Saturday 23 April 2011

Silangan itik Petelur

Banyak hal atau faktor yang menentukan untuk keberhasilan sebuah peternakan itik petelur , salah satunya adalah bibit. Sekarang ini hal yang paling dirasakan oleh para peternak itik petelur adalah ketersediaan bibit yang berkualitas masih sangat kurang berada dipasaran. Pemerintah khususnya Departemen yang terkait dalam peternakan memang sudah lama melakukan riset dan pegembangan pengetahuan tentang masalah ini, dan telah menghasilkan berbagai bibit unggul untuk itik petelur. Tetapi sayangnya dari hasil pegembangan tersebut kita para peternak itik/bebek petelur belum bisa menikmatinya.
Beberapa jenis bibit itik petelur yang telah dikembangkan oleh BPT (Balai Penelitian Ternak) Ciawi, Bogor .diantaranya sbb:
  • BPT AK adalah hasil seleksi silangan antara jenis Alabio jantan dengan Betina jenis Khaki Campbell.
  • BPT KAT adalah hasil seleksi silangan antara tiga jenis itik yaitu Khaki Campbell jantan dengan alabio betina hasil persilangan antara alabio jantan dan itik tegal betina.
  • BPT KA adalah hasil seleksi silangan antara jenis Khaki Campbell jantan dan Alabio betina.
Bibit hasil silangan diatas mempunyai keunggulan produksi yang tinggi , kerabang telur berwarna hijau muda dan dan mempunyai konversi pakan yang bagus.
Tabel kemampuan produksi
Jenis itik
Jumlah telur
Bobot telur
(butir / tahun)
(gram / butir )
BPT AK
297
70
BPT KAT
282
70
BPT KA
274
70
( sumber : dari berbagai sumber )
Para peternak itik petelur saat ini memang harus mengakui bahwa bibit yang tersedia sebagian besar dipasaran memang tidaklah stabil karena kulitas bibit yang digunakan masih sangat beragam , terutama jika dilihat dari ketidakstabilan genetik bibit yang digunakan oleh para peternak sehingga mengakibatkan produksi juga tidak stabil dan rendah. Untuk mensiasatinya, kita memang harus benar benar pandai memilih untuk penggunaan bibit yang berkualitas dan seragam karena itu dapat meminimalkan fluktuasi produksi yang tinggi.
Pengaturan pola produksi juga memang harus di lakukan untuk menghindari kelebihan produksi dan mencegah terjadinya kelangkaan produk. Pada saat terjadi kelebihan produksi, harga akan turun. Begitu pula sebaliknya jika terjadi kelangkaan produk , harga akan naik. Untuk itu peternak harus bisa membaca trend permintaan dan penawaran produk dalam rangka mengatur pola produksi agar dapat mengantisipasi harga produk dipasaran karena peternak cenderung sebagai penerima harga dan bukan penentu harga.

No comments:

Post a Comment