Saturday 23 April 2011

SISTEM PERKANDANGAN ITIK PETELUR

Di  Indonesia masih banyak  ternak itik dipelihara secara tradisional yaitu  dengan mengembalakan  itik di sawah atau di tempat-tempat yang banyak  air. Dengan semakin  sempitnya areal pengembalaan dan banyaknya kasus  kematian ternak akibat  keracunan pestisida, maka pemeliharaan cara ini  makin terancam  kelestariannya.
Salah satu usaha yang dipandang mampu mengatasi  masalah ini adalah  dengan mengalihkan sistem pemeliharaan dari sistem  tradisional ke  sistem intensif yaitu dengan cara beternak itik tanpa air  atau di  kandangkan, ini lebih menguntung­kan karena kesehatan dan  keselamatan  itik lebih terjamin. Selain itu, produktivitas telur lebih  tinggi serta  biaya pemeliharaan lebih efisien.
Banyak penelitian membuktikan bahwa itik tidak mutlak  membutuhkan air  untuk berenang. Terbukti bahwa pemeliharaan itik secara  intensif dan  terkurung dapat mencapai produksi yang optimal yaitu  sebanyak 203  butir/tahun/ekor, sedangkan yang digembalakan hanya  menghasilkan telur  sebanyak 124 butir/tahun.
Syarat Perkandangan
Kandang merupakan tempat kediaman ternak dan dari  kandang tersebut,  ternak memperoleh manfaat. Agar pembuatan kandang  tersebut benar-benar  menghasilkan manfaat yang sebesar­-besarnya bagi  itik, maka diperlukan  pengetahuan tentang perkandangan antara lain:
 1.     Kandang harus dapat memberikan kenyamanan bagi  itik,  artinya tidak menyebabkan itik gelisah dan mudah terkejut.

 2.     Kandang harus memberikan kesehatan bagi itik yang  ada di  dalamnya (tingkat kematian itik dalam kandang rendah).

 3.     Kandang yang dibangun harus memberi­kan hasil bagi   peternak berupa telur yang lebih banyak daripada pemeliharaan tanpa   kandang.

 4.     Dalam membangun kandang hendaknya tidak mengganggu   peternak dan keluarganya. Sebaliknya keluarga peternak juga tidak   mengganggu itik tersebut.

 5.     Kandang yang dibangun itu harus memenuhi syarat   ekonomis, artinya tidak terlalu mahal tetapi memenuhi syarat di atas.


Jenis Kandang
1.   Kandang Itik Sistem Terkurung
Kandang ini sesuai bagi itik komersial untuk produksi  telur konsumsi.  Lantai kandang dapat terbuat dari tanah yang  dipadatkan, bagian atas  dilapisi kapur dan barulah diletakkan alas  berupa kulit padi atau bekas  serutan gergaji. Kelemahannya adalah bila  alas kandang basah karena  tumpahan air minum, agak sulit untuk  membersihkan dan mengeringkannya  terutama pada daerah yang  kelembaban­nya terlalu tinggi, hal ini akan  menyebabkan timbulnya  penyakit.
2.   Kandang Itik Sistem Pekarangan
Kandang itik sistem ini merupakan kombinasi antara terkurung dengan   sistem lepas. Lantai kandang padat yang dilapisi sekam padi. Atap   kandang yang cocok adalah atap satu muka dengan lubang angin di atasnya.   Pada pekarangan yang disediakan itulah terdapat tempat pakan dan   minuman itik. Sedikit pelindung akan berguna melindungi itik dari   teriknya matahari dan hujan. Sekitar pekarangan dibuat pagar dengan   tinggi � 75 cm.
3.   Kandang Itik Sistem Baterai
Kandang sistem ini mirip sekali dengan kandang baterai untuk ayam   petelur yaitu kandang individual. Semua kandang baterai dikumpulkan pada   satu tempat dan diberi atap serta dindingnya dipagar dengan bambu   anyaman atau kawat.
Kandang yang Ideal
Kandang yang diarahkan ke timur dengan maksud untuk memberikan   kesempatan sinar matahari pagi masuk ke dalam kandang, dengan demikian   diharapkan ruangan kandang menjadi sehat dan cukup terang. Tinggi   kandang dibuat tidak kurang dari 2 meter, sehingga peternak tidak perlu   membungkukkan badan pada saat melakukan pekerjaan di dalam kandang.   Dinding kandang sebaiknya ditutup tembok/bambu setinggi 60 cm dari   lantai, sedangkan sisanya dibiarkan terbuka cukup ditutup dengan kawat   atau bilah-bilah bambu.
Hal lain yang menjadi penentu ideal tidaknya kandang yang kita  dirikan  adalah luasan kandang serta daya tampungnya. Sebagai patokan  tiap satu  meter persegi kandang bisa didiami dengan 4 ekor itik dewasa  (umur >  6 bulan) dengan rumus sebagai berikut:

     Jumlah  itik yang  akan dipelihara 
=
     Luas kandang yang

     4
     diperlukan (m2)

 atau

    
Panjang kandang (m) X lebar  (m) X 4 = Jumlah itik yang  dipelihara


Sumber: LIPTAN BPTP JAKARTA,  No.:06/LIPTAN/BPTP  JKT/2001

No comments:

Post a Comment