Friday 28 January 2011

Peluang usaha perbebekan

Membicarakan peluang usaha atau bisnis dari ternak itik untuk saat sekarang ini ibarat membicarakan sebuah sumber air yang terus mengalirkan airnya. Bagaimana tidak, itik yang dulu di kenal hanya sebagai ternak penghasil telur saja sekarang sudah mempunyai fungsi ganda yaitu sebagai ternak penyuplai daging juga. Maka tak salah kalau peternak kita mengelompokkan ternak itik menjadi itik petelur dan itik pedaging atau potong. dan mau diakui atau tidak, ternak itik begitu banyak membawa dampak perubahan dalam kehidupan sosial ekonomi kemasyarakatan.

Setelah mendapat apresiasi dan tanggapan yang cukup banyak dari artikel kami yang sebelumnya dengan judul “Darimana Memulai Usaha Ternak Itik” maka kami berusaha mencoba menggali lagi usaha-usaha apa yang masih bisa diusahakan dari ternak yang satu ini. Dan Alhamdulillah dengan izin Allah kami menemukan 6 macam usaha alternatif dari ternak ini. Kalau digali lebih jauh kami yakin masih ada peluang usaha yang lainnya. Macam usaha tersebut adalah :

  1. Pemeliharaan itik yang telah mengalami rontok bulu (moulting) kali pertama. Banyak di antara peternak itik yang menjual itiknya ketika telah mengalami rontok bulu untuk kali pertama. Beberapa alasan mereka diantaranya : 1) ketika itik mengalami rontok bulu produksi sangat rendah bahkan bisa 0% tapi peternak tetap mengeluarkan biaya untuk pakan, 2) produktifitas itik akan menurun pada periode peneluran ke dua (setelah rontok bulu pertama) hingga 40%, 3) ketidaktahuan peternak akan itik yang masih akan berproduksi tinggi atau rendah pada periode peneluran ke dua atau setelahnya. Alasan lain yang kadang muncul antara lain : kebutuhan uang mendesak, pingin ganti usaha, ingin peremajaan lagi (pemeliharaan dari DOD) tapi tidak ada modal, dan alasan-alasan lainnya. Apakah benar itik pada periode peneluran ke dua produktifitasnya rendah? Kami jawab ya, tapi ada solusi untuk mengatasinya yaitu 1) menggembalakan itik di areal persawahan atau sungai-sungai untuk meminimalkan biaya pakan, 2) melakukan seleksi dan culling karena itik yang sudah mengalami penyeleksian dan pengafkiran produksinya bisa 90-100%. Mengapa? karena itik-itik yang kita beri pakan hampir semuanya berproduksi.
  1. Mengusahakan itik persilangan seperti itik MA atau AM (hasil persilangan itik Mojosari x Alabio), Tiktok (hasil persilangan itik x menthok), dan sebagainya. Banyak sudah model orientasi bisnis yang muncul akhir-akhir ini salah satunya adalah menciptakan strain baru untuk unggas air. Itik MA atau AM di yakini orang sebagai itik yang mempunyai kemampuan produksi (bertelur) tinggi dari induk tetuanya yaitu mojosari dan alabio. Telur yang di hasilkan juga berukuran lebih besar dan warna kerabang juga masih menarik. Sedangkan untuk tujuan daging sudah ada yang menciptakan tiktok yaitu strain baru dari hasil persilangan itik betina dengan enthok jantan. Hasilnya juga sudah terbukti nyata yaitu laju pertumbuhan yang cepat dengan kualitas karkas yang cukup baik. Terus bagaimana kalau persilangan itu dibalik? Yaitu itik jantan yang mengawini enthok betina. Kami berharap anda lah yang memulai untuk terjun di peluang ini dan perlu anda ketahui bahwa permintaan akan dod tiktok juga cukup tinggi padahal harga yang ditawarkan  juga relatif mahal. Semoga bisa menjadi pertimbangan.
  1. Memelihara itik yang sudah berumur 1 bulan untuk tujuan penggemukan (fattening). Lama waktu untuk penggemukan cukup 3-4 minggu sehingga waktu usaha bisa lebih pendek dan perputaran modal bisa lebih cepat. Dengan memanfaatkan fase pembentukan lemak dari periode  pertumbuhan dan juga compensatory growth (menggenjot laju pertumbuhan ternak yang semula mendapat pakan kurang bagus tapi ternak mempunyai potensi untuk bisa gemuk dengan perlakuan (treatment) pakan yang bagus pula). Tapi ada juga sisi kelemahannya yaitu ternak yang awalnya dipelihara dengan pakan ala kadarnya biasanya laju pertumbuhannya juga biasa-biasa saja. Di samping itu kadang kala ada itik yang sudah berumur tapi kelihatan badanya masih kecil sehingga kalau kita tidak pandai-pandai memilih atau kenal peternak yang jujur juga akan mengalami kesulitan. Alih-alih untung yang kita peroleh, buntung yang akan kita petik. Tapi sebaliknya kalau kita sudah terjun di dalamnya dan menguasai permasalahan maka tidak mustahil keuntungan yang berlipat dengan waktu yang singkat yang akan kita dapat.
  1. Suplyer pakan ternak  Jarang kita jumpai di toko pakan ayam (yang popular dengan nama poultry shop) bahan pakan seperti nasi kering (karak, aking), dedak, kulit kerang, bekicot, ikan segar (sortiran) dan sebagainya. Kita ketahui bersama bahwa itik termasuk ternak yang konsumsi pakannya cukup banyak. Untuk itik yang sudah bertelur saja konsumsi pakannya dalam sehari rata-rata 150 gram dan bisa kita dibayangkan kalau seorang peternak mempunyai 500 ekor akan menghabiskan pakan sebanyak 75 kg/hari. Dan kalau kita bisa mengantongi keuntungan dari pakan Rp  200,-/kg maka keuntungan kita adalah Rp 15.000,-  per hari untuk satu orang peternak. Kalau ada 10 saja peternak yang kebutuhan pakan ternaknya kita yang supplay bisa dibayangkan keuntungan kita perharinya. Kami yakin gaji orang-orang yang pakai sepatu kalau pergi ke kantor, berpakaian necis dan berdasi akan kalah dengan penghasilan kita.
  1. Suplyer daging itik Semakin merebaknya warung, restoran atau rumah makan yang menyediakan menu masakan daging bebek seperti bebek goreng, bebek presto, bbebek panggang atau menu lainnya membuka peluang usaha untuk kita terjun di dalamnya sebagai suplyer daging itik. Daging itik yang dibutuhkan biasanya daging itik muda (umur 2-3 bulan) dan daging itik afkir. Memang butuh modal besar dan bisa 2-3 kali lipat untuk mengantisipasi kecurangan rekan bisnis. Keuntungan memang tidak banyak tapi kontinyuitas usaha bisa kita jadikan pegangan. Untuk satu ekor itik paling bisa untung sekitar Rp 2.000 - Rp 3.000. Tapi jangan lupa rasa syukur akan menambah keberkahan rezeki yang kita peroleh dan tentu akan mendatangkan keridhoan Yang Memberi Rezeki. Jangan lupa untuk selalu waspada dan hati-hati dengan rekan bisnis karena tidak sedikit yang gulung tikar pada usaha ini. Masalah bukan pada permintaan produk tapi pada manajemen pembayaran produk.
  1. Suplyer telur itik baik untuk tujuan konsumsi (seperti tukang jamu, tukang martabak, industri bakery, produsen telur asin), atau untuk kebutuhan telur tetas. Peluang untuk terjun di dalamnya masih sangat terbuka luas. Kalau anda tidak percaya, anda bisa datang langsung ke peternak itik dan cobalah untuk membeli telurnya dengan jumlah banyak dan kontinyu. Kami yakin anda tidak akan mendapatkannya karena mereka sudah punya pengepul atau pelanggan tetap. Berdasarkan pengamatan di tempat kami juga, telur itik selalu habis terserap oleh pasar baik pasar lokal atau pasar luar daerah. Anda juga bisa sedikit kreatif dengan menjadi penyedia telur itik dari pemeliharaan non intensif, artinya telur itik yang dihasilkan dari hasil penggembalaan. Telur ini biasanya di buru oleh orang yang mempunyai alergi telur.

No comments:

Post a Comment