan  tiap satu  meter persegi kandang bisa didiami dengan 4 ekor itik dewasa  (umur >  6 bulan) dengan rumus sebagai berikut:

     Jumlah  itik yang  akan dipelihara 
=
     Luas kandang yang

     4
     diperlukan (m2)

 atau

    
Panjang kandang (m) X lebar  (m) X 4 = Jumlah itik yang  dipelihara


Sumber: LIPTAN BPTP JAKARTA,  No.:06/LIPTAN/BPTP  JKT/2001

Itik Mojosari



keanekaragaman hayati di Indonesia yang terdiri dari berbagai jenis flora dan fauna diwarnai oleh berbagai jenis itik yang tersebar di berbagai wilayah, dan merupakan sumberdaya genetik yang potensial untuk dikembangkan sebagai sumber pangan hewani. salah satu jenis itik yang telahg banyak di budidayakan dan merupakan sumber pendapatan yang dapak diandalkan oleh oleh keluarga petani di daerah pedesaan adalah itik mojosari. itik ini dipelihara terutama sebagai penghasil telur, baik dipelihara secara tradisional digembalakan maupun secara intensif terkurung.



itik mojosari mempunyai daerah penyebaran terutama di Jawa Timur, Jawa Tengah, Sumatra, serta hampir pulau- pulau besar di nusantara. pusat perkembangannya adalah di kecamatan mojosari kabupaten mojokerto, yang juga terkenal sebagai sumber pembibitan itik mojosari dengan total populasi sekitar 200.000 ekor induk, serta bisa menghasilkan DOD 10.000 sampai dengan 20.000 per hari. seperti halnya dengan beberapa jenis itik lain yang ada di Indonesia, itik mojosari ini merupakan keturunan dari bangsa itik "indian runnner" yang awalnya berasal dari india dan cukup terkenal di dunia sebagai bangsa itik petelur unggulan. proses adaptasi yang cukup lama dan perkebangan geografis di sekitar daerah pengembangannya telah menghasilkan itik mojosari yang seperti terlihat sekarang.



pada umumnya itik mojosari dipelihara di daerah dataran rendah dengan sumber pakan yang tersedia secara lokal, misalnya di daerah persawahan ataupun di sepanjang pesisir pantai, namun itik mojosari inipun mampu beradaptasi dan berproduksi dengan baik di daerah yang lebih tinggi. sebagaian besar ternak itik ini dipelihara secara ekstensif atau semi intensif.



secara visual, ciri- ciri morfologis itik mojosari adalah sebagai berikut:



1. warna bulu itik betina coklat tua polos di seluruh permukaan tubuh, kadang- kadang dengan sedikit kombinasi putih, dengan warna paruh dan kaki hitam



2. warna bulu pada jantan agak berbeda dari betina dimana warna bulu pada bagian kepala,leher dan dada coklat gelap mendekati hitam, bagian perut agak keputihan, dan bagian punggung coklat tua. dibagian sayap ada beberapa bulu suri yang berwarna hitam mengkilap. warnah paruh dan kaki itik jantan lebih hitam dari yang betina.



3. bentuk badan langsing dan hampir tegak menyerupai botol, dengan bobot badan dewasa antara 1,4 - 1,7 kg







*sumber balai pembibitan ternak unggul kambing domba itik (BPTU KDI) pelaihari.

sedikit berbagi tentang filosofi kehidupan sebagai peternak


Berternak sangat jauh berbeda dengan jenis pekerjaan mekanik maupun elektrik. Dimana seringkali realita sangat tidak sesuai dengan jalanya logika. Malah bisa saya katakan, pekerjaan dalam dunia peternakan ini faktor berserah diri kepada Sang Maha Menentukan sangat dibutuhkan setelah kita kerjakan yang terbaik.

Semakin hari memang semakin banyak pengalaman yang kita dapatkan, namun tetap saja hal tersebut belum merupakan jaminan kesuksesan dalam usaha kita. Istilah jawanya ternak itu, "sumende neng ngarsaning Gusti Alloh". banyak sekali yang menjadi penentu keberhasilan yang jauh dari kuasa kita. Terkadang kita sudah jalankan program pemeliharaan yang menurut kita itu yang terbaik. Namun sering kali juga tidak bisa menghasilkan produksi yang maksimal. Sering juga kita berhasil dengan produksi yang optimal namun harga jual yang kurang bersahabat.

Ada beberapa hal yang menurut saya cukup menarik dan mungkin juga berguna bagi anda:
  1. Jangan menyerah hari ini, karena kita tidak akan pernah tahu yang akan terjadi esok hari. Selalu kerjakan yang terbaik, tidak ada sesuatu yang mudah namun juga tidak ada sesuatu pun yang mustahil.
  2. Bersyukur atas segala yang sudah kita dapatkan, jangan pernah merasa dengki ataupun iri hati dengan teman seprofesi anda. Kita harus bisa menyadari bahwa pekerjaan memang bisa sama tetapi rejeki tentu akan berbeda.
  3. Dalam menghadapi sebuah persaingan, jangan pernah kita berusaha menutup rejeki orang lain, karena hal tersebut sebenarnya justru sebuah langkah awal untuk menutup pintu rejeki kita sendiri. Harus selalu di ingat bahwa bekerja itu untuk memperoleh rejeki bukan untuk melampiaskan emosi.
  4. Dalam hal kreativitas pemasaran, berusahalah menjadi yang pertama, karena orang tidak akan mengingat yang kedua, ketiga dan seterusnya
Pada akhirnya segala yang kita lakukan mintalah persetujan dari yang Mahakuasa, karena hanya Tuhan yang dapat menuntun kita sampai pada kehidupan yang sudah Dia tetapkan dan rencanakan.

Read more: http://centralunggas.blogspot.com/search?updated-min=2010-12-31T09%3A00%3A00-08%3A00&updated-max=2011-12-31T09%3A00%3A00-08%3A00&max-results=42#ixzz1KOLCWjDX

Silangan itik Petelur

Banyak hal atau faktor yang menentukan untuk keberhasilan sebuah peternakan itik petelur , salah satunya adalah bibit. Sekarang ini hal yang paling dirasakan oleh para peternak itik petelur adalah ketersediaan bibit yang berkualitas masih sangat kurang berada dipasaran. Pemerintah khususnya Departemen yang terkait dalam peternakan memang sudah lama melakukan riset dan pegembangan pengetahuan tentang masalah ini, dan telah menghasilkan berbagai bibit unggul untuk itik petelur. Tetapi sayangnya dari hasil pegembangan tersebut kita para peternak itik/bebek petelur belum bisa menikmatinya.
Beberapa jenis bibit itik petelur yang telah dikembangkan oleh BPT (Balai Penelitian Ternak) Ciawi, Bogor .diantaranya sbb:
  • BPT AK adalah hasil seleksi silangan antara jenis Alabio jantan dengan Betina jenis Khaki Campbell.
  • BPT KAT adalah hasil seleksi silangan antara tiga jenis itik yaitu Khaki Campbell jantan dengan alabio betina hasil persilangan antara alabio jantan dan itik tegal betina.
  • BPT KA adalah hasil seleksi silangan antara jenis Khaki Campbell jantan dan Alabio betina.
Bibit hasil silangan diatas mempunyai keunggulan produksi yang tinggi , kerabang telur berwarna hijau muda dan dan mempunyai konversi pakan yang bagus.
Tabel kemampuan produksi
Jenis itik
Jumlah telur
Bobot telur
(butir / tahun)
(gram / butir )
BPT AK
297
70
BPT KAT
282
70
BPT KA
274
70
( sumber : dari berbagai sumber )
Para peternak itik petelur saat ini memang harus mengakui bahwa bibit yang tersedia sebagian besar dipasaran memang tidaklah stabil karena kulitas bibit yang digunakan masih sangat beragam , terutama jika dilihat dari ketidakstabilan genetik bibit yang digunakan oleh para peternak sehingga mengakibatkan produksi juga tidak stabil dan rendah. Untuk mensiasatinya, kita memang harus benar benar pandai memilih untuk penggunaan bibit yang berkualitas dan seragam karena itu dapat meminimalkan fluktuasi produksi yang tinggi.
Pengaturan pola produksi juga memang harus di lakukan untuk menghindari kelebihan produksi dan mencegah terjadinya kelangkaan produk. Pada saat terjadi kelebihan produksi, harga akan turun. Begitu pula sebaliknya jika terjadi kelangkaan produk , harga akan naik. Untuk itu peternak harus bisa membaca trend permintaan dan penawaran produk dalam rangka mengatur pola produksi agar dapat mengantisipasi harga produk dipasaran karena peternak cenderung sebagai penerima harga dan bukan penentu harga.