Saturday 19 June 2010

Opor enthok

Daging unggas yang dimasak opor itu bisa juga digoreng. Rasanya, tentu lebih lezat ketimbang ayam goreng. Bumbu-bumbu yang telah meresap jauh hingga ke dalam tulang itu serasa membawa kita terbang ke awan. Serat-serat daging mungkin sedikit alot, namun mudah pisah dari tulang. Itulah salah satu ciri daging menthok gempal, namun dengan pengolahan tradisional Jawa, akan menjadi lembut dan gurih.
Kelezatan opor dan menthok goreng tradisional jawa ini dapat kita nikmati di Warung Makan Setia Rasa, yang ndongkrok di Dusun Pucang, Desa Prayan, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang. Warung milik Nanik ini memang letaknya agak jauh, dari jalan utama, namun siapa tahu, di warung yang berada di pinggir area persawahan ini menjadi jujugan para 'turis kuliner'. Suasana yang tenang akan menambah citarasa menikmati kelezatan masakan wanita asli Jawa ini.
Sedikit mengungkap rahasia masakannya, Nanik mengatakan agar daging entok empuk, memasaknya menggunakan kayu bakar pilihan. Proses memasak akan sedikit lama namun baginya yang terpenting adalah kualitas masakan, sehingga daging menjadi lembut dan bumbu-bumbu meresap hingga ke serat daging. "Tulang pun terasa gurih, racikan bumbu meresap juga ke tulang," ucapnya.
Jangan lewatkan menikmati sedapnya opor entok dengan sambal cabai rawit dan rebusan daun singkong atau selada air. Sambal cabai rawit super pedas ini diulek dengan bawang putih, dan kemudian diberi sedikit minyak goreng yang tadi digunakan menggoreng opor. Sambal pun selain pedas dan bikin mata merem melek dan badan gebrobyos, akan terselip khas mentok. Sambal cabai berfungsi pula sebagai penawar gurihnya opor entok. Namun, yang perlu diingat, waspada jangan sampai keasikan menyantap sambal cabai rawit itu, bisa-bisa perut panas

No comments:

Post a Comment