Thursday 1 March 2012

Sinar matahari terhadap pembentukan tulang unggas

.com, Poultryindonesia.com, ヒント. Vitamin D dibutuhkan oleh ayam untuk metabolisme kalsium dan fosfor yang tepat dalam pembentukan tulang yang normal, paruh yang keras, kuku dan kulit telur yang kuat. Dampak dari defisiensi vitamin ini cukup merugikan peternak. Bagaimana  kiat mengatasinya?

Vitamin D adalah istilah yang umum dipergunakan terhadap beberapa turunan (derivat)  yang larut dalam lemak, yang aktif dalam pencegahan ricketsia pada hewan-hewan. Vitamin ini terdapat dalam bentuk yaitu, egocarsiferol (D-2) dan cholecalsiferol (d-3). Vitamin D-2 hanya bermanfaat bagi mamalia, sedangkan untuk unggas memanfaatkan vitamin D-3.

Cholecalsiferol berasal dari 7-dehidrocholesterol yang bila terkena sinar ultraviolet akan membentuk vitamin D-3. 従って, 病気 defisiensi vitamin D lebih banyak terjadi pada ternak ayam semua umur yang dipelihara secara terkurung dan tidak mendapat sinar matahari, juga bila ransumnya tidak cukup ditambahkan vitamin D.<?XML:名前空間接頭辞= O NS = "つぼ:スキーマ - マイクロソフト - com:office:オフィス" />

Vitamin D menurut Afrijoni (1992), sangat diperlukan ayam dan berkaitan dengan kalsium dan fosfor. Transportasi kalsium yang aktif bergantung pada vitamin D dalam ransum. Vitamin D merangsang kalsium dan fosfor untuk melewati sel mukosa usus kecil sehingga menaikkan kadar unsur ini dalam darah dan cairan ekstraseluler tulang yang siap mengalami kalsifikasi. Vitamin D juga berpengaruh dalam fungsi hormon Parathypoid. Hormon parathypoid memberi efeknya terhadap translokasi kalsium bila vitamin D ini ada.

Sedangkan fungsi hormon parathypoid adalah untuk mengatur tingkat kalsium darah yang diperlukan bukan saja untuk pembentukan tulang, tapi juga untuk homeostatis dan untuk denyut jantung yang baik. Dengan demikian vitamin D untuk ayam pembibit juga penting untuk daya tetas yang normal.

 Kebutuhan vitamin D pada ayam

Kebutuhan vitamin D untuk ayam tergantung pada sumber kalsium dan fosfor yang ada dalam ransum, imbangan kalsium dan fosfor, serta apakah hewan tersebut cukup mendapat sinar matahari. Pemeliharaan ayam sistem intensif dimana cahaya matahari kurang masuk dalam kandang, maka vitamin D perlu ditambahkan dalam ransum.

Sedangkan bila mendapat sinar matahari 11-45 menit/hari, sudah cukup untuk mencegah ricketsia pada ayam yag sedang tumbuh. Afrijoni juga menyebutkan, sebagai pedoman kebutuhan dari vitamin D untuk ayam broiler sebesar 500 IU pada awal dan 300 IU pada ayam broiler masa akhir (4 minggu lebih). Semuanya itu dinyatakan dalam kg ransum. Kebutuhan kalsium dan fosfor pada ayam broiler masa awal masing-masing adalah 1% そして 0,45% dari ransum. Sedangkan kebutuhan kalsium dan fosfor broiler pada masa akhir, masing-masing adalah 0,85% そして 0,4% dari ransum.

Kebutuhan vitamin D untuk ayam petelur pada masa perkembangan adalah 200 IU/kg ransum, sedangkan pada masa berproduksi adalah 500 IU/kg ransum. Kebutuhan kalsium dan fosfor untuk anak ayam petelur masing-masing adalah 0,9% そして 0,7% の ransum. Untuk ayam petelur masa produksi kebutuhan kalsium dan fosfor masing-masing adalah 3,25% そして 0,5% dari ransum.

 Gejala defisiensi

Jika ransum kurang vitamin D maka gejala defisiensi akan terlihat setelah berlangsung 4 週. Apabila defisiensi vitamin ini tidak diperbaiki, sebagian besar anak ayam yang diberi ransum tersebut akan mati setelah kurang lebih 8 週. Gejala khas dari defisiensi vitamin D adalah rachitis dan osteomalasia. Rachitis terjadi karena kegagalan tulang untuk tumbuh dalam bentuk normal pada hewan muda. Sedangkan osteomalasia terjadi akibat reabsorbsi dari tulang yang telah terbentuk pada hewan tua.

Penyakit rachitis memperlihatkan gejala tulang-tulang yang salah bentuknya, paruh yang menjadi lunak, kelemahan kaki, kaki bengkok, gaya jalan kaku, tulang dada bengkok, cara menjaga keseimbangan badan kurang sempurna, bulu kurang hidup dan angka kematian yang tinggi. Gejala lain yang terlihat pada anak ayam adalah pertumbuhan terhambat dan adanya ricketsia (rapuh/patah). Ricketsia ditandai dengan kelemahan yang hebat pada kaki anak ayam sehingga susah berjalan.

Ricketsia umumnya terjadi pada umur 2-3 週. Pada bangsa-bangsa ayam yang berwarna akan terjadi pewarnaan bulu yang abnormal bila terjadi defisiensi vitamin ini. Untuk ayam dewasa gejala pertama yang tampak adalah menipisnya kulit telur, kemudian produksinya menurun, telurnya mengecil dan daya tetasnya kurang.

Embrionya akan mati pada hari ke 18-19 dan memperlihatkan pertumbuhan rahang bawah yang tidak sempurna. Ayam dewasa dapat bertahan hidup meski kekurangan vitamin D, tetapi tulang dadanya menjadi lunak dan ayam tidak dapat berjalan.

 Dampak dari defisiensi vitamin D cukup merugikan peternak. 従って

terapi yang penting disini adalah tindakan pencegahan agar ayam cukup mendapat asupan vitamin D.  Hal ini dapat dilakukan dengan jalan mengusahakan supaya keadaan kandang cukup mendapat sinar matahari. Bila ayam dipelihara dalam kandang yang tidak dimasuki sinar matahari (clouse house), maka ransumnya harus ditambahkan vitamin D dalam jumlah yang cukup. 

 PI / DW
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

No comments:

Post a Comment