Monday 12 November 2012

JAMU BEBEK AGAR MENAMBAH NAFSU MAKAN DAN MENJAGA STAMINA DI MUSIM HUJAN

S Setyaningsih Andro12 November 19:56

Adapun pakan herbal tersebut terdiri atas :
temu lawak, jahe, bawang putih, kencur, gingseng dan daun pepaya. Semua bahan tersebut dicampur dan digiling hingga hancur.
Setelah itu campurkan zat EM4 sebagai fermentasi dan masukan ke dalam tong dan diendapkan selama satu minggu yang dikontrol setiap hari dengan membuka tutup selama 10 menit untuk mengeluarkan gasnya.
Setelah seminggu baru jamu bisa digunakan dan diberikan pada bebek dengan mencampurkan ke dalam air minum dengan perbandingan 2 sendok untuk 1 liter air. Berikan 4 kali sehari, yakni pada pagi, siang, sore, dan pukul 9 malam

Sent from BlackBerry® on 3

Sedikit Tentang Bebek

I. Seleksi Bibit
Bibit itik di Indonesia dibagi dalam dua kelompok yaitu :

A. Itik Lokal
Itik Tegal (Tegal) Ciri-ciri : warna bulu putih polos sampai cokelat hitam, warna paruh dan kaki kuning atau hitam.

Itik Mojosari (Mojosari Jawa Timur) Ciri-ciri : warna bulu cokelat muda sampai cokelat tua, warna paruh hitam dan kaki berwarna hitam.

Itik Alabio (Amuntai Kalimantan Selatan) Ciri-ciri : badan lebih besar dibandingkan dengan itik Tegal.

Itik Asahan dikembangkan di Tanjung Balai, Sumatera Utara.

Itik Persilangan (bebek hibrida) bebek Peking dan Bebek Mojosari

II. Pakan
Pakan bebek terdiri dari berbagai macam dari muali pabrikan, limbah sayur, kimbah makanan, seperti
Jenis Pakan : jagung, dedak padi,buras, siping, bungkil kedelai, bungkil kelapa,
Pemberian Pakan :
Umur 1 – 2 minggu 60 gr/ekor/hari.
Umur 3 – 4 minggu 80 gr/ekor/hari.
Umur 5 – 9 minggu 100 gr/ekor/hari.
Umur 10 minggu 150-180gr/ekor/hari.

III. Perkandangan
Lokasi Kandang Jauh dari keramaian, Ada atau dekat dengan sumber air, Tidak terlalu dekat dengan rumah, Mudah dalam pengawasan, Bahkan dalam petani bebek terdapat mitos bahwa kadang harus dekat dengan kuburan
Bahan kandang bisa terbuat dari kerangka kayu atau bambu, atap genteng dan lantainya pasir atau kapur.
Terdapat Kolam sebagai temapat untuk mandi, mendinginkan badan dan tempat bermai bebek
Daya tampung untuk 100 ekor itik :
Umur 1 hari – 2 minggu 1 -2 m.
Umur 1 – 2 minggu 2 – 4 m.
Umur 2 – 4 minggu 4 – 6 m.
Umur 4 – 6 minggu 6 – 8 m.
Umur 6 – 8 minggu 8 – 10 m.
Itik dara sampai umur 6 bulan 5 – 10 ekor/m.

IV. Tatalaksana Pemeliharaan
Secara ekstensif yaitu pemeliharaan yang berpindah-pindah.
Secara intensif yaitu secara terus-menerus dikandangkan seperti ayam ras.
Secara semi intensif yaitu dipelihara di kandang yanga ada halaman berpagar.
Perbandingan jantan dan betina (sex ratio) adalah 1 : 10 dan dipilih ternak itik yang berproduksi tinggi.

V. Kesehatan
Penyakit Berak Kapur.
Penyebab : Bakteri Salmonella Pullorum. Tanda-tanda : Berak putih, lengket seperti pasta.
Pencegahan : Kebersihan kandang, makanan, minuman, vaksinasi, dan itik yang sakit dipisahkan.
Penyakit Cacing.
Penyebab : Berbagai jenis cacing.
Tanda-tanda : Nafsu makan kurang, kadang-kadang mencret, bulu kusam, kurus, dan produksi telur menurun.
Pencegahan : Kandang harus bersih, kering tidak lembab, makanan dan minuman harus bersih dan sanitasi kandang.
Lumpuh.
Penyebab : Kekurangan vitamin B.
Tanda-tanda : Kaki bengkak dibagian persendian, jalan pincang dan lumpuh, kelihatan ngantuk,terkadang keluar air mata berlebihan.
Pencegahan : Pemberian sayuran / hijauan dalam bentuk segar setiap hari.

VI.Pasca Panen
Telur itik dapat diolah menjadi telur asin, telur pindang, dll.
Bebek dapat diolah menjadi bebek panggang dll
Bulu dapat diolah menjadi kerajinan tangan
Tinja/kotoran itik dapat menjadi pupuk.

Sumber: Dinas Peternakan Prop. Lampun

Sent from BlackBerry® on 3