Tuesday, 19 April 2011

INFO BEBEK


CV PASS-3 adalah supplier /dealer bebek potong hidup, potong segar ataupun karkas dengan kapasitas produksi yang terus meningkat. Peternakan kami beserta mitra  menggunakan pola modern dengan kualitas pakan yang diatur demikian rupa sehingga menghasilkan bebek bermutu tinggi dengan daging yang tebal dan gurih sehingga sangat diterima dan digemari di restoran bebek ternama . agar supply usaha kami dapat terjamin Kami juga bekerjasama/bermitra  dengan masyarakat untuk meningkatkan ekonomi rakyat baik mandiri maupun koperasi  .
Mutu daging bebek kami HALAL dan dijamin kualitasnya karena proses pemotongan dan pembersihan dengan menggunakan cara modern dengan mengutamakan  kebersihan  serta  dengan pengendalian kualitas yang ketat . Saat ini kami telah memasok daging bebek potong  di restoran restoran ternama ataupun hotel berbintang di Jawa tengah ,Jakarta ,Bandung dan Jogjakarta

KAMI SIAP MEMBANTU KEBUTUHAN SUPPLY BEBEK ANDA ,DOD,BEBEK POTONG HIDUP DARI
BERBAGAI UKURAN SAMPAI AFKIR,BAIK HIDUP MAUPUN KARKAS DENGAN KUALITAS TERBAIK
DAN TERPERCAYA ,Silahkan lihat penawaran terbaru kami dibawah ini:

Dod
Jenis Solo ( Pengging) Jantan Rp.3500
Jenis Solo ( Pengging) Betina Rp.call
Jenis Solo ( Pengging) campuran 50:50 Rp.4000
Jenis DOD Peking super Rp.13.000
Waktu pemesanan minimal 2 minggu sebelumnya uang muka 50%

MENYEDIAKAN BEBEK POTONG JANTAN MUDA HIDUP ( UMUR 1-3 BULAN)
Berat 0,8-0,9 harga Rp.19.000
Berat 1,1-1,2 harga Rp. 26.000
Berat 1,3-1,4 harga Rp. 27.000
Harga diatas franco kami ( diluar ongkos kirim).

BEBEK AFKIR
Berat ratarata 1,3Kg Harga Rp.36.000
Harga franco kami ( diluar ongkos kirim).

KARKAS SUPER DENGAN DAGING YANG TEBAL,BERSIH DAN HALAL
Berat 0,5 -0,6kg ( dengan kepala) Harga Rp.19.000
Berat 0,7-0,8 (tanpa kepala dan jeroan) Harga Rp.29.000

JUAL PAKAN
Campuran pakan yang berasal dari jeroan ayam potong segar dan potongan kepala
ayam , digiling halus mirip dengan korned kasar .sangat cocok untuk campuran
pakan bebek potong/petelur, lele atau babi.
Pakan masih berbentuk basah

Harga 1Kg Rp.2900

Minimal order dilokasi kami tidak dibatasi
Minimal order untuk dikirimkan keluar kota 500kg
Sekali lagi pakan berbebtuk basah pengawetan bisa dengan cara
dibekukan/dikeringkan sendiri .Direbus atau langsung di berikan ke ternak.

Harga dapat berubah sewaktu waktu tanpa pemberitahuan mengikuti permintaan dan
cuaca

Hubungi :
CV.Pass-3
Telp:083 83 888 1101/02989111 576
untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kami maupun harga terbaru Silahkan hubungi kami di 0298 9111756 atau 083838881101
email passtiga@gmail.com

Pakan Alterbative 2

Prodak makanan yang selama ini di gunakan oleh banyak peternak dalam member makanan adalah  bekatul ,Loyang( gaking ) dan ikan  sedang untuk tambahan konsentrat  sangat sedikit di berikan mengingat harga yang cukup mahal .Untuk itu saya mencoba mencari alternative makanan yang lebih murah namun ketersediaan gizi yang ada tidak terkurangi . Dengan berbekal  teman maka saya mendapat info adanya alternative makanan yang tidak kalah dari makanan yang se;lama ini kami berikan ,mulailah saya mengadakan experiment dan kebetulan oleh pihak penjual ternyata telah di berikan lab .sungguh di luar duggaan makanan yang di berikan ternyata cukup bagus dan dengan harga yang sangat terjangkau .komposisi akirnya kami mencari yang pas dan hasil yang bagus .Dengan bekatul 20kg ditambah Loyang 20kg dan makanan tambahan yang merupakan limbah yang dapat di manfaatkan berupa sisa rebusan gandum dan jagung ternyata lebih baik dengan memberikan ikan dengan ukuran yang sama ternyata hasil untuk itik pedaging sanggat bagus ,dan saat ini sedang kamu uji untuk itik petelor .Nanti bila sudah ada hasil yang bagus maka akan kami berikan info yang lengkap.
Sebagai bahan pertimbangan saat ini adalah harga bekatul Rp 1.650 (seribu enamratus limapuluh rupiah) dan Loyang mencapai Rp 2.100 ( duaribu seratus rupiah)maka akan membuat peternak menjerit ,sedang harga makanan yang kami dapatkan seharga max Rp 1.250 (seribu duaratus limapuluh rupiah ).LUMAYAN KAN BUAT ITUNGAN HARIAN

Berternak Bebek Tiktok


Selingkuh ternyata bukan cuma monopoli manusia. Bebek betina dan entok jantan biasa melakukannya. Malah, perselingkuhan bebek dan entok ini sudah menelurkan anak bernama tiktok. Bagi Santoso, peternak bebek asal Depok, Jawa Barat, tiktok adalah sumber rezeki. "Saya mengawinkan itik betina dengan entok jantan. Orang lain biasanya melakukan kebalikannya," ujarnya.Tubuh tiktok jauh lebih bongsor ketimbang bebek. Soal rasa, daging tiktok tak kalah dengan daging bebek. Kini Santoso benar-benar menikmati laba gurih dari berjualan daging tiktok.Pria yang berternak unggas sejak 1985 menjelaskan bahwa berternak tiktok lebih murah ketimbang berternak bebek. Maklum, tubuh tiktok lebih cepat besar ketimbang bebek. Dengan begitu, ongkos merawat tiktok juga lebih sedikit.
Untuk membesarkan tiktok hingga mencapai berat 2 kg, Santosa mengaku hanya membutuhkan waktu satu setengah sampai dua bulan. "Kalau bebek biasa, setidaknya membutuhkan waktu empat hingga lima bulan," ujarnya.
Soal makanan, tiktok juga terbilang tidak rewel. Hewan ternak ini doyan makan apa saja, mulai dari dedak hingga limbah dapur. Cuma, Santoso memiliki ramuan khusus untuk makanan tiktok. Ada dua jenis bahan baku makanan tiktok ini. Pertama adalah dedak dan limbah roti. Harga dedak itu di pasar sekitar Rp 2.000 per kg. Sementara itu, untuk limbah roti, harga per kilogram Rp 5.000.Sebagai gambaran, untuk membesarkan satu tiktok hingga layak dipotong butuh waktu sekitar dua bulan. Selama itu, satu tiktok bisa menghabiskan pakan sekitar 6 kg bahan campuran dedak dan roti. Saat ini Santosa memelihara setidaknya 500-600 tiktok. "Tiap bulan, saya menghabiskan 1,8 ton pakan," ujarnya.Santosa mengaku tidak sulit mendapatkan bahan makanan bebek. Bahan ini tersedia di banyak toko penjual makanan ternak. Santoso juga mengatakan bahwa modal berbisnis ini tidaklah terlalu banyak. "Waktu tahun 1985 modal saya hanya Rp 1 juta," ujarnya.
Untuk mendapatkan tiktok tergolong mudah. Santoso mengungkapkan, hampir setiap hari ia mengawinkan beberapa pasang itik dan entok. Dari hasil persilangan itu Santoso bisa mendapatkan 30-50 butir telur.
Ia selanjutnya memasukkan telur dalam inkubasi sebagai media penetasan. Lama penetasan sebulan. Setelah menetas, bayi tiktok siap dibesarkan dan siap dipotong setelah berumur dua bulan.Telur agak sensitifCuma, Santoso mewanti-wanti. Proses penetasan merupakan bagian yang sangat menentukan. Proses melakukan inkubasi, misalnya, harus dilakukan secara hati-hati. Sebab, telur-telur ini agak sensitif. "Bisa-bisa tidak jadi bebekatau pertumbuhannya lambat," ujar Santosa. Untuk pemilihan induk yang akan dikawinkan, Santoso mempunyai itik sebanyak 300 ekor dan entok sebanyak 20 ekor. "Saya harus menyiapkan induk sebanyak itu. Kalau kurang, saya akan membeli itik atau entok lagi," ujarnya.Saat ini Santoso bisa menghasilkan 100 ekor tiktok dewasa setiap hari. Cuma, ia belum bisa melayani pesanan tiktok dari restoran lain. Maklum, seluruh tiktok itu masih menjadi sumber pasokan bagi restoran miliknya. Di restoran ia menjual per ekor tiktok seharga Rp 60.000. "Saya mengambil untung Rp 10.000 per ekor," ujarnya.
Santosa mengaku memprioritaskan hasil silangan tiktok untuk memasok kebutuhan restorannya. Padahal, menurutnya, permintaan dari luar hasil ternak silangannya ini lumayan besar. "Saya sering didatangi restoran yang meminta saya memasok bebek ke mereka," ujarnya.
Kalau dijual di pasar, harga tiktok bisa seharga Rp 40.000-Rp 50.000 per ekor. Sayang, Santosa enggan blak-blakan soal berapa keuntungan bersih yang diraupnya dari bisnis anak persilangan itik dan entok itu.Santoso mengklaim, protein daging tiktok lebih tinggi ketimbang bebek, sedangkan kolesterol tiktok lebih rendah dibandingkan dengan bebekbiasa. "Saya sudah mengetes di laboratorium IPB dan ada sertifikatnya," ujarnya.Santoso mengatakan, bisnis ternak bebek silangan ini masih mempunyai prospek bagus. Selain bisa menghasilkan puluhan juta per bulan, memelihara tiktok juga semudah memeliharabebek. Tiktok termasuk unggas yang bandel dan tahan banting. Tiktok juga relatif tahan terhadap virus flu burung. "Tinggal sediakan lahan saja, bebek itu akan hidup sendiri," ujarnya.

Cara Membedakan Jenis Kelamin Bebek/Itik Jantan dan Betina DOD (Day Old Duck)


Ada tiga cara metode sederhana yang dapat digunakan untuk membedakan mana anak itik yang laki-laki (jantan) dan mana itik yang perempuan (betina) yaitu dengan teknik bend sexing, voice sexing dan hand sexing. Bagi yang pemula sebaiknya memilik tehnik sexing yang hand karena tingkat kesulitan rendah dan tingkat kebenaran yang tinggi.
1. Hand Sexing
Hand sexing adalah cara menentukan bebek jantan betina dengan memegang dan melihat bagian anus / dubur / kloaka bebek. Pegang bebek dengan tangan kiri dengan punggung ke arah bawah serta tangan kanan membuka dubur. Jika ada tonjolan runcing warna putih seperti akar kecambah maka itu jantan, sedangkan apabila tidak ada maka betina.
2. Voice Sexing
Voice sexing adalah cara menentukan bebek jantan betina dengan mendengar suaranya. Pegang bebek dan tekan bagian pangkal leher di dekat tembolok. Jika suara serak maka jantan dan jika melengking nyaring itu bebek betina.
3. Bend Sexing
Bend sexing adalah cara membedakan kelamin betina dan jantan anak bebek/itik dod (day old duck) dengan melihat gerak-gerik bebek. Yang jantan kepala lebih besar, badan lebih besar, warna bulu gelap, gerakan lebih tenang, bulu kepala kasar panjang, paruh runcing gelap melengkung, sedangkan yang betina kebalikannya.
Keterangan :
DOD / day old duck adalah itik/bebek yang baru menetas.


Sumber :

Usaha Penetasan dan Pembesaran Meri


Usaha peternakan meri terbagi atas usaha penetasan telur bebek yang menghasilkan meri, dan kedua adalah usaha pembesaran atau peternakan meri. Menurut Drs. Arsidi, Ketua Kelompok Tani Ternak Itik “Rambon Sejati” di Cirebon, Jawa Barat, kedua usaha ini sama-sama menguntungkan. Perbedaan usaha ini, ternak meri membutuhkan lokasi yang cukup luas, sedangkan usaha penetasan dapat dilakukan dilahan yang terbatas. Selain itu usaha ini juga bisa dilakukan keluarga dirumah, jadi benar-benar usaha home industry.
Yang dimaksud dengan meri adalah anak bebek dari menetas sampai usia 1 bulan, atau belum menjadi bebek. Pembesaran meri jantan menghasilkan bebek pedaging dan meri betina yang dibesarkan menghasilkan telur bebek.
Seperti diakui oleh Drs. Arsidi, banyak sekali permintaan akan bebek, yakni dari daging dan telurnya. Tingginya permintaan akan bebek pedagingyang begitu besar juga terlihat dari beberapa rumah makan, restoran dan warung tenda yang menawarkan bebek sebagai menu unggulan sehingga membuat harga bebek melambung tinggi.
Karena melonjaknya harga bebek terutama untuk bebek tua yang dijual setelah masa pembesaran 6 bulan, kini beberapa dari rumah makan atau restoran ada yang beralih menggunakan bebek muda. Sebut saja Sugeng, pemilik warung tenda Joko Putra dikawasan Pasar Blok A Jakarta Selatan dimana selain bebek tua ia juga memakai bebek muda yang usianya 3-4 bulan. Pertimbangannya adalah harganya yang lebih murah dan proses memasaknya juga lebih cepat, dan juga permintaan dari konsumen juga cukup tinggi.
Bebek jantan dewasa atau pedaging harganya sekitar Rp. 25 ribu–30 ribu per-ekor dan bebek betina siap telur, atau yang biasa disebut bebek bayah harga jualnya Rp. 45 ribu-50 ribu. Harga ini berbeda jauh jika dibandingkan dengan bebek muda atau meri yang dibesarkan dari usia 45 hari hingga 3 bulan. Sedangkan menurut Nur Ihsan, peternak dan pengepul bebek muda/meri dari Mojokerto, harga dari peternak untuk usia 45 hari dengan berat 1 kg/ekor Rp. 16.500, 60 hari berat 1,2 kg/ekor Rp. 22 ribu, dan berat 1,5 kg/ekor Rp. 27 ribu pada usia 3 bulan.
Prospek
Prospek ternak pembesaran meri menjadi bebek muda ini akan terus meroket. Seperti yang diungkapkan Dody Faizal, Ketua Kemitraan Ternak Bebek Desa Sadar Mojoanyar, pertenak di Mojokerto Jawa Timur baru saja memenuhi permintaan sebesar 90% untuk pasar Surabaya, Mojokerto, Jakarta dan Bali.
Dengan semakin besarnya pemintaan bebek muda, maka permintaan meri yang akan dibesarkan menjadi bebek muda atau disebut juga DOD (Day Old Duck) juga semakin tinggi. Namun menurut Drs. Arsidi penetas meri atau penghasil DODO masih terbilang sedikit. Di Jawa Barat misalnya sentra penghasil DOD adalah di Desa Kroya dan Karanganyar Cirebon. Dari Desa Kroya baru bisa memenuhi kurang dari 50% permintaan. Desa Kroya baru bisa memasok rutin DOD untuk daerah Sumatera Selatan, Muara Enim Palembang, Jambi, Lampung, dan Jakarta Utarasebanyak 20 ribu ekor/minggu. Ada juga pelaku usaha yang memasok ke daerah Medan dan Padang.
Sedangkan untuk sentra pembesaran meri menjadi bebek muda ada didaerah Karawang, Cirebon, Brebes, dan Mojokerto. Di Mojokerto yang terkenal adalah bebek Mojosari, karena salah satu sentra ternak bebek di Mojokerto terdapat di Kecamatan Mojosari. Di Kab. Mojokerto ini juga terdapat beberapa kelompok tani ternak bebek. Salah satu yang terkenal adalah kelompok tani ternak bebek Lestari Jaya yang terletak di Desa Modopuro, Kecamatan Mojosari. Jumlah anggota kelompok tani ternak bebek tersebut berjumlah 42 orang semuanya wanita. Produk yang dihasilkan oleh kelompok tani ternak bebek tersebut adalah telur bebek, DOD, dan telur asin.
Suhu
Untuk usaha penetasan meri sebenarnya bisa dilakukan dimana saja/segala daerah di Indonesia namun tetap memperhatikan suhu alat penetas dengan baik, yakni suhu sekitar 38 derajat celcius dan kelembaban sekitar 60%. Beberapa daerah yang berpotensi untuk usaha penetasan telur bebek yaitu daerah Indramayu, Tegal, Subang, Lampung, Bengkulu, Palembang, pelosok Banjarmasin, dan Timika. Begitu juga untuk usaha peternakan meri yang sangat penting diperhatikan adalah suhu. Meri lebih menyukai tempat hidup yang hangat, seprti daerah sepanjang Pantura,. Untuk beternak meri sebaiknya berada pada suhu 33-35 derajat celcius. Daerah ternak meri di Indonesia yaitu wilayah Cirebon, Mojosari, Karawang, Bali, dan Kalimantan Selatan.
Menurut Drs. Arsidi, supaya suatu daerah benar-benar sukses dalam usaha bebeknya, perlu adanya konsep “segitiga bebek”, yaitu :
 pertamaterdapat kelompok ternak,  
kedua terdapat koperasi untuk pemasarannya, dan 
 ketiga adanya kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Jadi jika ada masyarakat yang ingin mempelajari seluk beluk usaha bebek mulai dari penetasan telur hingga cara ternaknya, Kelompok Tani Ternak Itik “Rambon Sejati” siap memberikan ilmu berupa materi dan praktek usaha.
Usaha pembesaran meri sangat menguntungkan karena memeliharanya sangat mudah ketimbang ayam. Pertama dari segi pakan meri bisa menggunakan apa saja yang paling penting mengandung karbohidrat seperti roti kadaluarsa, mie kadaluarsa, keong, dan kepala udang. Kedua, dari segi pemeliharaan bebek tidak mudah terkena penyakit. Yang terakhir dari faktor kandang, perternak dapat menggunaka terpal untuk atap kandang dan pagar untuk badan kandang. Sedangkan untuk DOD (meri) usia 1 hingga 15 hari cukup diberi penghangat dengan lampu neon dan kandang diberi alas jerami atau bisa juga menggunakan kandang panggung, yaiut kandang yang pagarnya dari bambu dan lantainya dari kawat ram yang jaraknya dari tanah sekitar 100 cm.
Pemasaran
Alur pemasaran usaha penetasa didaerah Cirebon, yakni telur dapat dibeli dari beberapa penduduk setempat, kemudian ditetaskan. Meri tersebut lalu dijual kebandar atau langsung ke konsumen/perorangan. Harga telur yang tidak dipilih berdasarkan kondisinya Rp. 1.000/butir, sedangkan yang sudah dipilih dan benar0benar bagus Rp. 1.300/butir. Untuk harga meri jantan yang baru menetas usia 0 hari Rp. 2.500/ekor, sedangkan yang betina Rp. 5.000/ekor (lebih mahal karena bisa menjadi bebek petelur). Harga dibandar hanya berbeda Rp. 200-300/ekor. Biaya produksi terbilang cukup sedikit, karena tidak perlu pakan dan tempat yang luas.
Sedangkan untuk alur distribusi pembesaran meri menjadi bebek muda di daerah Mojokerto yaitu ada dua alur. Pertama perternak besar yang juga seorang pengepul menjual langsung ke restoran atau rumah makan dengan harga dari peternak untuk usia 45 hari dengan berat 1 kg/ekor Rp. 16.500, 60 hari berat 1,2 kg/ekor Rp. 22 ribu, dan dengan berat 1,4 kg/ekor hingga 1,5 kg/ekor Rp. 27 ribu pada usia 3 bulan. Atau langkah kedua bebek dijual ke pengepul 1, pengepul 2, supplier besar. Setelah itu baru dipasarkan ke restoran atau warung tenda. Untuk sistem pemasaran ini harga bebek muda di peternak relatif lebih murah sehingga harga jual ke konsumen lebih tinggi. Biasanya harga bebek muda/meri dari peternak selisihnya Rp. 1.000 lebih murah dibanding harga jual dari pengepul atau supplier besar.
Kendala
Permasalahan yang dihadapi kelompok tani ternak meri untuk mengembangkan usaha ini umumnya dalah kurangnya modal usaha, terbatasnya sarana pengolahan, dan kurangnya pengetahuan serta keterampilan peternak dibidang pengolahan daging.
Hal lainnya yang kadang menjadi masalah dalam usaha penetasan telur bebek menjadi meri biasanya biasanya terkait dengan keteledoran peternak, seperti terlambat atau lupa membalik posisi telur, bahan bakar minyak habis, ataupun air untuk uapnya habis. Untuk mengatasinya tentu butub kesadaran pribadi atau dengan pembagian tugas secara disiplin.
Sedangkan pada usaha pembesaran meri, menurut Tukiran, peternak pembesaranmeri dan pengepul bebek muda di Desa Sadar Tengah Mojoanyar Mojokerto, untuk usaha pembesaran meri kendala lebih banyak pada penentuan harga yang sudah dipatok oleh pengepul.

Sumber :

Budidaya Itik Peking



Pendahuluan

I.1. Latar Belakang.
Seperti kita ketahui bersama, bahwa perkembangan Perunggasan sejak awal
tahun 2004 telah banyak didera dengan berbagai cobaan yang banyak mengakibatkan
terpuruknya usaha di bidang Perunggasan, baik itu Peternak Ayam Ras (Ras
Petelur/Pedaging), Ayam Buras maupun Peternak Itik. Dimulai dengan adanya
serangan penyakit Unggas yang terkenal ganas yaitu penyakit Avian Influenza atau
yang lebih populer dengan sebutan penyakit Flu Burung sampai dengan kenaikan
harga bahan baku pakan ternak maupun pakan ternak jadi akibat kenaikan harga
Bahan Bakar Minyak, kondisi seperti itu dirasa sangat menekan terhadap
perkembangan perunggasan secara menyeluruh.

Pembangunan sub sector Peternakan tidak bisa terlepas dari kegiatan
Pembangunan Pertanian, karena Pembangunan sub sector Peternakan merupakan
bagian dari Pembangunan Pertanian, hal ini sejalan dengan apa yang telah
dicanangkan oleh Bapak Presiden Republik Indonesia pada tanggal 11 Juni 2005
tentang Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (RPPK) dimana Peternakan
termasuk didalamnya.

Apabila kita amati bersama dari kondisi yang telah terjadi dalam
Pengembangan Pembangunan Peternakan focus yang paling menonjol dan perlu
mendapat perhatian serius adalah komodity Perunggasan, hal ini disebabkan dengan
banyaknya kasus penyakit AI maupun kenaikan harga pakan serta penurunan minat
masyarakat terhadap budi daya unggas terutama unggas berupa Ayam Buras, malahan
tidak sedikit kasus penyakit AI ini yang menyerang terhadap manusia, sehingga
Pembangunan Perunggasan perlu disikapi dengan arif dan selectif serta harus bias
menciptakan terobosan alternative untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan daging
yang berasal dari Unggas.

Dari pengalaman di lapangan ternyata ada komodity lain selain ayam ras
pedaging yang mempunyai kemampuan untuk menghasilkan daging dengan waktu
cepat serta kualitas yang tidak kalah dengan ayam ras pedaging yaitu Unggas Air
berupa Itik Peking (Peking Duck). Dimana Peking Duck mempunyai kemampuan untuk
menghasilkan produksi daging kurang dari 2 bulan bisa menghasilkan berat badan
sekitar 3 – 3,3 kg, sehingga sudah siap untuk dipotong.Hal ini telah dibuktikan oleh
Peternak di Kapetakan Kecamatan Kroya Kabupaten Cirebon dimana Itik Peking umur
53 hari bisa mencapai berat badan sekitar 3,25 kg.seperti yang telah dibuat dalam
Harian Kompas terbitan Juni 2007.

Dengan melihat kondisi seperti tersebut diatas kami mencoba membuat tulisan
mengenai budi daya Itik Peking dalam rangka Akselerasi Pembangunan Peternakan
Unggas Air untuk pemenuhan kebutuhan akan daging dalam waktu yang relative cepat,
mudah dan bisa dikembangkan oleh Masyarakat di Pedesaan.

1.2. Maksud dan Tujuan.
Maksud dari pola pengembangan pemeliharaan Itik Peking ini tiada lain:
 Untuk mencari alternative terobosan dalam rangka mempercepat produksi
daging yang berasal dari Unggas Air (Itik).
 Merubah Pola Usaha Unggas Air (Itik) dari yang Nomaden kearah yang Intensif.
 Menjadikan usaha Unggas Air (Itik) menjadi usaha Pokok Masyarakat.
 Menciptakan peternak yang mandiri dan berkualitas (Peternak Tangguh).
 Menyediakan permintaan pasar terutama permintaan daging Itik yang
bekualitas.
Sedangkan tujuan dari budi daya Itik Peking (Peking Duck) ini antara lain:
 Meningkatkan produksi daging Itik yang berkualitas.
 Meningkatkan pendapatan dari para peternak Itik.
 Menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat pedesaan.
 Mengurangi tingkat pengangguran.
 Memperkenalkan usaha peternakan Itik jenis Pedaging yang bisa menghasilkan
daging kualitas prima dalam waktu relative singkat
 Disamping penyediaan daging, juga bisa menghasilkan bulu Itik (Feathers
Duck) sebagai bahan kerajinan seperti Shutle Cok, Jok Kursi, Kamoceng dll.

1.3.Permasalahan.
Dalam setiap kegiatan, tentunya selalu timbul permasalahan baik permasalahan
yang besar maupun pemasalahan kecil, dan setiap permasalahan perlu dicarikan
alternative pemecahannya. Masalah Itik Peking ini ada sedikit permasalahan yang
kiranya perlu diambil langkah-langkah untuk mencapai keberhasilan dan yang timbul
pada saat ini diantaranya:
 Permintaan Daging Itik Peking di pasaran cukup tinggi,tetapi sumber pasokan
daging pada saat ini masih mengandalkan kepada daging Import.
 Budi Daya Itik Peking pada saat ini masih dikuasai oleh Pengusaha Besar,
sedangkan peternak di pedesaan masih relative sedikit.
 Penyediaan bakalan (DOD) peking masih bersifat tertutup, belum secara
mudah didapatkan oleh masyarakat luas.

BAB II.

POLA PENGEMBANGAN BUDI DAYA IITIK PEKING (PEKING DUCK).

2.1.Systim Pemeliharaan.
Untuk menentukan suatu bentuk usaha terutama dalam usaha ternak Itik, maka
yang pertama kali diperhatikan yaitu tujuan usaha, apakah tujuannya untuk
menghasilkan daging konsumsi atau mau menghasilkan bibit supaya untuk langkah
selanjutnya bisa ditentukan system pemeliharaan yang akan diambil.

Dalam usaha perunggasan terutama Unggas Air (Itik) dikenal dengan systim
pemeliharaan yaitu:
 Systim Pemeliharaan Extensive.
 Systim Pemeliharaan Semi Intensive.
 Systim Pemeliharaan Intensive.

Systim Pemeliharaan Extensive, dimana pada system ini ternak-ternak
dipelihara dengan cara diabur/digembalakan tanpa memperhatikan kandang maupun
makanan, karena ternak-ternak tersebut dilepas di tempat-tempat yang mempunyai
sumber pakan alami misalnya didaerah-daerah pesawahan yang baru panen.
Pemeliharaan ini dilaksanakan oleh para peternak yang bersifat tradisional dan
Nomaden , kondisi ini banyak ditemukan di daerah Jawa Barat Bagian Utara, karena
daerah Pantura ini merupakan daerah pesawahan yang cukup luas sehingga menjadi
potensi bagi pengembangan Itik dengan system Extensive.

Pemeliharaan dengan system Semi Intesive, dimana ternak-ternak yang
dipelihara sudah memperhatikan kandang ternak dan diberi makan tetapi sewaktuwaktu
dilepas untuk mencari makan sewaktu ada peluang pada saat panen padi
ataupun pada tempat-tempat yang mempunyai potensi sumber pakan yang alami
Sedangkan Pemeliharaan yang Intensive, ternak-ternak peliharaan selalu
ditempatkan dikandang dan diberi makan secara terus menerus serta sudah
memperhatikan aspek-aspek teknis pemeliharaan ternak secara ilmiah dan sudah
menggunakan teknologi-teknologi yang dianjurkan.

Untuk pemeliharaan Itik Peking (Peking Duck), lebih tepat apabila dilaksanakan
dengan system Intensive, hal ini disebabkan Itik Peking (Peking Duck) merupakan Itik
Ras Pedaging yang mempunyai kemampuan kecepatan pertumbuhan dalam waktu
yang relative singkat, dimana dalam kurun waktu pemeliharaan kurang dari 2 (dua)
bulan berat badannya sudah bisa mencapai diatas 3 kg dengan kondisi makanan yang
baik dan Itik sudah siap dijual sebagai Itik Pedaging, dengan kualitas daging yang
prima.

Dalam usaha Budi Daya Itik Peking (Peking Duck) ini dikenal beberapa tahapan
pemeliharaan, terutama untuk usaha budi daya Pembibitan sedangkan untuk budi daya
Penggemukan (penghasil daging) hanya dikenal 1 (Satu) tahapan Pemeliharaan.

2.2. Tahapan Pemeliharaan Pembibitan.
a.Pemeliharaan Anak (Masa Starter).
Pemeliharaan anak/masa starter dimulai pada saat Itik Peking (Peking Duck)
berumur 1 hari sampai umur 60 hari, dimana anak-anak Itik dipelihara dalam kandang
khusus yaitu untuk kandang anak dengan memakai pemanas/induk buatan dalam
rangka menghangatkan tubuh dari anak Itik tersebut, hal ini disebabkan pada umur 1 –
14 hari anak itik tidak tahan dengan cuaca dingin karena belum dilengkapi dengan bulu
yang sempurna untuk menahan dingin, sehingga perlu adanya bantuan induk buatan
sebagai penghangat tubuh, serta anak Itik diberi makan khusus yaitu pakan anak yang
mempunyai kandungan protein sekitar 19 – 21 % kadar protein dan lebih dikenal
dengan makanan “Starter”.

Setelah umur 14 hari anak Itik tersebut sudah mampu untuk menahan hawa
dingin sehingga tidak perlu lagi dibantu dengan induk buatan(pemanas), dikandang ini
bisa dipelihara sampai umur 60 hari bagi pemeliharaan Pembibitan, selanjutnya setelah
umur diatas 60 hari dipindahkan ke kandang masa pertumbuhan (Grower).
Untuk pemeliharaan anak ini bisa dalam bentuk postal ataupun menggunakan
kandang Box, untuk kandang Box biasanya dilakukan pada umur 1 – 14 hari
sedangkan dari umur 15 – 60 hari dilaksanakan pada kandang postal karena badan itik
sudah mulai besar .Kapasitas kandang pada periode ini yaitu 10 – 15 ekor/m2.

b.Pemeliharaan Masa Pertumbuhan (Periode Grower).
Periode pemeliharaan Itik Peking pada masa pertumbuhan/masa Grower, perlu
diperhatikan ternak yang dipelihara, karena pada masa ini yang banyak dipelihara
adalah Itik Peking (Peking Duck) Betina seabagai calon Bibit pengganti /Replecement
Stock atau persediaan Bibit dan juga Itik Peking Jantan yang berfungsi sebagai
pejantan pengganti.

Untuk mempersiapkan peremajaan bibit, maka perlu dipersiapkan bibit
pengganti yang mempunyai kelebihan/keunggulan tertentu sebagai bibit pengganti,
baik jantan maupun betina dengan sex ratio 1 : 4 ( 1 Jantan 4 betina).
Pada periode ini Itik yang dipelihara berumur antara 61 hari sampai dengan 150
hari,sedangkan kapasitas kandang pada masa ini sekitar 6 – 8 ekor/m2.

c. Pemeliharaan Peking Duck Layer/Periode bertelur.
Itik Peking/Peking Duck yang sudah berumur 5 bulan atau lebih baik jantan
maupun betina dikatagorikan sebagai Itik Layer karena pada saat ini kondisi Itik sudah
bersiap-siap untuk memproduksi telur, ada yang mulai umur 5,5 bulan atau 6 bulan
tetapi secara umum mulai bertelur normal pada umur 6 bulan.
Itik-itik tersebut ditempatkan pada kandang khusus, yaitu kandang Itik Dewasa ,
kandang itik ini dilengkapi dengan tempat bertelur serta kandang umbaran atau
lapangan tempat bermain yang dilengkapi dengan kolam/saluran air yang berfungsi
untuk mandi Itik dan mendinginkan tubuh pada saat siang hari dengan sex ratio sekitar
1 : 4 ( 1 jantan 4 betina). Ternak-ternak ini berfungsi sebagai bibit penghasil telur yang
siap untuk ditetaskan sebagai sumber DOD yang dipasarkan untuk bakalan
pemeliharaan Itik Peking.Kapasitas dikandang dewasa sekitar 3 – 5 ekor.

2.3. Tahap Pemeliharaan Penggemukan.
Untuk Pemeliharaan Itik Peking/Peking Duck dengan tujuan penggemukan
hanya dilaksanakan dalam 1 (satu) masa pemeliharaan yaitu dari Itik berumur 1 (satu)
hari sampai Itik Peking tersebut siap dijual. Dengan makanan dan pemeliharaan yang
baik ,berat badan Itik Peking yaitu mencapai sekitar 3,3 kg selama pemeliharaan
kurang lebih 55- 60 hari yaitu mulai umur 1 hari sampai umur 55 hari.
Pada umumnya Itik-Itik yang dipelihara untuk tujuan ini adalah Itik Peking yang
jantan, tetapi yang betinanyapun mempunyai kemampuan yang sama dengan yang
jantan hanya berbeda sedikit saja dalam hal berat.
Kalau kita bandingkan antara waktu pemeliharaan dengan hasil produksi daging
yang dihasilkan antara Itik Peking/Peking Duck dengan Ayam Ras Pedaging akan lebih
unggul Itik Peking, dimana untuk Itik Peking dengan waktu Pemeliharaan sekitar 53 –
55 hari bisa menghasilkan daging berat hidup sekitar 3,3 kg, sedangkan untuk Ayam
Ras pedaging dengan jangka waktu pemeliharaan sekitar 32- 35 hari menghasilkan
daging berat hidup sekitar 1,2 – 1,5 kg,sehingga apabila kita bandingkan dengan waktu
yang sama maka akan diperoleh berat daging Itik Peking melebihi berat dari pada
Ayam Ras Pedaging. Silahkan Coba.

2.4. Systim Perkandangan.
Systim perkandangan dalam budi daya Itik Peking/Peking Duck bisa dikenal 3
tipe kandang diantaranya:
 Tipe Kandang Battery.
Dalam tipe kandang ini, ternak dikandangkan satu persatu dalam satu kotak
dengan ukuran yang hanya cukup untuk 1 ekor Itik Peking/Peking Duck Dewasa,
dengan ukuran kandang panjang x lebar x tinggi ( 45 x 45 x 35 Cm). Dengan tipe
kandang ini biaya untuk kandang relative lebih tinggi apabila dibandingkan dengan tipe
kandang yang lain.
Dengan tipe kandang battery ini, maka sistim perkawinannya harus
menggunakan kawin buatan (Insiminasi Buatan) yang dilakukan oleh tenaga manusia
yang ahli dalam Insiminasi Buatan dengan istilah Insiminator.
Pada tipe kandang ini kondisi ternak maupun produksi telur dari pada Itik
Peking/Peking Duck bisa terkontrol secara satu persatu, apakah produktivitasnya tinggi
atau rendah, begitu juga dalam pengontrolan penyakitnya akan lebih mudah terkontrol.
 Tipe Kandang Postal.
Dalam usaha ternak Itik yang menggunakan tipe kandang Postal, dimana
ternak-ternak peliharaan ditempatkan dalam satu ruangan besar dengan jumlah ternak
tertentu, dimana pemberian makan dan minuman ditempatkan didalam ruangan
kandang, sehingga ternak itik yang dipelihara selalu berada didalam ruangan, biasanya
tipe ini dalam pemeliharaan Itik hanya digunakan untuk Itik Starter dan Grower/Masa
pertumbuhan tetapi adakalanya digunakan untuk Itik Periode Layer.
Kapasitas Itik untuk tipe kandang Postal ini tergantung dari pada jenis Itik yang
dipelihara apakah jenis Itik Starter atau Itik Grower, untuk umur Itik periode sstarter
kapasitas kandang yang digunakan yaitu sekitar 10 – 15 ekor/m2, sedangkan apabila
digunakan untuk preiode grower yaitu sekitar 6 – 8 ekor/m2, seandainya digunakan
untuk periode layer kapasitas kandang sekitar 3 – 5 ekor/m2.
 Tipe Kandang Ranch.
Tipe kandang ranch ini merupakan pengembangan dari tipe kandang Postal,
dimana dalam kandang tipe ranch ini selain ada ruangan tempat ternak juga dibagian
luar/dihalaman depannya disediakan halaman tempat bermain yang biasa dikenal
dengan nama kandang Umbaran yang dilengkapi dengan saluran air atau kolam, yang
berfungsi untuk mandi/membersihkan kotoran yang menempel di badannya serta
berfungsi pula untuk mendinginkan tubuh diwaktu siang hari, hal ini disebabkan Itik
Peking merupakan jenis Unggas yang tidak tahan terhadap panas, sehingga harus
disediakan air untuk pendingin tubuhnya.
Tipe kandang ini lebih cocok untuk pemeliharaan ternak Unggas Air dengan
cara pemeliharaan yang Intensive.
Untuk lebih jelasnya tipe kandang bisa dilihat pada gambar berikut ini:
 Contoh Kandang Battery.
Ukuran per kotak kandang Panjang x lebar x tinggi (45 x 45 x 35 Cm)
 Contoh Kandang Tipe Postal.
 Contoh Kandang Ranch.

Sumber :
Ir. H. Idih Purnama Alam
Pegawai Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat

TikTok yang Montok


Lebih dari tiga tahun terakhir ini puluhan ruas kakilima di kota-kota besar ditumbuhi tenda makan maupun resto yang menyajikan masakan bebek. Digoreng atau pun disemur dan ditongseng. Akan halnya tiktok baru sekitar dua tahun terakhir ini dikenal oleh kuping sebagian kecil restomania. Sungguhpun begitu, kekondangan tiktok akhir-akhir ini justru merambah ke beberapa resto bergengsi. Kecuali tidak amis, dagingnya yang selembut daging ayam ras, broiler, dan rasa gurihnya yang segurih ayamkampung membuat restomania penasaran.

Sayangnya, pasar yang mulai lapar dan selera yang kuat terangsang akan gurihnya titok ternyata tak terpenuhi. Suplai unggas buah perkawinan itik-entok ini sangat terbatas. Sejak persilangan yang menghasilkan tiktok dikenal oleh kalangan balitnak IPB maupun Ditjennak Deptan berikut beberapa instansi andahan-nya, tak ada upaya serius mengembangkannya sebagai ternak pedaging kecuali si penyilang awal, Santoso.
Yang Montok, Tipis Lemak
Menjawab TROBOS pekan yang lalu di rumahnya Santoso menuturkan, tiktok itu lahir dari obsesinya untuk mendiversivikasikan ternak unggas dengan yang tahan penyakit, memiliki tekstur daging ayam, siklus pertumbuhannya cepat. Untuk ini sejak awal ia sudah mengincar entok dan bebek.
Berbulan-bulan dan berbagai wilayah sentra peternakan bebek Santoso datangi. Akhirnya ia menemukan bibit dari Inggris yang biangnya berasal dari Perancis. Jenis bebek inilah yang memenuhi tuntutan biologis untuk bisa disilangkan dengan entok lalu melahirkan bebek yang kemudian Santoso namakan “tiktok”. Bukan sarati, bukan beranti, togri, ritog, tongki, atau bukan juga mandalung sebagaimana beberpa orang ajukan. Nama “tiktok” itu pula yang Santoso patenkan pada tahun 2000 di lembaga Paten, Dep.Kehakiman.

Ciri biologis utama tiktok adalah pada posturnya yang montok mirip entok. Warna bulunya umumnya putih mirip bebek Peking. Kalau tiktok kenyang dengan hanya pakan komposit mandiri (dedak, katul, jagung, dan remah ikan) seberat 1,8 ons, maka bebek Peking menghabiskan 2,5 ons sampai 3 ons dan inipun pakan konsentrat fabrikan.

Walaupun porsi pakannya jauh lebih sedikit ketimbang bebek manapun, badan titok tetap montok. Dan kemontokannya bukan karena lemak. Kalau broiler 1,3 % di dada dan 6,8 % di pahanya, maka lemak di dada titok cuma 1 % dan 1,3 % di pahanya. Persilangan entok dengan bebek-biang lebih efektif dengan inseminasi buatan. Dan telur yang dihasilkan, ditetaskan dengan mesin penetas.

Daya tetas telur induk tiktok itu hanya sekitar 33 %. Tiap 3 telur tetas hanya menghasilkan seekor DOT (day old tiktok). Bila tiap pekan dibutuhkan 100 dot, maka telur yang mesti ditetaskan tak kurang dari 300 butir. Karena produktivitas induk biasanya tak lebih dari 60%, maka untuk mencapai jumlah telur tetas dibutuhkan tak kurang dari 70 sampai 75 ekor induk per hari (300 x 10/6 : 7). Biasanya seekor entok pejantan mampu “mengawini” 4 ekor bebek induk. Sedangkan lama penetasan telur tiktok umumnya 32 hari. Ini lebih cepat dari telur entok yang biasanya 35 hari, atau lebih lambat ketimbang telur bebek yang 28 hari. Dalam waktu sekitar dua sampai dua-setengah bulan bayah (anak itik) sudah menjadi tiktok pedaging dengan berat sekitar 1,8 kg sampai 2 kg.
Selengkapnya baca Majalah TROBOS edisi Oktober 2008
Sumber :
9 September 2009